Anak-anak yang belum dewasa dan tidak di bawah kekuasaan orang tua harus ditaruh di bawah perwalian menurut sistem Burgelijk Wetboek.
3
B. Permasalahan
Setelah pihak orang tua bercerai pun harus diadakan persediaan mengenai perwalian dari anak-anak
mereka yang masih di bawah umur. Pengaturan status dan kedudukan hukum anak dari hasil perkawinan
campuran beda kewarganegaraan dalam undang-undang kewarganegaraan yang baru memberi perubahan yang positif, terutama dalam hubungan anak dengan ibunya.
Karena memberikan dwi-kewarganegaraan terbatas bagi anak dari hasil perkawinan campuran beda kewarganegaraan.
Pengaturan ini menimbulkan persoalan apabila di kemudian hari perkawinan orang tua putus, karena ibu akan kesulitan mendapatkan hak pengasuhan anaknya
yang berkewarganegaraan asing. Dengan banyak terjadinya perkawinan campuran di Indonesia sudah seharusnya perlindungan hukum dalam perkawinan campuran ini
diakomodir dengan baik dalam perundang- undangan di Indonesia.
Dari uraian-uraian dan latar belakang seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana status anak dalam perkawinan campuran menurut Undang-Undang
Perkawinan Nomor 1 tahun 1974?
3
Sudargo Gautama, Hukum Perdata Internasional Indonesia, PT Alumni, Bandung, 1995, hal. 38
Universitas Sumatera Utara
2. Bagaimanakah pembagian harta dalam perkawinan campuran ?
3. Pengadilan mana yang berwenang terhadap perkara perceraian perkawinan
campuran ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : 1.
Untuk mengetahui bagaimana status anak dalam perkawinan campuran menurut Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974.
2. Untuk mengetahui bagaimana pengaturan pembagian harta dalam perkawinan
campuran 3.
Untuk mengetahui pengadilan mana yang akan berwenang dalam perkara perkawinan campuran.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian yang ingin dicapai adalah : 1.
Manfaat teoritis a.
Dapat memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan mengenai perkawinan khususnya dalam perkawinan campuran beda kewarganegaraan.
b. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah
wawasan dalam ilmu pengetahuan bidang hukum perkawinan campuran.
Universitas Sumatera Utara
2. Manfaat praktis
a. Memberikan masukan kepada pemerintah untuk menciptakan peraturan
mengenai perkawinan campuran dengan sebaik-baiknya. b.
Sebagai baham masukan terhadap pihak-pihak yang ingin melangsungkan perkawinan campuran yang dibolehkan untuk melangsungkan perkawinan
demi kemaslahatan kelurga.
E. Metode Penelitian