33 masalah serta mengerjakan latihan. Model pembelajaran ini dapat melatih
siswa bekerjasama dalam kelompok sehingga dapat membuat siswa aktif bekerjasama dalam tim. Model ini merupakan salah satu model pembelajaran
quantum teaching yang sederhana dan apabila diterapkan secara efektif dalam kegiatan pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa secara
optimal. Penelitian ini penting untuk dilakukan mengingat dalam pembelajaran IPA,
khususnya pada siswa kelas IV di SD Negeri Tukangan hasil belajar siswa masih rendah khususnya pada kenampakan bumi. Hal ini dikarenakan suasana
pembelajaran IPA cenderung monoton dan kurang menarik bagi siswa. Siswa kurang bersemangat dalam mempelajari materi pelajaran IPA yang bersifat
pemecahan masalah. Selain itu, guru belum menggunakan media dan model pembelajaran yang menarik. Oleh karena itu, diperlukan suatu model
pembelajaran yang menarik untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa, dalam hal ini model pembelajaran yang tepat digunakan untuk mencapai tujuan
tersebut adalah model pembelajaran quantum teaching. Berdasarkan paparan di atas, skema kerangka pikir dalam penelitian ini
digambarkan pada Gambar 2 berikut ini.
34 Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
F. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Suida Suwandari yang berjudul
“PENERAPAN MODEL
QUANTUM TEACHING
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VI
SDN SIDOTOPO III50 SURABAYA”. Penelitian tersebut dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20102011. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hasil belajar IPA siswa kelas VI di SDN Sidotopo III50 Surabaya dapat ditingkatkan melalui penerapan model quantum teaching. Hal
Pra Tindakan Guru belum menggunakan
Quantum Teaching dalam pembelajaran IPA.
Siswa: hasil belajar IPA perlu ditingkatkan
Tindakan Menerapkan
model Quantum Teaching dalam
pembelajaran IPA
pada materi
Perubahan Kenampakan
Bumi dan
Benda Langit. Siklus
I: menerapkan
model quantum teaching dalam pembelajaran IPA.
Siklus II:
melanjutkan penerapan model quantum
teaching dalam
pembelajaran IPA dengan acuan refleksi siklus I.
Dengan penerapan model Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi
Perubahan Kenampakan Bumi dan Benda Langit pada siswa kelas IV SD Negeri
Tukangan, Yogyakarta. Hasil yang
Diharapkan
35 tersebut terbukti dari presentase ketuntasan hasil belajar yang meningkat
20,8 yaitu dari 62,5 pada siklus I menjadi 83,3 pada siklus II. Rata- rata nilai siswa meningkat 9,2 yaitu dari 67,1 pada siklus I menjadi 76,3
pada siklus II. 2. Penelitian yang dilakukan oleh Haryati Mustika Sofia yang berjudul
“PENINGKATAN HASIL BELAJAR
IPA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V DI
SDN 4 DERSALAM KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa kelas V di SDN 4
Dersalam Kudus dapat ditingkatkan melalui penerapan model quantum teaching. Hal tersebut terbukti dari presentase ketuntasan hasil belajar yang
meningkat 18,5 yaitu dari 76,5 pada siklus I menjadi 95 pada siklus II. Rata-rata nilai siswa meningkat 8,25 yaitu dari 74,05 pada siklus I
menjadi 82,3 pada siklus II. Presentasi aktivitas siswa juga meningkat sebesar 16,63 dari 66,67 kriteria baik pada siklus I menjadi 83,3
kriteria sangat baik pada siklus II.
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan yaitu, “Model quantum teaching yang proses pembelajarannya menggunakan
rancangan TANDUR Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada materi kenampakan