35 tersebut terbukti dari  presentase  ketuntasan  hasil  belajar yang meningkat
20,8  yaitu dari 62,5 pada siklus I menjadi 83,3 pada siklus II. Rata- rata  nilai  siswa  meningkat  9,2 yaitu  dari  67,1  pada  siklus  I  menjadi  76,3
pada siklus II. 2. Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Haryati  Mustika  Sofia  yang  berjudul
“PENINGKATAN  HASIL BELAJAR
IPA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V DI
SDN  4  DERSALAM  KUDUS  TAHUN  PELAJARAN  20122013”.  Hasil penelitian  menunjukkan  bahwa  hasil  belajar  IPA  siswa  kelas  V  di  SDN  4
Dersalam  Kudus  dapat  ditingkatkan  melalui  penerapan  model quantum teaching. Hal tersebut terbukti dari presentase ketuntasan hasil belajar yang
meningkat 18,5  yaitu dari 76,5 pada siklus I menjadi 95 pada siklus II.  Rata-rata  nilai  siswa  meningkat  8,25  yaitu  dari  74,05  pada  siklus  I
menjadi  82,3  pada  siklus  II. Presentasi  aktivitas  siswa  juga  meningkat sebesar  16,63  dari  66,67  kriteria  baik  pada  siklus  I  menjadi  83,3
kriteria sangat baik pada siklus II.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan  kerangka  pikir,  maka  dapat  dirumuskan  hipotesis  tindakan yaitu,  “Model quantum  teaching yang  proses  pembelajarannya  menggunakan
rancangan  TANDUR  Tumbuhkan, Alami,  Namai,  Demonstrasikan,  Ulangi, Rayakan  dapat  meningkatkan  hasil  belajar  IPA  pada  materi kenampakan
36 permukaan bumi baik proses maupun kognitif pada siswa kelas IV SD Negeri
Tukangan, Yogyakarta secara positif.
H. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar IPA Hasil belajar  IPA adalah  hasil  belajar  yang  diperoleh  siswa  setelah
belajar IPA yang  meliputi  kemampuan  dan  keterampilan-keterampilan dalam  mata pelajaran  IPA. Hasil  belajar  IPA  dalam  penelitian  ini  adalah
hasil  belajar  ranah  kognitif  pada  materi  perubahan  kenampakan  bumi dan benda  langit.  Hasil belajar  diukur  melalui  tes  pada  akhir  pelajaran  dengan
menggunakan  tes  pilihan  ganda dengan  tingkatan  soal  dari  mengingat sampai mengaplikasi.
2. Model Quantum Teaching Model quantum teaching merupakan suatu model pembelajaran dengan
langkah  TANDUR  Tumbuhkan,  Alami,  Namai,  Demonstrasikan,  Ulangi, Rayakan. Langkah  tumbuhkan  dengan  menumbuhkan  minta  siswa,  alami
dengan  memberikan  pengalaman  alamiah  kepada  siswa,  namai  dengan mengerjakan  tugas,  demonstrasikan  dengan  mempresentasikan  hasil  kerja,
ulangi  dengan  mengulas  kembali  materi  yang  telah  dpelajari,  dan  rayakan dengan melakukan perayaan bersama siswa.
37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  tindakan  Kelas  PTK adalah  suatu  pencermatan  terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi
didalam  kelas  secara  bersama  Suharsimi,  dkk,  2009:  3. Penelitian  Tindakan Kelas  PTK  adalah  penelitian  yang  dilakukan  oleh  guru  dikelasnya  sendiri
dengan  tahapan-tahapan  seperti  merencanakan,  melaksanakan  dan  merefleksi tindakan  secara  kolaboratif  dan  partisipatif  untuk  memperbaiki  kinerjanya
sebagai  guru  serta  meningkatkan  hasil  belajar  siswa  Wijaya  dan  Dedi,  2012: 9.
Penelitian  ini  merupakan  penelitian  tindakan  kelas  PTK  dengan  tipe kolaboratif karena dalam hal ini peneliti bekerja sama dengan guru kelas IVA
SDN Tukangan Yogyakarta  dalam melakukan  tindakan  didalam  kelas  untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas IVA menggunakan model quantum
teaching. Hal  ini  sesuai  dengan  apa  yang  dikemukakan  oleh Suharsimi Arikunto 2013:  138 bahwa  penelitian  tindakan  yang  ideal  yakni  penelitian
yang dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak  yang  mengamati  proses  jalannya  tindakan. Suharsimi  Arikunto  juga
mengatakan  bahwa  penelitian  tindakan  yang  baik  adalah  penelitian  yang dilakukan  secara  kolaboratif  yaitu  guru  yang  melakukan  tindakan  sedangkan
peneliti  yang  melakukan  pengamatan.  Oleh  karena  itu,  dalam  penelitian  ini guru  kelas IVA  SDN Tukangan bertindak sebagai  pelaksana  pembelajaran,