Sindiran Maksud Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Debat Kandidat Capres
Maksud pembelaan dalam debat capres cawapres Republik Indonesia tersebut ditemukan dengan jumlah 16 data.
Maksud pembelaan ini salah satunya terjadi karena adanya pelanggaran maksim kuantitas dan cara. Maksud berupa pembelaan
tersebut dapat dilihat pada data berikut. 33 Konteks
: Joko Widodo menanggapi pertanyaan dari Prabowo Subianto. Adapun pertanyaan tersebut menyinggung
tentang strategi Joko Widodo untuk menciptakan teknologi tinggi untuk pertahanan Indonesia. Namun,
Prabowo melalui pertanyaannya juga menyinggung tentang penjualan Indosat kepada asing ketika era
Presiden Megawati. Megawati sendiri pada saat tersebut menjadi koalisi pendukung Joko widodo.
Pertanyaan : Apabila bapak jadi presiden, apa langkah bapak? Apakah bapak akan membeli kembali Indosat itu?
Jawaban Calon
presiden : Dan yang kedua mengenai indosat. Ini perlu kami
sampaikan bahwa saat itu tahun 98 itu krisis berat, krisis berat. Dan pada saat ibu Megawati menjadi
presiden saat itu, kondisi ekonomi masih belum baik. Kita jangan berbicara sekarang pada posisi
normal, tetapi bicaralah pada saat krisis dan imbas dari krisis, keuangan APBN kita masih berat.
03220614S5-4
Pada data 33 tersebut terdapat pelanggaran maksim kuantitas dan cara sekaligus. Tuturan
“…ibu Megawati menjadi presiden saat itu, kondisi ekonomi masih belum baik. Kita jangan berbicara sekarang pada
posisi normal, tetapi bicaralah pada saat krisis dan imbas dari krisis, keuangan APBN kita masih berat” ini melanggar maksim kuantitas dan
cara. Hal ini terjadi karena tuturan tersebut memberikan informasi yang melebihi dari yang dibutuhkan dan berpanjang lebar.
Tuturan yang melanggar maksim ini menimbulkan adanya maksud percakapan. Tuturan tersebut dimaksudkan untuk memberikan pendapat
pembelaan kepada Ibu Megawati saat menjadi Presiden menjual BUMN. Joko Widodo melalu jawabannya tersebut menjelaskan bahwa kondisi
ekonomi pada saat Megawati menjadi presiden belum baik, selain itu Joko Widodo juga meminta pasangan lawan jangan menyalahkan kondisi
tersebut dan jangan disamakan kondisi saat itu dengan kondisi saat ini. Penutur ingin menyampaikan argumen pembelaannya untuk membela
keputusan dari Ibu Megawati pada saat menjual BUMN tersebut. Hal ini dilakukan untuk memberikan penjelasan secara lebih mendalam terkait
keadaan yang sebenarnya terjadi pada saat itu, agar tidak ada lagi tuduhan kepada beliau.