Evaluasi Kemampuan Teknik Melawat dengan Tongkat

47 h. Indikator penggunaan bahan ajar. Dari pendapat diatas dapat dijabarkan bahwa ada beberapa keuntungan diktat yaitu diktat sebaga bahan referensi siswa dalam proses pembelajaran, sebagai penentu motode atau teknik pengajaran dan memudahkan pendidik dalam menyampaikan materi. Diktat menyediakan materi pembelajaran yang menarik bagi peserta didik sert sebagai indikator penggunaan bahan ajar.

E. Evaluasi Kemampuan Teknik Melawat dengan Tongkat

Menurut Dedy Kustawan 2013:49 menyatakan evaluasi merupakan proses yang sistematis dari mengumpulkan, menganalisis, hingga menafsirkan data atau informasi yang diperoleh dan dibandingkan dengan tujuan yang ditetapkan. Berdasarkan pendapat tersebut bahwa evaluasi merupakan tindakan menguji informasi dengan proses yang sistematis. Mengumpulkan, menganalisis dan menafsirkan data tersebut agar diperoleh data yang tepat yang akan digunakan untuk membandingkan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Suharsimi Arikunto 2013:39 menyatakan bahwa evaluasi adalah kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan tercapai. Pendapat Suharsimi Arikunto tersebut dapat dijelaskan bahwa evaluasi dilakukan untuk mengatahui sejauh mana tujuan telah tercapai dengan mengumpulkan data yang dibutuhkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. 48 Dalam melakukan evaluasi diperlukan alat evaluasi untuk mengukur hasil evaluasi untuk mendapatkan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Untuk menggunakan alat evaluasi memerlukan cara atau teknik evaluasi. Ada 2 teknik evaluasi yang terdiri dari teknik non tes dan teknik tes. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil ketercapaian siswa dalam mata pelajaran tertentu. Pada ini teknik evaluasi yang digunakan adalah teknik evaluasi tes yaitu tes kinerja. Menurut Dedy Kustawan 2013: 88 tes kinerja adalah teknik penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan keterampilan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Berdasarkan pendapat tersebut tes kinerja merupakan tes yang dilakukan untuk mengetahui kemampuan keterampilan siswa dalam melakukan suatu kegitan sehari-hari dengan cara mendemonstrasikan. Menurut Irham Hosni 1999: 87 menyatakan bahwa evaluasi dalam orientasi dan mobilitas ditekankan pada evaluasi penampilan perbuatan. Tes kinerja yang akan digunakan pada pembelajaran orientasi dan mobilitas yaitu untuk mengukur kemampuan siswa dalam menggunakan teknik melawat dengan tongkat setelah dilakukannya pembelajaran melawat dengan tongkat menggunakan sumber belajar berupa diktat. Dalam tes kinerja ada beberapa indikator sebagai acuan untuk mengukur kemampuan siswa tunanetra dalam melakukan orientasi dan mobilitas seperti l cara memegang tongkat, 2 melakukan teknik menyilang, 3 melakukan teknik trailling, 4 cara mengontrol tinggi dan lebar, 5 melakukan teknik naik dan turun tangga 6 49 memegang grip pada tongkat, 7 memfungsikan jari terunjuk untuk menggerakkan tongkat, 8 melakukan teknik satu sentuhan dan 9 melakukan teknik dua sentuhan. Tes kinerja memuat 20 butir soal yang dikembangkan berdasarkan indikator yang telah ditetapkan. pengukuran penilaian terhadap kemampuan orientasi dan mobilitas dilakukan dengan menentukan skoring sesuai dengan kriteria skoring yang telah ditentukan. Skoring diberikan sesuai dengan kemampuan siswa dalam melakukan tes kinerja. Adapun rubrik skoring dalam tes kinerja diberikan skor 4 apabila siswa mampu melakukan tes kinerja dengan baik tanpa bantuan, diberikan skor 3 apa bila siswa mampu melakukan tes kinerja dengan bantuan verbal dari guru, diberikan skor 2 apabila siswa mampu melakuakan tes kinerja dengan bantuan verbal dan nonverbal dari guru, dan skor I bila siswa tidak dapat melakukan tes kinerja. Perhitungan skoring dihitung dengan menggunakan pedoman penilaian yang dikemukakan oleh Ngalim Purwanto 2006: 102 sebagai berikut: 100 Keterangan : N = Nilai yang dicari R = Skor yang didapat siswa SM = Skor maksimal semua item

F. Kerangka Pikir