44
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian berjudul Analisis Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Debat Kandidat Capres Cawapres Republik Indonesia Tahun 2014 ini merupakan
penelitian dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen di mana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari pada generalisasi Sugiyono, 2009: 09. Hasil dari penelitian ini adalah pelanggaran prinsip kerjasama, deskripsi
fungsi dan maksud dari pelanggaran prinsip kerjasama. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data deksriptif, yaitu berupa percakapan
dari pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK dalam debat kandidat capres cawapres Republik Indonesia tahun 2014.
B. Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah peristiwa komunikasi berupa dialog debat kandidat capres cawapres Republik Indonesia tahun 2014, yakni yang dilakukan
oleh pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa serta Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Debat tersebut berlangsung selama lima kali pelaksanaan, namun subjek
yang di ambil dalam penelitian ini sebanyak tiga debat. Adapun dua debat dari pasangan capres dan cawapres dan satu dari capres. Hal tersebut dikarenakan tiga
tema debat tersebut dinilai memiliki keberagaam tindak tutur yang lebih beragam. Adapun ketiga debat tersebut dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2014 capres-
cawapres tema “Pembangunan demokrasi, pemerintahan bersih, dan penegakan hukum”. Kedua pada tanggal 22 Juni 2014 capres tema “Politik Internal dan
Ketahanan Nasional”, serta terakhir dilaksanakan pada tanggal 5 Juli 2014 capres-cawapres
dengan tema “Pangan, Energi dan Lingkungan.”
Objek penelitian dalam kajian ini adalah pelanggaran prinsip kerjasama dalam berkomunikasi. Penelitian ini menggunakan landasan teori yang telah
dikemukakan oleh Leech, yakni tentang jenis maksim yang terdapat dalam prinsip kerjasama. Adapun maksim-maksim tersebut adalah maksim kuantitas, maksim
kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara.
C. Instrumen Penelitian
Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri human instrument, yang juga dijadikan sebagai penafsir dan penganalisis data. Hal ini
menuntut peneliti untuk memahami konsep-konsep dasar linguistik dan memiliki kemampuan serta pengetahuan yang memadai berkaitan dengan pragmatik,
khususnya prinsip kerjasama. Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengamati video,
kemudian melakukan transkrip percakapan debat sebagai data penelitian. Setelah dilakukan transkrip, kemudian dilakukan penyaringan data yang dibutuhkan
dalam penelitian. Data yang sudah diklasifikasikan kemudian di analisis dengan menggunakan teori prinsip kerjasama.
Berdasarkan teori yang berkaitan dengan prinsip kerjasama, maka peneliti sebagai instrumen utama akan membuat indikator-indikator yang dibutuhkan
dalam penelitian. Adapun indikator tersebut bertujuan untuk memudahkan proses dalam penelitian, khususnya dalam pengambilan, pemilihan dan pengklasifikasian
serta analisis data. Indikator yang dibuat peneliti adalah maksim kerjasama, yaitu kuantitas, kualitas, hubunganrelevansi, dan cara.
Peserta tutur dikatakan tidak mematuhi kaidah tutur kerjasama jika tidak mematuhi Prinsip Kerjasama. Dari maksim kerjasama tersebut kemudian
diturunkan menjadi indikator pelanggaran prinsip kerjasama. Berikut adalah indikator penggunaan dan pelanggara prinsip kerjasama dalam debat.