meneliti kepada 18 kepala ruangan dan setelah mendapat izin dari kepala ruangan peneliti melakukan pendekatan kepada perawat pelaksana yang
menjadi responden dengan memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan penelitian serta memberikan lembar kuesioner. Perawat pelaksana diberi
kesempatan untuk membaca petunjuk dan setelah perawat setuju perawat menandatangani lembar persetujuan dan mengisi lembar kuesioner yang
disediakan. Dari seluruh sampel di 18 ruang rawat inap, peneliti hanya mendampingi
perawat pelaksana di dua ruang rawat inap dalam mengisi lembar kuesioner, selebihnya perawat pelaksana mengisi sendiri lembar kuesioner. Setelah selesai
peneliti mengumpulkan kembali kuesioner. Pengolahan atau analisa data dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul.
4.8 Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisa data melalui beberapa tahap yaitu: Editing, memeriksa kelengkapan identitas dan data
responden serta memastikan bahwa semua jawaban sudah diisi; Tabulating mengklarifikasi data dengan mentabulating data yang telah dikumpul;
Processing, pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi; Cleaning, memeriksa atau mencek kembali data yang telah dimasukkan untuk
mengetahui ada tidaknya kesalahan. Kemudian dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi. Metode statistik untuk analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Analisis Univariat
Variabel independen dan dependen dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif untuk mendapatkan gambaran tentang distribusi frekuensi
dan presentase dari variabel kepemimpinan efektif kepala ruangan, motivasi kerja dan karakteristik dan rata-rata hitung mean, standar deviasi dan range
untuk karakteristik perawat pelaksana usia, masa kerja.
b. Analisis Bivariat
Statistik bivariat adalah suatu prosedur untuk menganalisis hubungan antar dua variabel. Untuk melihat hubungan antara perilaku kepmimpinan
efektif kepala ruangan dengan motivasi kerja perawat pelaksana digunakan uji korelasi Spearman karena variabel perilaku kepemimpinan efektif kepala
ruangan dan motivasi kerja perawat pelaksana berskala ordinal. Hasil dari analisa korelasi Spearman ini koefisian korelasi
ρ. Nilai ρ berkisar antara -1 sampai +1 untuk menunjukkan derajat hubungan antar kedua
variabel tersebut, dan untuk menentukan apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kedua variabel, maka dilakukan pengamatan terhadap nilai
signifikan p pada hasil analisa data yaitu p0.05 dan pengelolaan dengan teknik komputerisasi. Untuk menafsirkan hasil pengujian statistik tersebut
lebih lanjut digunakan penfsiran korelasi Spearman Dahlan, 2008.
Tabel 4.4 Panduan interpretasi hasil uji hipotesa berdasarkan kekuatan korelasi, nilai p, dan arah korelasinya
No Parameter Nilai
Interpretasi