Penanaman Kemandirian Kelompok Bermain di KinderStation

104 di Kelompok Bermain KinderStation terjadi berbeda-beda pada setiap individu. Faktor penghambat yang terjadi yaitu keadaan pada beberapa anak yang disebabkan oleh usia anak masih relatif kecil dan pola asuh keluarga pada beberapa anak yang tidak mendukung. Pihak lembaga mengatasi anak yang belum mampu karena masih kecil dengan melatih secara rutin dan terus-menerus. Cara mengatasi faktor penghambat dari pola asuh keluarga dengan mengupayakan komunikasi dengan orang tua pada saat menerima raport.

B. PEMBAHASAN

1. Penanaman Kemandirian Kelompok Bermain di KinderStation

Penanaman Kemandirian Kelompok Bermain di KinderStation melalui tahap perencanaan dan pelaksanaan. Tahap perencanaan dilakukan pendidik untuk merancang kegiatan yang sesuai dengan perkembangan kemandirian anak. Merancang kegiatan yang sesuai dengan perkembangan anak seperti yang diungkapkan Fatimah 2006: 144, latihan kemandirian yang diberikan kepada anak harus disesuaikan dengan usia anak. Pendidik KinderStation merancang kegiatan berdasarkan kurikulum yang disesuaikan dengan usia dan perkembangan anak. Pendidik merencanakan penanaman kemandirian Kelompok Bermain di KinderStation dimulai dari penyusunan lesson plan dan daily activity plan berdasarkan kurikulum IPC. Pendidik merancang kegiatan dalam menanamkan kemandirian dengan memasukkan materi kemandirian EPL dalam pembelajaran. Perencanaan dilanjutkan dengan pelaksanaan penanaman kemandirian di KinderStation yang merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh 105 pendidik terhadap anak untuk membentuk kemandirian anak. Kemandirian anak usia dini dalam bergaul terwujud pada kemampuan mereka dalam memilih teman, keberanian mereka belajar dikelas tanpa di temani orang tua, dan mau berbagi bekal atau jajan kepada temannya saat bermain Wiyani, 2013:31. Menanamkan kemandirian pada anak Kelompok Bermain KinderStation prosesnya dimulai dari melatih keterpisahan anak dengan orang tua saat di sekolah. Anak dilatih untuk dapat bergabung dengan lingkungan sosial tanpa ditemani oleh orang tua dan keterbiasaan melakukan berbagai hal. Lingkungan sosial dapat mendorong anak untuk dapat melakukan kegiatan secara mandiri. Kemandirian anak perlu dilatih secara bertahap seperti yang diungkapkan Mar’atun Shalihah, 2010: 79 bahwa mengajarkan kemandirian dimulai dari hal- hal sederhana secara bertahap sesuai dengan kemampuan anak seusianya. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberi kesempatan anak belajar memilih, dan bantuan bisa diberikan sebagai alternatif Mar’atun Shalihah, 2010: 80. Di Kelompok Bermain KinderStation melaksanakan penanaman kemandirian melalui keterbiasaan sehari-hari dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir melalui pembiasaan sehari-hari ketika anak datang hingga anak pulang dan dengan memasukkan materi kemandirian dari Montessori Exercising Practical Life dalam kegiatan pembelajaran. Keterbiasaan dalam kegiatan sehari-hari dapat melatih anak untuk dapat terampil melakukan secara mandiri. Ketika anak terampil untuk melakukan kegiatan secara mandiri maka anak akan merasa senang untuk menyelesaikan tugasnya. Pembiasaan dalam kegiatan sehari-hari melalui berani berjalan ke kelas sendiri, bertanggung jawab dengan barang-barang miliknya, duduk sendiri, makan 106 dan minum secara mandiri, mengambil barang yang dibutuhkan, membereskan barang yang selesai digunakan, kebiasaan mengantri, kebiasaan berjalan di dalam kelas, kebiasaan mencuci tangan, pergi ke toilet memakai pakaian, sepatu dan kaos kaki diterapkan dalam toilet training dan bebas menentukan pilihan. Dalam menentukan pilihan, anak bebas menentukan pilihan selama tidak melanggar peraturan di dalam kelas. Menanamkan sikap mandiri kepada anak dengan memasukkan materi kemandirian dari Montessori Exercising Practical Life dalam kegiatan pembelajaran. Materi pembelajaran Montessori EPL untuk anak Kelompok Bermain seperti folding, pouring, transfering dan cutting. Selain materi dari Montessori, beberapa kegiatan kemandirian diperoleh dari tema yang sedang berlangsung. Tema shopping mengajarkan anak untuk belajar menabung, belajar tentang bank, menyisihkan uang, membuat pig bank untuk menabung. Kemandirian terjadi didorong oleh kemampuan memotivasi diri untuk dapat melakukan tugas kemandirian. Menurut Ali Nugraha dan Yeni Rachmawati, 2005: 8.3, pengembangan kemampuan untuk memotivasi diri didorong oleh kemampuan anak dalam menyelesaikan masalah. Kemampuan menyelesaikan permasalahan sendiri menjadi bagian dalam menanamkan kemandirian pada anak. Pada Kelompok Bermain di KinderStation menanamkan kemandirian kepada anak dengan cara menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anak secara mandiri dalam kejadian spontan. Anak dapat bertanggungjawab dengan kesalahan yang dilakukan. Anak dapat bertanggungjawab untuk membersihkan jika mengotori meja atau lantai. 107 Dalam penanaman kemandirian pada anak Kelompok Bermain di KinderStation menggunakan beberapa metode. Pendidik dapat memilih metode yang sesuai dalam menanamkan kemandirian seperti yang diungkapkan Moeslichatoen 2004: 9 pendidik hendaknya mempertimbangkan alasan yang kuat akan faktor-faktor yang mendukung pemilihan sebuah metode seperti faktor karakteristik tujuan kegiatan dan karakteristik anak yang diajari. Penanaman kemandirian pada anak Kelompok Bermain di KinderStation menggunakan beberapa metode. Menggunakan metode tambahan dari Montessori EPL yang masuk ke dalam materi pembelajaran. Metode pendidik dengan mengalihkan dan membuat anak senang melakukan kegiatan, pendidik yang selalu memancing anak agar dapat melakukan tugasnya, pendidik yang membimbing serta mengarahkan anak agar dapat bersikap mandiri dan pendidik merancang kegiatan yang menarik agar anak dapat melakukan kegiatan yang menyenangkan.

2. Peran Pendidik dalam Penanaman Kemandirian Kelompok Bermain di

Dokumen yang terkait

Perbedaan kemandirian antara anak yang sebelumnya mengikuti kelompok bermain dengan anak yang sebelumnya tidak mengukuti kelompok bermain : di Taman Kanak-Kanak Little Star

2 3 84

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 1 13

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN Peningkatan Kemandirian Anak Melalui Bermain Peran Pada Anak Kelompok A Di TK Wonorejo Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 11

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3 - 4 TAHUN MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK BERMAIN Meningkatkan Kemandirian Anak Usia 3 - 4 Tahun Melalui Kegiatan Bermain Peran Di Kelompok Bermain Tunas Melati 1 Celep Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG.

1 9 116

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELOMPOK CATERPILLAR DI TK CAHAYA BANGSA UTAMA MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 1 301

MENGEMBANGKAN KESEIMBANGAN MELALUI BERMAIN PAPAN TITIAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TKIT BAKTI INSANI SLEMAN YOGYAKARTA.

5 112 161

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK DI SEKOLAH MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK PKK PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA.

0 19 194

KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK PAUD DI KELOMPOK BERMAIN “BIM BIM CHA” DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 163