Deskripsi Data Hasil Post-test Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

94 tongkat digeserkan ke kanan dan ke kiri secara bersamaan. Beberapa siswa mengalami kesulitan dalam menggeserkan tongkat, ini dikarenakan gerakan tongkat hanya digeserkan ke kiri sehingga banyak siswa yang lebar busurnya terlalu lebar, namun setelah dibantu oleh guru siswa dapat menentukan lebar busur yang tepat. Siswa diminta guru untuk melakukan teknik geseran dari depan kelas 1 menuju kelas V G secara mandiri. 3 Kegiatan akhir Siswa dan guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Guru menanyakan teknik yang masih sulit untuk dilakukan, dan beberapa siswa menjawab teknik geseran karena merasa jarang menggunakn teknik tersebut.

3. Deskripsi Data Hasil Post-test Kemampuan Orientasi dan Mobilitas

Kelas V B SLB-A Yaketunis Yogyakarta Data kemampuan akhir diperoleh dari hasil tes kemampuan orientasi dan mobilitas pada saat post-test. Post-test diberikan setelah dilakukannya perlakuan. Tes terdiri dari 20 soal yang berbentuk perintah atau test kinerja. Tes tersebut sama dengan tes yang dilakukan pada saat pre-test. Berikut ini merupakan hasil post-test kemampuan orientasi dan mobilitas yang diperoleh subjek siswa kelas V B SLB-A Yaketunis Yogyakarta: 95 Tabel 6. Rekapitulasi skor post-test siswa tunanetra kelas V No Nama Subjek Total skor Skor yang diperoleh Taraf Pencapaian 1. WD 80 71 88,75 2. AD 80 73 91,25 3. SN 80 71 88,75 4. NE 80 71 88,28 5. RN 80 73 91,25 Berdasarkan data tersebut, siswa V B taraf pencapaian kemampuan orientasi dan mobilitas melebihi indikator minimal keberhasilan sebesar ≥70. Berikut ini gambaran hasil post-test pada masing-masing subjek: a Deskripsi post-test subjek 1 WD Subjek WD telah memperoleh taraf pencapaian kemampuan orientasi dan mobilitas sebesar 88,75. WD mampu mengerjakan 11 soal dari 20 soal post-test tentang kemampuan orientasi dan mobilitas dengan baik tanpa bantuan dari guru, sedangkan 9 soal post-test dilakukan dengan bantuan verbal dari guru. Materi yang masih belum dikuasai oleh WD adalah melakukan teknik naik dan turun tangga. Hal ini dibuktikan dengan perolehan skor 3 dibandingkan dengan soal kinerja yang lain. Berikut hasil grafik post-test WD dalam melakukan tes kinerja tentang kemampuan orientasi dan mobilitas: 96 Gambar 3. Diagram grafik hasil post-test dan pre-test kemampuan orientasi dan mobilitas WD b Deskripsi post-test subjek 2 AD Subjek AD telah memperoleh taraf pencapaian kemampuan orientasi dan mobilitas sebesar 91,25. AD mampu mengerjakan 13 soal dari 20 soal post-test tentang kemampuan orientasi dan mobilitas dengan baik tanpa bantuan dari guru, sedangkan 7 soal post-test dilakukan dengan bantuan verbal dari guru. Materi yang masih belum dikuasai oleh AD adalah melakukan teknik menyilang dan teknik turun tangga. Hal ini dibuktikan dengan perolehan skor 3 dibandingkan dengan soal kinerja yang lain Berikut hasil grafik post-test AD dalam melakukan tes kinerja tentang kemampuan orientasi dan mobilitas. 20 40 60 80 pre-test post-test 97 Gambar 4. Diagram grafik hasil post-test dan pre-test kemampuan orientasi dan mobilitas AD c Deskripsi post-test subjek 3 SN Subjek SN telah memperoleh taraf pencapaian kemampuan orientasi dan mobilitas sebesar 88,75. SN mampu mengerjakan 11 soal dari 20 soal post-test tentang kemampuan orientasi dan mobilitas dengan baik tanpa bantuan dari guru, sedangkan 9 soal post-test dilakukan dengan bantuan verbal dari guru. Bantuan verbal yang diberikan guru berupa menyebutkan posisi tangan, tongkat maupun kaki yang seharusnya. Materi yang masih belum dikuasai oleh SN adalah teknik menyilang dan melakukan teknik naik dan turun tangga. Hal ini dibuktikan dengan perolehan skor 3 dibandingkan dengan soal kinerja yang lain Berikut hasil grafik post-test SN dalam melakukan tes kinerja tentang kemampuan orientasi dan mobilitas: 20 40 60 80 pre-test post-test 98 Gambar 5. Diagram grafik hasil post-test dan pre-test kemampuan orientasi dan mobilitas SN d Deskripsi post-test subjek 4 NE Subjek NE telah memperoleh taraf pencapaian kemampuan orientasi dan mobilitas sebesar 88,75. WD mampu mengerjakan 11 soal dari 20 soal post-test tentang kemampuan orientasi dan mobilitas dengan baik tanpa bantuan dari guru, sedangkan 9 soal post-test dilakukan dengan bantuan verbal dari guru. Bantuan verbal yang diberikan guru berupa menyebutkan posisi tangan, tongkat maupun kaki yang seharusnya.Materi yang masih belum dikuasai oleh NE adalah teknik menyilang, melakukan teknik naik dan turun tangga dan teknik geseran. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil skor 3 dibandingkan dengan soal yang lain. Berikut hasil grafik post-test NE dalam melakukan tes kinerja tentang kemampuan orientasi dan mobilitas: 20 40 60 80 pre-test post-test 99 Gambar 6. Diagram grafik hasil post-test dan pre-test kemampuan orientasi dan mobilitas NE e Deskripsi post-test subjek 5 RN Subjek RN telah memperoleh taraf pencapaian kemampuan orientasi dan mobilitas sebesar 91,25. RN mampu mengerjakan 13 soal dari 20 soal post-test tentang kemampuan orientasi dan mobilitas dengan baik tanpa bantuan dari guru, sedangkan 7 soal post-test dilakukan dengan bantuan verbal dari guru. Bantuan verbal yang diberikan guru berupa menyebutkan posisi tangan, tongkat maupun kaki yang seharusnya. Materi yang masih belum dikuasai oleh RN adalah teknik menyilang dan melakukan teknik naik dan turun tangga. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan skor 3 yamg masih rendah dibandingkan dengan soal yang lain. Berikut hasil grafik post-test RN dalam melakukan tes kinerja tentang kemampuan orientasi dan mobilitas: 20 40 60 80 pre-test post-test 100 Gambar 7. Diagram grafik hasil post-test dan pre-test kemampuan orientasi dan mobilitas RN

4. Hasil Skor Pre-test dan Post-test Kemampuan Orientasi dan Mobilitas