37
pendidik untuk membantu anak menjadi mandiri. Pendidik memberikan dorongan kepada anak untuk meyakinkan bahwa anak bisa menyelesaikan sesuatu. Pendidik
dapat mendampingi dan memberikan kepercayaan kepada anak untuk mencoba menyelesaikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh anak.
7. Pentingnya Kemandirian
Anak usia dini menjadi masa penting dalam proses perkembangan dalam perjalan hidup. Kemampuan yang penting untuk dikembangkan ketika usia dini
salah satunya adalah kemampuan kemandirian. Juliska Gracinia 2004: 76 berpendapat bahwa kemandirian adalah sikap yang harus dikembangkan anak agar
dapat menjalani kehidupan tanpa ketergantungan kepada orang lain. Menurut Waluyo, dkk. 2008: 224, kemandirian dapat membuat sesorang mampu memilih
jalan hidupnya untuk berkembang. Pada saat ini seseorang harus mempunyai kemampuan untuk mengurus
keperluan sendiri tanpa harus menggantungkan diri kepada orang lain. Penanaman kemandirian pada anak usia dini menjadi penting untuk diupayakan sebagai bekal
untuk kehidupan anak dimasa yang akan datang. Kemandirian membuat anak lebih percaya diri dengan keputusan yang telah dipilih. Anak yang mandiri
membuatnya dapat bergabung dan diterima dalam lingkungan masyarakat.
C. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang kemandirian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu penelitian oleh Linggar Pawesti pada tahun 2012. Penelitian
tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemandirian anak melalui kegiatan rutin atau kegiatan yang akan menjadi kebiasaan baik pada anak kelompok B1 di
38
TK ABA Piyungan Kelurahan Srimartani Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini kegiatan rutin yang dilakukan memiliki program
pendekatan perubahan tingkah laku. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan rutin dapat mengembangkan kemandirian anak setelah dilakukan
tindakan dan penguatan. Hasil observasi sebelum tindakan menunjukkan kemandirian anak masih belum berkembang secara baik karena dalam satu kelas
seluruh anak dapat dikatakan tidak mandiri. Angka persentase sebelum tindakan menunjukkan pada rentang 0-40 atau berada pada kriteria tidak baik. Pada
Siklus I meningkat 50 menjadi kriteria kurang baik. Pada Siklus II kemandirian anak telah mencapai indikator keberhasilan yaitu 87,5 dari 24 jumlah anak telah
mencapai indikator kemandirian pada kriteria baik. Dengan demikian, melalui kegiatan rutin dapat mengembangkan kemandirian anak.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa penelitian yang akan dilaksanakan ini sebagai materi untuk
menambah informasi dan pengetahuan mengenai proses penanaman kemandirian secara lebih luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penanaman
kemandirian pada sebuah lembaga pendidikan anak usia dini.
D. Kerangka Pikir
Dalam pendidikan anak usia dini terdapat beberapa aspek yang perlu dikembangkan salah satunya adalah aspek sosioemosional. Aspek perkembangan
sosioemosional merupakan proses pembentukan pribadi dalam masyarakat untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Kemampuan sosioemosional diperlukan
39
seseorang untuk dapat menyesuaikan diri dan diterima oleh lingkungan masyarakat.
Dalam aspek sosioemosional terdapat kemampuan yang perlu dikembangkan yaitu kemandirian. Kemandirian merupakan kemampuan yang
dimiliki seseorang sesuai tahapan usia dengan menunjukkan perilaku yang menentukan bagaimana menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari,
yang memerlukan beberapa jenis keputusan. Kemandirian akan berguna untuk mengurus diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari serta menyelesaikan tugas yang
diberikan kepada anak. Anak yang mandiri akan merasa bebas menjalani kehidupannya tanpa ada
campur tangan orang lain dan orang dewasa. Kemampuan kemandirian menjadi penting untuk dimiliki oleh anak sejak usia dini. Kemampuan kemandirian yang
dimiliki anak pada rentang usia dua sampai empat tahun yaitu kemampuan dasar dalam kemandirian. Kemampuan dasar tersebut meliputi kebutuhan untuk makan,
kebutuhan menjaga kebersihan dan kebutuhan akan pakaian. Kemampuan kemandirian dimiliki oleh anak tidak secara langsung namun
dipengaruhi beberapa hal. Faktor yang mempengaruhi kemandirian anak terdapat faktor yang mendukung dan faktor yang menghambat. Penanaman kemandirian
pada anak usia dini menjadi penting untuk diupayakan sebagai bekal untuk kehidupan anak dimasa yang akan datang.
Dalam penanaman kemandirian terdapat banyak cara yang bisa dirancang sesuai dengan kemampuan dan minat anak. Menanamkan kemandirian dimulai
dari hal-hal sederhana yang dekat dengan dunia anak. Pendidik dapat mengajarkan, mengarahkan, mendorong anak, memberikan contoh dan merancang
40
lingkungan yang mendukung terbentuknya kemandirian. Anak pada usia dini akan meniru yang dilihat dari orang sekitarnya. Pendidik tidak hanya mengajarkan
kemampuan kemandirian tetapi juga dapat memberikan contoh yang baik kepada anak.
Peran pendidik sangat dibutuhkan dalam penanaman kemandirian pada anak terutama pada masa awal anak-anak. Beberapa upaya dapat dilakukan oleh
pendidik untuk membantu anak menjadi mandiri. Pendidik memberikan dorongan kepada anak untuk meyakinkan bahwa anak bisa menyelesaikan sesuatu. Pendidik
dapat mendampingi dan memberikan kepercayaan kepada anak untuk mencoba menyelesaikan beberapa hal yang dapat dilakukan oleh anak. Penting bagi
pendidik mengetahui penanaman kemandirian untuk membentuk anak menjadi mandiri dalam segala kegiatan.
E. Pertanyaan Penelitian