pembimbing. Peneliti selanjutnya mendapatkan persetujuan penelitian ethical clearance oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan, Fakultas Keperawatan
USU. Kemudian dilakukan uji reliabilitas instrumen di RSUP H. Adam Malik Kota Medan dan terakhir mendapat surat ijin penelitian dari RSUD dr. Pirngadi
Kota Medan. Pengisian kuesioner diawali dengan memberikan penjelasan kepada
perawat pelaksana selaku responden penelitian dengan meminta perawat pelaksana untuk membaca lembar persetujuan terlebih dahulu serta
menandatangani surat pernyataan yang berisikan bersedia menjadi responden. Perawat pelaksana bebas dalam mengambil keputusan dan berhak memilih
bersedia atau menolak untuk menjadi responden penelitian ini. Perawat pelaksana yang bersedia menjadi responden penelitian dapat mengisi kuisioner
tanpa pengaruh dari pihak lain. Setiap hak keikutsertaan dan identitas perawat pelaksana serta hasil informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya oleh
peneliti. Pada lembar pengukuran nama responden juga tidak akan dicantumkan anonymity dan hanya menggunakan kode agar memberikan
jaminan kepada responden bahwa data yang didapat akan dijaga kerahasiaannya Confidentiality. Semua data yang diperoleh dari responden
akan digunakan untuk kepentingan penelitian saja.
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner untuk mengukur perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan
dengan motivasi kerja perawat pelaksana. Kuesioner merupakan alat ukur yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang mampu menggali hal-hal yang bersifat
rahasia Hidayat,2009. Kuesioner dalam penelitian ini meliputi: a.
Kuesioner Data Demografi Data demografi responden terdiri usia, jenis kelamin, status
perkawinan, pendidikan, masa kerja, dan status kepegawaian. b.
Kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan Kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan berisi
pernyataan mengenai persepsi perawat pelaksana RSUD dr. Pirngadi terhadap perilaku kepemimpinan efektif kepala ruangan yang meliputi berpikir secara
kritis, pemecahan masalah, menghormati seseorang, kemampuan berkomunikasi, menyusun tujuan dan memberikan pandangan dan membangun
diri sendiri dan orang lain. Kuesioner kepemimpinnan efektif yang digunakan pada penelitian ini memodifikasi kuesioner The Leader Behaviour Checklist
yang disesuaikan dengan konsep perilaku kepemimpinan menurut Tappen 2005 yang terlampir pada tinjauan pustaka. The Leader Behaviour Checklist
merupakan alat yang membantu seorang pemimpin untuk memperbaiki diri dan perilaku kritis dalam menetapkan arah dan menginspirasi orang lain dalam
organisasi. Penilaian dalam kuesioner perilaku kepemimpinan efektif kepala
ruangan ini ditentukan oleh peneliti dengan jawaban berskala likert dengan skor pilihan yaitu empat pilihan jawaban yaitu tidak pernah, jarang, sering dan
selalu dengan skor 1-4 yang dipilih dengan memberikan tanda check list pada