Validitas Instrumen Instrumen Penelitian

77 Instrumen tes valid jika r hitung r tabel , sebaliknya jika r hitung r tabel maka butir tersebut tidak valid, maka butir tersebut direvisi atau dihilangkan. Perhitungan validitas ujicoba instrumen menggunakan SPSS statistic 20, Hasil ujicoba instrumen terhadap 32 siswa pada kelas yang tidak digunakan penelitian dapat diketahui dari hasil perhitungan bahwa dari 25 butir soal yang digunakan 20 butir soal dinyatakan valid dan 5 butir soal dinyatakan tidak valid. 5 butir soal yang tidak valid dihilangkan yaitu nomor butir soal 2,3,12,14, dan 18 karena setiap komponen soal sudah ada yang mewakili, sehingga soal yang dijadikan dalam obyek penelitian menjadi 20 soal. Validitas kontruks ini digunakan untuk aspek kognitif disertai dengan validitas isi oleh para ahli atau Judgment Expert, sedangkan aspek afektif, aspek psikomotor, dan observasi pengamatan proses pembelajaran menggunakan validitas isi oleh para ahli atau Judgment Expert.

5. Reliabilitas Instrumen

Pengertian reliabilitas alat ukur dan reliabilitas hasil ukur biasanya dianggap sama. Namun penggunaan nya masingmasing perlu diperhatikan. Konsep reliabiitas dalam arti reliabilitas alat ukur berkaitan dengan masalah eror pengukuran eror of measurement. Eror pengukuran sendiri menunjuk pada sejauhmana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi apabila pengukuran dilakukan ulang pada kelompok subjek yang sama. Uji Reliabilitas menggunakan rumus Cronbach Alpha. 78 Rumus Cronbach Alpha CA = CA = koefisien Cronbach alpha K = banyaknya pertanyaan dalam butir δb² = varian butir δt² = varian total Kategori koefisien cronbach alpha sebagai berikut : Alpha 0,7 : kurang menyakinkan inadequate Alpha ≥ 0,7 : baik good Alpha ≥ 0,8 : istimewa excellent Nunally, 1978 Pengujian Reliabilitas ini dilakukan dengan bantuan program SPSS statistic 20, dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa koefisien Alpha sebesar 0,745. Itu berarti menunjukan koofisien Alpha berkategori baik, sehingga dinyatakan soal test reliabel. Reliabilitas dilakukan pada instrumen tes.

F. Validitas Internal dan Eksternal 1. Validitas Internal

Validitas internal merupakan validitas yang berkaitan dengan sejauh mana hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel terikat pada penelitian ini. Kontrol yang digunakan untuk memenuhi validitas internal. a. History, faktor ini dikontrol melalui penggunaan kedua sampel yang mempunyai pengetahuan yang sama yaitu, lulusan siswa Sekolah Menengah Pertama SMP. 79 b. Maturation, faktor ini dikontrol lewat penggunaan kedua sampel yang digunakan dengan usia yang relatif sama 15-16 tahun. Pemilihan pada dua kelompok sampel kelas X Program Keahlian Busana Butik. c. Testing, faktor ini dikontrol lewat penggunaan butir tes pretest dan posttest yang variatif dengan menyisipkan pernyataan pengecoh. d. Selection, faktor ini dikontrol dari kedua sampel yang mempunyai kemampuan dasar sama. Persamaan kemampuan dilihat dari materi yang telah dikuasai oleh kedua sampel. e. Mortality, dikontrol lewat penggunaan jumlah data pengukuran awal dan akhir yang sama tiap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. f. Stratistical regression, faktor ini dikontrol melalui pengguanaan instrumen tes dan lembar kerja yang telah teruji reabilitasnya. g. Instrumenation effect, dikontrol dengan pemberian instrumen yang belum pernah diujikan pada kedua sampel. Instrumen ini telah diuji oleh para ahli yaitu, guru Dasar Teknologi Menjahit dan dosen ahli dalam bidang model pembelajaran. h. Participant sophisticated, faktor ini dikontrol dengan menggunakan kedua kelompok sampel yang belum pernah menggunakan model pembelajaran PBL Project Based Learning.

2. Validitas Eksternal

Validitas eksternal merupakan validitas berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisir. Kontrol yang dilakukan untuk memenuhi validitas eksternal.