77 e
Menetapkan manajeman partisipasif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dengan lingkungan.
f Meningatkat harkat, martabat, dan citra anak berkebutuhan khusus.
g Meningkatkan kerjasama dengan Dunia UsahaDunia Industri.
h Melaksanakan pengembangan bidang kurikulum.
i Melaksanakan pengembangan keterampilan teknik informatika.
Salah satu indikator ketercapaian visi sekolah di SLB-A Yaketunis Yogyakarta adalah unggul dalam prestasi berbagai bidang. Visi tersebut dapat
mencapai melalui misi sekolah, salah satunya yaitu melaksanakan pengembangan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan. Pada
penelitian ini berupaya memberikan suatu pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi siswa tunanetra melalui penggunaan diktat Braille teknik
melawat dengan tongkat terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas.
B. Deskripsi Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa tunanetra kelas V B di SLB-A Yaketunis Yogyakarta yang berjumlah lima orang. Deskripsi masing-masing
subjek adalah sebagi berikut: 1.
Subjek 1 Subjek 1 yaitu WD berusia 12 tahun. WD mengalami tunanetra
sejak lahir dengan kondisi buta total. WD memiliki intelektual normal yang dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam pembelajaran maupun
78 dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dalam keterampilan akademik WD
mampu dalam membaca, menulis maupun berhitung. WD tidak memliliki masalah dalam berinteraksi dengan lingkungan, ini terlihat ketika WD
mampu berinteraksi dengan peneliti, teman maupun guru dengan baik. Kemampuan orientasi dan mobilitasnya tidak mengalami masalah, WD
mampu melakukan orientasi disekolah dan mampu berjalan dengan mandiri, WD mampu berjalan mandiri dan berpindah tempat dengan aman.
2. Subjek 2
Subjek 2 yaitu AD berusia 12 tahun. AD mengalami tunanetra sejak lahir dengan kondisi low vision. AD memiliki intelektual normal
dilihat dari kemampuan siswa dalam pembelajaran maupun dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dalam keterampilan akademik AD
mampu dalam membaca, menulis maupun berhitung. AD tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan lingkungan, ini terlihat ketika AD
mampu berinteraksi dengan peneliti, teman maupun guru dengan baik. Kemampuan orientasi dan mobilitasnya tidak mengalami masalah, AD
terbiasa melakukan orientasi dan mobilitas di lingkungan sekolah tanpa menggunakan tongkat, AD mampu berpindah tempat dengan aman dan
berjalan dengan mandiri. 3.
Subjek 3 Subjek 3 yaitu SN berusia 20 tahun. SN mengalami tunanetra sejak
lahir dengan kondisi tunanetra total. SN memiliki intelektual normal.
Dalam keterampilan akademik SN mampu dalam membaca, menulis
79 maupun berhitung. SN tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan
lingkungan, ini terlihat ketika SN mampu berinteraksi dengan peneliti, teman maupun guru dengan baik, namun SN memiliki sifat pemalu, SN
tidak akan sedikit berinteraksi dengan orang yang baru dikenalnya. SN juga memiliki sikap yang pemalas, ini terlihat ketika siswa lain diminta
untuk mengerjakan SN akan mengerjakan jika guru menyuruhnya. Kemampuan orientasi dan mobilitasnya tidak mengalami masalah, SN
terbiasa melakukan orientasi dan mobilitas dilingkungan sekolah tanpa menggunakan tongkat. Orientasi dan mobilitas ini terlihat ketika SN
berjalan dengan percaya diri di lingkungan sekolah secara mandiri dan aman.
4. Subjek 4
Subjek 4 yaitu NE berusia 20 tahun. NE mengalami tunanetra sejak lahir dengan kondisi low vision. NE memiliki intelektual normal dilihat
dari kemampuan siswa dalam pembelajaran maupun dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dalam keterampilan akademik NE mampu dalam
membaca, menulis maupun berhitung. NE tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan lingkungan, ini terlihat ketika NE mampu berinteraksi
dengan peneliti, teman maupun guru dengan baik. NE memiliki sikap malas, ini dilihat dari kehadiran NE yang
beberapa kali tidak masuk. NE memiliki sikap kurang percaya diri dibandingkan teman-temannya, ini terlihat ketika NE diminta untuk maju
didepan kelas, siswa tidak mau melakukan jika tidak dipaksa oleh guru.
80 Kemampuan orientasi dan mobilitasnya tidak mengalami masalah NE
terbiasa melakukan orientasi dan mobilitas dilingkungan sekolah tanpa menggunakan tongkat, ini terlihat ketika NE berjalan dengan percaya diri
di lingkungan sekolah secara mandiri dan aman. 5.
Subjek 5 Subjek 5 yaitu RN Subjek 2 yaitu RN berusia 17 tahun. RN
mengalami tunanetra sejak lahir dengan kondisi low vision. RN memiliki intelektual normal dilihat dari kemampuan siswa dalam pembelajaran
maupun dalam berinteraksi dengan lingkungan. Dalam keterampilan akademik RN mampu dalam membaca, menulis maupun berhitung. RN
memiliki beberapa prestasi dalam bidang olah raga, seperti tenis meja dan lari. RN tidak memiliki masalah dalam berinteraksi dengan lingkungan, ini
terlihat ketika RN mampu berinteraksi dengan peneliti, teman maupun guru dengan baik. Kemampuan orientasi dan mobilitasnya tidak
mengalami masalah, RN terbiasa melakukan orientasi dan mobilitas dilingkungan sekolah tanpa menggunakan tongkat, ini terlihat RN berjalan
dengan percaya diri di lingkungan sekolah secara mandiri dan aman.
C. Diktat Melawat dengan Tongkat