33 Tongkat merupakan alat bantu yang digunakan anak tunanetra
dalam berjalan. Tongkat memiliki ciri-ciri khusus diantaranya panjang tongkat pada umunya 132 cm namun dapat disesuaikan dengan tingga
badan pengguna, batang tongkat yang terbuat dari alumunium yang kokoh agar tidak mudah bengkok, berat keseluruhan tongkat 175 gram,
warna tongkat telah ditetapkan yaitu putih dengan terdapat ban merah pada ¾ pada bagain tongkat dari bawah sebagai penanda tongkat
tunanetra. ujung tongkat terbuat dari nilon yang keras dengan panjang 8 cm dan ketebalan 8-9 mm. Daya tahan tongkat harus kuat agar dapat
menahan pengguna, tongkat juga harus memiliki keindahan agar tidak merendahkan derajat penggunanya. Pengait pada tongkat dibuat sekecil
mungkin agar tidak mengait pada benda-benda sekitar, serta pegangan yang terbuat dari plasik agar pengguna nyaman dalam menggunakan
tongkat. Selain dari ciri-ciri di atas terdapat ciri lain yang terdapat pada
tongkat lipat yaitu, memiliki sambungan yang didalamnya terdapat tali untuk menyatukan sambungan, dan sambungan tersebut dapat dilipat
menjadi bagain kecil agar mudah untuk disimpan.
3. Cara Penggunaan Tongkat
a. Tongkat Dasar
Penguasaan teknik dasar tongkat penting dikuasai, karena merupakan dasar dalam menggunakan teknik tongkat lainnya.
34 menurut Asep AS. Hidayat Ate Suwadi 2013: 117-118 ada
prosedur yang harus dilalui pada teknik ini adalah: 1 teknik memegang tongkat, 2 posisi tongkat, 3 posisi pegangan, 4
gerakan tongkat, 5 koordinasi gerak. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikaji sebagai berikut:
1 Teknik memegang tongkat. Tongkat dipegang dengan rileks
dan tidak kaku maupun terlalu kuat agar mudah digerakkan. Posisi tangan memegang grip danbagain telunjuk berada pada
grip yang datar. Telunjuk berfungsi untuk menggerakkan tongkat ke kanan dan ke kiri. Pada jari tengah berada di bawah
grip ,yang berfungsi untuk menahan tongkat. Sedangakan ibu jari berada pada bagian atas grip dan berfungsi untuk menekan
pegangan dan jari-jari lainnya berada dibawah pegangan yang membantu memegang grip.
2 Setelah tongkat dipegang dengan benar posisi tongkat dorong
ke depan, dengan siku yang membentuk sudut 50 derajat. 3
Posisi pegangan berada di tengah badan, depan pusar, hanya pergelangan tangan yang bergerak mengayun tongkat pada
waktu mobilitas dan posisi pegangan tidak boleh berubah. 4
Gerakan tongkat ke kiri dan ke kanan yang membentuk busur yang berada di antara kaki kiri dan kanan, gerakan busur harus
selalu sama dan stabil, lebar busur harus sedikit lebih lebar dengan lebar badan pemakai untuk melindungi pemakai dari
35 benda-benda sekitar. ujung tongkat berada di depan kurang
lebih satu meter dari kaki dan ujung tongkat diangkat dari permukaan bumi bila sedang digunakan dengan tinggi tidak
lebih dari satu inci, semakain rendah semaikin baik. 5
Koordinasi yang harmonis antara gerakan tongkat dengan langkah kaki. Gerakan tongkat harus seirama dengan gerakan
kaki, pada saat kaki kiri melangkah ke depan maka ujung tongkat bergerak ke sebelah kanan dan sebaliknya.
Dari pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa teknik dasar tongkat merupakan teknik awal yang harus dikuasai siswa sebelum
mempelajari teknik-teknik tongkat selanjutnya dengan prosedur teknik yaitu 1 teknik memegang tongkat, 2 posisi tongkat, 3
posisi pegangan, 4 gerakan tongkat, dan 5 koordinasi gerak.
b. Teknik tongkat outdoor and indoor