Referensial Fungsi dan Tujuan Bahasa Politik

Menurut Leech 2011: 164-165, tujuan berbahasa secara umum bisa di klasifikasikan berdasarkan teori pengaruh sopan santun Searle sebagai berikut. 1. Asertif Assertives: n terikat pada kebenaran proposisi yang diungkapkan, misalnya, menyatakan, mengusulkan, membual, mengeluh, mengemukakan pendapat, dan melaporkan. Segi sopan santun fungsi ini cenderung netral karena termasuk kategori bekerja sama kolaboratif. 2. Direktif Directives: bertujuan menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang dilakukan oleh petutur, misalnya memesan, memerintah, memohon, menuntut, memberi nasihat. Fungsi direktif sering dimasukkan ke dalam kategori kompetitif. 3. Komisif Commissives: n sedikit banyak terikat pada suatu tindakan di masa depan, misalnya menjanjikan, menawarkan, berkaul. Fungsi ini menyenangkan dan kurang bersifat kompetitif karena tidak mengacu pada kepentingan penutur tetapi kepentingan mitra tutur. 4. Ekspresif Expressive fungsi ilokusi ini ialah mengungkapkan atau mengutarakan sikap psikologis penutur terhadap keadaan yang tersirat dalam ilokusi, misalnya mengucapkan terimakasih, mengucapkan selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, dan mengucapkan belasungkawa. 5. Deklarasi Declarations: berhasilnya pelaksanaan ilokusi ini akan mengakibatkan adanya kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas, misalnya mengundurkan diri, membaptis, memecat, memberi nama, menjatuhkan hukuman, mengucilkan, mengangkat.

F. Kampanye

Kampanye pemilu adalah kegiatan peserta Pemilu untuk meyakinkan para pemilih dengan menawarkan visi, misi dan program peserta Pemilu PKPU Nomor 15 Tahun 2013.

G. Debat

1. Pengertian Debat

Menurut Nurcahyo 2012: 3 debat merupakan pertentangan argumentasi, debat bertujuan untuk mengeksplorasi alasan-alasan di belakang setiap sudut pandang. Pengertian lain tentang debat adalah suatu proses komunikasi lisan, yang dinyatakan dengan bahasa untuk mempertahankan pendapat Dipodjojo, 1982 : 47. Menurut Hendrikus 1991: 120 debat pada hakikatnya adalah saling adu argument antarpribadi atau antarkelompok manusia, dengan tujuan mencapai kemenangan untuk satu pihak. Setiap pribadi atau kelompok dalam debat mencoba untuk saling menjatuhkan lawannya, supaya pihaknya berada pada posisi yang benar. Debat dimulai dengan meneliti pendapat dan posisi argumentatif lawan bicara, sesudah itu berkonsentrasi pada titik-titik lemah argumentasi lawan. Selanjutnya terjadi proses adu pikiran dan pendapat secara sungguh-sungguh