Memuji Maksud Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Debat Kandidat Capres
Maksud pelanggaran maksim untuk memberikan janji ini salah satunya terjadi karena adanya pelanggaran maksim kuantitas dan cara.
Maksud memberikan janji ini dapat dilihat pada data berikut. 38 Konteks
: Hatta Rajasa memberikan jawaban dan tanggapan atas pertanyaan dari moderator. Adapun pertanyaan
tersebut berkaiatan dengan strategi peningkatan energi yang diselaraskan dengan visi dan misi pasangan
tersebut.
Pertanyaan Moderator
: Pertanyaan saya, bagaimana strategi pak Prabowo- Hatta untuk menata ulang pengelolaan sektor energi?
Jawaban Calon
presiden : Dengan demikian maka, kami Prabowo-Hatta
berkomitmen untuk meningkatkan bahwa energy sampai tahun 2020 setidaknya sudah mencapai
angka diatas 20, di dalam RPJUMN kita 25 dicapai pada tahun 2025, 2030.
05050714S3-2
Pada data 38 tersebut terdapat pelanggaran maksim kuantitas dan cara sekaligus. Tuturan
“kami Prabowo-Hatta berkomitmen untuk meningkatkan bahwa energy sampai tahun 2020 setidaknya sudah
mencapai angka diatas 20, di dalam RPJUMN kita 25 dicapai pada tahun 2025, 2030” ini melanggar maksim kuantitas dan cara. Hal ini
terjadi karena tuturan tersebut memberikan informasi yang melebihi dari yang dibutuhkan dan berpanjang lebar.
Tuturan yang melanggar maksim ini menimbulkan adanya maksud percakapan. Tuturan tersebut dimaksudkan untuk memberikan janji dan
komitmen kepada masyarakat Indonesia terkait peningkatan energi nasional. Penutur ingin menyampaikan komitmennya untuk berjuang
meningkatkan sumber energi nasional setidaknya tahun 2020 sudah mencapai 20. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat
Indonesia atas komitmen dan keseriusan pasangan tersebut dalam meningkatkan energi di Indonesia. Selain itu, hal tersebut juga bermaksud
untuk dapat mengambil hati suara masyarakat. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penutur dalam debat capres
cawapres Republik Indonesia sering menyampaikan maksud secara implisit. Maksud terjadi karena adanya tuturan yang melanggar maksim kerjasama.
Dari pelanggaran maksim yang terdapat dalam debat capres cawapres Republik Indonesia, kemudian ditemukan adanya maksud dari pelanggaran
maksim tersebut. Maksud yang ditemukan dalam debat dari tiga transkrip data debat
berjumlah 161 data. Maksud pelanggaran maksim dalam debat capres cawapres tersebut kemudian diklasifikasikan berdasarkan fungsinya. Adapun
maksud pelanggaran tersebut ditemukan sebanyak sembilan jenis maksud. Berikut adalah gambar diagram dari maksud pelanggaran maksim kerjasama
berdasarkan jumlah maksud dalam setiap pelanggaran maksim.