hari atau tidak. Memiliki kewarganegaraan ganda berarti tunduk pada dua yurisdiksi.
80
B. Harta dalam Perkawinan Campuran
1. Harta bersama
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, dalam perkawinan tanpa perjanjian kawin semua harta benda yang diperoleh dalam
perkawinan menjadi harta bersama kecuali ditentukan lain. Dalam perkawinan campuran ada baiknya juga membuat perjanjian kawin yang memberi perlindungan
pada kedua pihak agar tidak ada orientasi negatif terhadap keinginan terhadap harta benda atau harta bersama. Mereka yang melakukan usaha di Indonesia memiliki
property dengan nama suami atau istrinya yang warga negara Indonesia untuk mempermudah penguasaan sarana dan prasarana usaha. Sepanjang mengenai benda
bergerak atau habis pakai bebas dibeli dan dimiliki oleh orang asing utamanya yang memiliki Kartu Ijin Tinggal Terbatas, seperti membeli mobil, sepeda motor, kapal
layar, kapal motor sampai dengan ukuran sedang, dengan syarat KTP WNA bila disyaratkan penjual, fotokopi kartu keluarga yang single biasanya ikut dengan
pemiik rumah, Kartu Ijin Tinggal Terbatas KITAS, fotokopi bukti kepemilikan rumahkontrak, fotokopi surat ijin kerja dari depnaker bila bekerja. Dimana
sepanjang digunakan untuk kepentingan pribadi dan usaha di Indonesia bebas dibeli oleh warga negara asing. Namun karena prosedur yang panjang dan kurangnya
80
Rizky, Op,Cit
Universitas Sumatera Utara
pengertian pejabatnya membuat warga negara asing lebih memilih pinjam nama suami atau istri, atau teman yang warga negara Indonesia. Apabila pengaturan tentang
kepemilikan benda bergerak tersosialisasi dengan baik maka dapat memudahkan pemasukan pajak atau retribusi daerah. Penetapan tentang jumlah pajak atau retribusi
tidak perlu dibedakan atau dilebihkan. Perkawinan campuran WNA dan WNI yang membuat perjanjian pranikah
biasanya mengatur tentang penegasan kepemilikan harta benda walaupun diatas namakan salah satu tetap merupakan harta bersama selalu dengan persetujuan
walaupun atas nama sendiri, yang sebenarnya tidak perlu diperjanjikan namun hukum Indonesia sendiri lemah dalam pelaksanaan yang menganggap bila tanah hak
atas nama sendiri boleh dijual tanpa persetujuan suamiistri danatau anak dewasa atau belum dewasa dan badan pertanahan juga tidak mengurusi keabsahan ijin yang
dianggap sudah diteliti oleh PPAT. Perjanjian pranikah itu juga lebih melindungi kepentingan WNA yang umumnya sebagai pemilik uang.
81
Secara umum pernikahan yang dilakukan di Indonesia akan mengikuti hukum waris Indonesia atau bila pernikahan dilakukan di luar negeri dan dicatatkan di
Indonesia serta tinggal di Indonesia, dan keduanya atau salah satu adalah WNI. Hukum waris secara umum di banyak negara mengakui adanya harta bersama dalam
81
Hukum dan Ham, Perkawinan Campuran dan Hak Kebendaan, http:www.kumham-jogja. infokarya ilmiah37-karya-ilmiah-lainnya333-perkawinan-campuran-dan-hak-kebendaan. Diakses
tanggal 5 Desember 2013
Universitas Sumatera Utara
perkawinan dan wasiat, serta cara penguasaannya oleh WNA diatur sesuai kepentingan perlindungan hukum negara masing masing.
82
1 Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta
bersama; Apabila pihak suami warga negara Indonesia, maka ketentuan hukum material
berkaitan dengan harta kekayaan diatur berdasarkan hukum suami, yaitu Undang- undang No. 1 Tahun 1974. Namun harta benda perkawinan campuran ini apabila
tidak dilakukan perjanjian perkawinan yang menyangkut harta perkawinan maka berkenaan dengan harta perkawinan ini akan tunduk pada Pasal 35, dimana
ditentukan, bahwa :
2 Harta bawaan dari masing-masing suami dan isteri dan harta
benda yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah dibawah penguasaan masing-masing sepanjang
para pihak tidak menentukan lain.
Selanjutnya mengenai harta bersama ini dapat dikelola bersama-sama suami dan isteri, namun dalam setiap perbuatan hukum yang menyangkut harta bersama
harus ada persetujuan kedua belah pihak Pasal 36 ayat 1. Sedangkan dalam hal harta bawaan masing-masing suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk
melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya Pasal 36 ayat 2.
83
Untuk Perkawinan Campuran akan menjadi masalah Hukum Perdata internasional, karena akan terpaut 2 dua sistem hukum perkawinan yang yang
berbeda, yang dalam penyelesaiannya dapat digunakan ketentuan Pasal 2 dan 6 ayat 1 GHR 1898 yaitu diberlakukan hukum pihak suami. Masalah harta perkawinan
82
Ibid
83
Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2005, hal. 122
Universitas Sumatera Utara
campuran ini apabila pihak suami warga Negara Indonesia, maka tidak ada permasalahan, karena diatur berdasarkan hukum suami yaitu Undang-undang No.l
Tahun 1974. Sedangkan apabila isteri yang berkebangsaan Indonesia dan suami berkebangsaan asing maka dapat diberlakukan hukum pihak suami.
84
2. Akibat Hukum Perceraian terhadap Harta Bersama