cara. Hal ini terjadi karena tuturan tersebut memberikan informasi yang melebihi dari yang dibutuhkan dan berpanjang lebar.
Tuturan yang melanggar maksim ini menimbulkan adanya maksud percakapan. Tuturan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pendapat
pembelaan kepada Ibu Megawati saat menjadi Presiden menjual BUMN. Joko Widodo melalu jawabannya tersebut menjelaskan bahwa kondisi
ekonomi pada saat Megawati menjadi presiden belum baik, selain itu Joko Widodo juga meminta pasangan lawan jangan menyalahkan kondisi
tersebut dan jangan disamakan kondisi saat itu dengan kondisi saat ini. Penutur ingin menyampaikan argumen pembelaannya untuk membela
keputusan dari Ibu Megawati pada saat menjual BUMN tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberikan penjelasan secara lebih mendalam terkait
keadaan yang sebenarnya terjadi pada saat itu, agar tidak ada lagi tuduhan kepada beliau.
e. Menyombongkan
Pelanggaran maksim kerjasama dalam debat capres cawapres
Republik Indonesia ditemukan dengan maksud untuk menyombongkan.
Maksud menyombongkan diri dalam debat capres cawapres Republik Indonesia tersebut ditemukan dengan jumlah 7 data.
Maksud menyombongkan diri tersebut salah satunya terjadi karena adanya pelanggaran maksim kuantitas dan relevansi. Maksud berpendapat
tersebut dapat dilihat pada data berikut. 34 Konteks
: Joko Widodo sedang memberikan jawaban atas pertanyaan dari moderator. Pertanyaan yang sama juga
ditanyakan kepada pasangan lawan.
Pertanyaan Moderator
: Apa langkah-langkah nyata yang akan anda lakukan? untuk menjadikan pemerintahan anda bersih, efektif
serta stabil.
Pada saat
yang sama
mampu menghindarkan diri kemungkinan rongrongan partai-
partai politik yang telah mendukung anda dengan meminta anda untuk balas budi dengan memberikan
berbagai kemudahan mendapatkan uang
Jawaban Calon
presiden : Seperti yang ada di partai kami, saya bukan ketua
partai, tapi saya di jadikan calon presiden karena ada rekam jejak dan ada menurut saya ada
prestasi.
01090614S3-06
Pada data 34 tersebut terdapat pelanggaran maksim kuantitas dan relevansi sekaligus. Tuturan
“saya bukan ketua partai, tapi saya di jadikan calon presiden karena ada rekam jejak dan ada menurut saya ada
prestasi” Ini melanggar maksim kuantitas dan relevansi. Hal ini terjadi karena tuturan tersebut memberikan informasi yang melebihi dari yang
dibutuhkan dan tidak relevan dengan pertanyaan. Tuturan yang melanggar maksim ini menimbulkan adanya maksud
percakapan. Tuturan
tersebut dimaksudkan
untuk memberikan
kesombongan terhadap diri sendiri. Adapun bentuk kesombongan tersebut adalah dengan menyebutkan bahwa penutur tersebut bukanlah ketua partai
namun dicalonkan sebagai calon presiden karena mempunyai rekam jejak dan menurut penutur ada prestasi. Penutur ingin menyampaikan beberapa
keunggulan pasangan tersebut untuk memberikan kesan positif kepada masyarakat. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan masyarakat bahwa
pasangan tersebut adalah pasangan yang memiliki rekam jejak yang bagus dan layak menjadi Presiden Republik Indonesia.
f. Sapaan
Pelanggaran maksim kerjasama dalam debat capres cawapres Republik Indonesia ditemukan dengan maksud untuk memberikan sapaan.
Maksud menyampaikan sapaan dalam debat capres cawapres Republik Indonesia tersebut ditemukan dengan jumlah 10 data.
Maksud pelanggaran untuk menyapa ini salah satunya terjadi karena adanya pelanggaran maksim kuantitas, relevansi dan cara. Maksud atau
implikatur percakapan berpendapat dapat dilihat pada data berikut. 35 Konteks
: Joko Widodo memberikan jawaban tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh moderator. Adapun
pertanyaan ini adalah pertanyaan awal untuk memulai jalannya debat tersebut. Pertanyaan yang sama juga
ditanyakan kepada pasangan lain.
Pertanyaan Moderator
: Apa yang paling utama, agenda yang paling penting dan yang paling anda ingin sampaikan kepada seluruh
negeri yang menyaksikan anda?