Berpendapat Maksud Pelanggaran Prinsip Kerjasama dalam Debat Kandidat Capres

itu tugas utama pemerintah…” melanggar maksim kuantitas dan cara. Hal ini terjadi karena tuturan tersebut memberikan informasi yang melebihi dari yang dibutuhkan, tidak langsung menjawab pertanyaan dan berpanjang lebar. Tuturan yang melanggar maksim ini menimbulkan adanya maksud percakapan. Tuturan tersebut dimaksudkan untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam terkait Hak Asasi Manusia dan UUD. Penutur ingin menyampaikan beberapa argumennya untuk memperkuat jawaban atas pertanyaan yang disampaikan. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan dan memberikan penjelasan secara lebih mendalam kepada lawan debat serta masyarakat secara umum, untuk dapat memahami hal tersebut, sehingga dapat mengambil hati masyarakat sehingga tujuan politik untuk dapat mengambil hati suara masyarakat dapat tercapai.

b. Menginformasikan

Pelanggaran maksim kerjasama dalam debat capres cawapres Republik Indonesia ditemukan dengan maksud untuk menyampaikan informasi. Maksud menginformasikan dalam debat capres cawapres Republik Indonesia ditemukan dengan jumlah 25 data. Adapun maksud menginformasikan ini salah satunya terjadi karena adanya pelanggaran maksim kuantitas dan relevansi. Maksud pelanggaran untuk memberikan informasi tersebut dapat dilihat pada data berikut. 31 Konteks : Joko Widodo memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh moderator berkaitan dengan visi misi pasangan. Adapun pertanyaan yang sama juga telah diajukan kepada pasangan lawan. Pertanyaan Moderator : Apa langkah-langkah nyata yang akan anda lakukan? untuk menjadikan pemerintahan anda bersih, efektif serta stabil. Pada saat yang sama mampu menghindarkan diri kemungkinan rongrongan partai- partai politik yang telah mendukung anda dengan meminta anda untuk balas budi dengan memberikan berbagai kemudahan mendapatkan uang Jawaban Calon presiden : Kemudian yang ketiga, dalam melaksanakan kampanye, kami juga ingin mendapatkan dukungan rakyat dari sisi pendanaan. Oleh sebab itu kami membuka rekening gotong royong, sumbangan dari rakyat, yang nantinya akan di audit oleh lembaga yang kredibel. 01090614S3-06 Pada data 31 tersebut terdapat pelanggaran maksim kuantitas dan relevansi sekaligus. Tuturan “kami membuka rekening gotong royong, sumbangan dari rakyat, yang nantinya akan di audit oleh lembaga yang kredibel” melanggar maksim kuantitas dan relevansi. Hal ini terjadi karena tuturan tersebut memberikan informasi yang melebihi dari yang dibutuhkan dan tuturan tidak relevan dengan pertanyaan. Tuturan yang melanggar maksim ini menimbulkan adanya maksud percakapan. Tuturan tersebut dimaksudkan untuk memberikan informasi terkait strategi pasangan tersebut dalam mengelola dana untuk kampanye politik. Penutur ingin menyampaikan beberapa informasi kepada masyarakat luas agar bisa menambah kepercayaan masyarakat kepada pasangan tersebut. Hal ini dilakukan untuk meyakinkan informasi yang disampaikan tersebut secara lebih mendalam kepada lawan debat serta masyarakat luas secara umum, sehingga tujuan politik untuk dapat mengambil hati masyarakat dapat tercapai.

c. Sindiran

Pelanggaran maksim kerjasama dalam debat capres cawapres Republik Indonesia ditemukan dengan maksud untuk menyindir. Adapun maksud menyindir dalam debat capres cawapres Republik Indonesia tersebut ditemukan dengan jumlah 4 data. Pelanggaran maksim dengan maksud untuk menyindir ini salah satunya terjadi karena adanya pelanggaran maksim kuantitas dan cara. Maksud sindiran tersebut dapat dilihat pada data berikut. 32 Konteks : Jusuf Kalla memberikan pernyataan klarifikasi terkait pernyataan dari pidato kampanye Prabowo, yang menyingung tentang mafia dan kekuasaan para maling – maling pada pihak tertentu. Pada sesi sebelumnyam Joko Widodo juga mengklarifikasi melalui pertanyaannya kepada pasangan lawan, adapun pertanyaan Joko Widodo tersebut a dalah “Pidato bapak itu ditujukan kepada siapa?” Pertanyaan : “Pidato bapak itu ditujukan kepada siapa?” Jawaban Calon presiden : Tapi saya ingin jelaskan bahwa apa yang disebut tadi pak Hatta, itu tentang hukum pendapat hukum, semuanya sudah di adili kena di KPK. Minyaknya ada di KPK, dagingnya ada di KPK, hajinya sudah ada di KPK, Al- Qur’an pun ada di KPK, semuanya