Faktor Perkembangan Sosioemosional Perkembangan Sosioemosional Anak Usia Dini

10 rambut dan memilih pakaian; 7 senang mencari perhatian; 8 cenderung memilih figur tertentu yang disukainya, seperti ayah, ibu bahkan bintang film dan sinetron; 9 sering menirukan gaya tertawa orang lain dan menikmatinya. Perkembangan sosioemosional anak usia 2 sampai 4 tahun atau dapat disebut anak usia awal mulai melakukan interaksi dengan orang disekitar anak. Ketika anak bergabung dalam kelompok masyarakat, anak mulai menggunakan perasaan dan belajar memahami perasaan orang lain. Anak mulai bergabung untuk bermain dengan teman sebaya yang ada di lingkungannya maupun di sekolah. Anak menunjukkan kesenangan dengan tertawa dengan teman-temannya dan menunjukkan kemarahan ketika menghadapi permasalahan.

3. Faktor Perkembangan Sosioemosional

Perkembangan sosioemosional pada anak usia 2 sampai 4 tahun tidak terjadi secara langsung namun dipengaruhi oleh lingkungan sekitar anak. Perkembangan sosioemosional pada anak usia awal dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya: a. Perkembangan emosional dan kepribadian Perkembangan emosional dan kepribadian mempengaruhi perkembangan sosioemosional anak. Dalam perkembangan emosional dan kepribadian anak mencakup diri sendiri, perkembangan emosional, perkembangan moral dan gender Santrock, 2008: 247. b. Keluarga Lingkungan keluarga mempengaruhi perkembangan sosioemosional anak. Kasih sayang seorang pengasuh selama beberapa tahun pertama kehidupan merupakan ramuan kunci dalam perkembangan sosial anak, meningkatkan 11 kemungkinan anak akan berkompeten secara sosial dan menyesuaikan diri dengan baik pada tahun-tahun prasekolah dan sesudahnya Santrock, 2002: 257. Dalam lingkungan keluarga mencakup pengasuhan orang tua, penganiayaan anak, hubungan saudara, urutan kelahiran, keluarga yang berubah dalam suatu masyarakat yang berubah. c. Teman sebaya Teman menjadi orang yang memungkinkan sering berinteraksi dengan anak menjadi faktor dalam perkembangan sosioemosional pada anak. Teman sebaya peers merupakan anak yang tingkat usia dan kematangannya memiliki kesamaan. Menurut Hartup, interaksi teman sebaya yang usianya sama mengisi suatu peran yang unik dalam kebudayaan kita Santrock, 2002: 268. Sejak umur 3 atau 4 tahun, anak-anak mulai bermain bersama dalam kelompok, berbicara satu sama lain pada saat bermain, dan memilih dari anak-anak yang hadir siapa yang akan dipilih untuk bermain bersama Hurlock, 1978: 262. d. Permainan Masa anak-anak menjadi masa dimana anak senang bermain secara individu maupun bersama orang lain. Menurut Daniel Berlyne, permainan sebagai sesuatu yang mengasyikan dan menyenangkan karena permainan itu memuaskan dorongan penjelajahan kita Santrock, 2002: 273. Anak mengembangkan kemampuan sosioemosional melalui permainan dengan teman bermain. e. Televisi Saat ini televisi menjadi salah satu faktor dalam perkembangan sosioemosional anak. Tayangan televisi yang beragam dapat disaksikan oleh anak-anak usia dini. Menurut Esty dan Fisch, walaupun televisi dapat memberikan 12 dampak yang negatif terhadap perkembangan anak-anak dengan menjauhkan anak dari pekerjaan rumah, menjadikan anak pelajar yang pasif, mengajarkan anak berbagai stereotipe, memberi mereka model-model agresi yang penuh kekerasan dan memberi mereka pandangan-pandangan yang tidak realistis tentang dunia, televisi dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan anak dengan menyajikan program-program pendidikan yang memotivasi, menambah informasi anak-anak tentang dunia di luar lingkungan dekat mereka dan memberi model-model perilaku prososial Santrock, 2002: 276. Televisi dapat memberikan dampak positif atau dampak negatif tergantung dari isi tayangan yang disampaikan. Tayangan televisi yang disaksikan anak dapat mempengaruhi perkembangan sosioemosional anak ke arah positif atau ke arah yang negatif. Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosioemosional pada anak usia dini telah berkembang tidak hanya dengan keluarga namun dengan orang sekitar anak dan teman sebaya. Perkembangan sosioemosional anak dipengaruhi oleh perkembangan emosional dan kepribadian, keluarga, teman sebaya, permainan dan televisi.

4. Tahapan Perkembangan Sosioemosional

Dokumen yang terkait

Perbedaan kemandirian antara anak yang sebelumnya mengikuti kelompok bermain dengan anak yang sebelumnya tidak mengukuti kelompok bermain : di Taman Kanak-Kanak Little Star

2 3 84

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 2 14

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI RA ALHIDAYAH I Upaya Meningkatkan Kemandirian Anak Melalui Metode Bermain Peran Pada Anak Kelompok B Di RA Alhidayah I Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Tahun Pelaj

0 1 13

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TK WONOREJO KECAMATAN Peningkatan Kemandirian Anak Melalui Bermain Peran Pada Anak Kelompok A Di TK Wonorejo Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2013/2014.

0 1 11

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 3 - 4 TAHUN MELALUI KEGIATAN BERMAIN PERAN DI KELOMPOK BERMAIN Meningkatkan Kemandirian Anak Usia 3 - 4 Tahun Melalui Kegiatan Bermain Peran Di Kelompok Bermain Tunas Melati 1 Celep Kedawung Sragen Tahun Ajaran 2011 / 2

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI MENDONGENG PADA KELOMPOK BERMAIN HARAPAN BANGSA CANDIROTO TEMANGGUNG.

1 9 116

PENANAMAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA KELOMPOK CATERPILLAR DI TK CAHAYA BANGSA UTAMA MAGUWOHARJO DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

1 1 301

MENGEMBANGKAN KESEIMBANGAN MELALUI BERMAIN PAPAN TITIAN PADA ANAK KELOMPOK A DI TKIT BAKTI INSANI SLEMAN YOGYAKARTA.

5 112 161

PENINGKATAN KEMANDIRIAN ANAK DI SEKOLAH MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK PKK PRAWIROTAMAN YOGYAKARTA.

0 19 194

KOMPETENSI SOSIAL PENDIDIK PAUD DI KELOMPOK BERMAIN “BIM BIM CHA” DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 163