19 gerakan-gerakan yang tidak berarti, berfikir kritis karena ingin medapatkan
informasi secara lengkap, sikap percaya diri pada siswa tunanetra yang sudah menemukan jati dirinya.
3. Klasifikasi Anak Tunanetra
Menurut tingkat fungsi penglihatan, penyandang tunanetra dapat diklasifikasikan sebagai berikut Sari Rudiyati: 2002: 27-29:
a. Penyandang kurang-lihat, yaitu seseorang yang kondisi
penglihatannya seelah dikoreksi secara optimal, tetap tidak berfungsi normal, yaitu meliputi :
1 Penyandang kurang-lihat yang memiliki kemampuan persepsi
benda-benda ukuran kecil, baik yang menetap maupun yang bergerak. Benda-benda ukuran kecil ialah benda-benda yang
menampakkan ukuran permukaan dua sentimeter persegi atau kurang.
2 Penyandang kurang-lihat yang memiliki kemampuan persepsi
benda-benda ukuran sedang, baik yang menetap maupun yang bergerak. Benda-benda yang menampakkan ukuran permukaan
di antara dua sentimeter persegi sampai dengan satu desimeter persegi.
3 Penyandang kurang-lihat yang memiliki kemampuan persepsi
benda-benda ukuran besar baik yang menetap maupun yang bergerak. Benda-benda ukuran besar itu adalah benda-benda
yang menampakkan ukuran permukaan satu desimeter persegi atau lebih.
b. Penyandang buta, yang meliputi:
1 Penyandang buta yang tinggal memiliki kemampuan sumber
cahaya. 2
Penyandang buta yang tinggal memiliki kemampuan persepsi cahaya.
3 Penyandang buta yang hampir tidak atau memiliki kemampuan
persepsi cahaya.
Anak tunanetra dibagai menjadi dua berdasarkan pendapat ahli. Tunanetra low vision atau kurang lihat, dan tunanetra buta total atau
blind. Tunanetra low vision merupakan tunanetra yang masih memiliki
20 sisa penglihatan dan tunanetra buta total merupakan tunanetra yang sudah
tidak memiliki sisa penglihatan tetapi masih memiliki persepsi cahaya maupun tidak memliki persepsi cahaya.
Dari klasifikasi yang telah dikemukakan diatas dapat ditegaskan bahwa anak tunanetra diklasifikasikan menjadi dua yaitu tunanetra
kurang lihat low vision dan tunanetra total blind yang akan dikaji sebagai berikut:
a. Tunanetra kurang lihat low vision
Tunanetra kurang lihat adalah kondisi penglihatan yang masih memiliki sisa penglihatan yang dapat melihat benda menetap dan
bergerak dengan berbagai ukuran dan dapat dikoreksi dengan kacamata.
b. Tunanetra total Blind
Tunanetra total adalah kondisi penglihatan yang sudah tidak memiliki sisa penglihatannya namun tunanetra total terbagai
menjadi dua yaitu tunanetra yang masih memiliki persepsi cahaya dan tunanetra yang tidak meiliki persepsi cahaya.
4. Keterbatasan Anak Tunanetra