15
d. Aspek Seleksi Kemampuan individu untuk menyeleksi tingkah laku lingkungan
yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Seleksi tingkah laku ini dapat mempengaruhi perkembangan individu. Asumsi
yang timbul pada aspek ini yaitu ketidakmampuan individu dalam melakukan seleksi tingkah laku sehingga membuat perasaan tidak
percaya diri, bingung dan mudah menyerah ketika menghadapi situasi yang sulit.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek- aspek dalam efikasi diri meliputi aspek kognisi kemampuan individu
dalam memikirkan rancangan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang diharapkan, aspek motivasi kemampuan individu
memotivasi diri melalui pikirannya dalam melakukan suatu tindakan dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, aspek
afeksi kemampuan individu mengatasi perasaan emosi yang timbul pada diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan aspek seleksi
kemampuan individu untuk menyeleksi tingkah laku lingkungan yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Dimensi Efikasi Diri
Bandura dalam Arista Lukmayanti, 2012: 15 mengungkapkan bahwa perbedaan efikasi diri self efficacy pada setiap individu terletak pada tiga
komponen, yaitu magnitude, strength dan generality. Masing-masing
16
mempunyai implikasi penting di dalam performansi, yang secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
Pertama, magnitude tingkat kesulitan tugas, yaitu masalah yang berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu. Komponen ini
berimplikasi pada pemilihan perilaku yang akan dicoba individu berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan tugas. Individu akan berupaya
melakukan tugas tertentu yang ia persepsikan dapat dilaksanakannya dan ia akan menghindari situasi dan perilaku yang ia persepsikan di luar batas
kemampuannya. Sebagai contoh seorang siswa memiliki kemampuan yang cukup tinggi di bidang matematika dan memiliki kemampuan rendah di
bidang seni, ketika guru memberikan tugas dua mata pelajaran tersebut secara bersamaan, siswa dengan efikasi diri tinggi di bidang matematika
tersebut akan terlebih dahulu menyelesaikan tugas matematika karena ia memiliki keyakinan pada kemampuan dirinya bahwa ia mampu
menyelesaikan tugas matematika tersebut. Kedua, strength kekuatan dan keyakinan, yaitu berkaitan dengan
kekuatan pada keyakinan individu atas kemampuannya. Pengharapan yang kuat dan mantap pada individu akan mendorong untuk gigih dalam
berupaya mencapai tujuan, walaupun mungkin belum memiliki pengalaman-pengalaman yang menunjang. Sebaliknya pengharapan yang
lemah dan ragu-ragu akan kemampuan diri akan mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak menunjang. Sebagai contoh seorang
siswa SMA bercita-cita menjadi seorang desainer busana, dia berkeinginan
17
untuk melanjutkan studi di jurusan tata busana, selama berkuliah prestasinya selalu meningkat dan hal itu membuatnya mampu menyelesaikan studi
dengan nilai yang memuaskan dan kini ia telah memiliki gerai jasa pembuatan busana.
Ketiga, generality generalitas, yaitu hal yang berkaitan dengan cakupan luas dalam hal tingkah laku dimana individu merasa yakin terhadap
kemampuannya. Individu dapat merasa yakin terhadap kemampuan dirinya, tergantung pada bagaimana pemahaman atas kemampuan dirinya yang
terbatas pada suatu aktivitas dan situasi tertentu atau pada serangkaian aktivitas dan situasi yang lebih luas dan bervariasi. Sebagai contoh individu
meyakini kemampuannya cukup baik dalam bermain tennis meja, individu tersebut tidak berkeinginan mencoba berlatih bermain basket karena ia
hanya meyakini batas kemampuannya adalah dalam bidang tennis meja saja. Hal ini berarti individu tersebut merasa yakin terhadap kemampuan dirinya
yang terbatas pada satu aktifitas saja. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan, perbedaan tingkat efikasi diri
pada setiap individu terletak pada tiga dimensi, yaitu magnitude berimplikasi pada pemilihan perilaku yang akan dilakukan individu
berdasar ekspektasi efikasi pada tingkat kesulitan tugas, strength berkaitan dengan kekuatan pada keyakinan individu atas kemampuannya, dan
generality berkaitan dengan cakupan luas dalam hal tingkah laku dimana individu merasa yakin terhadap kemampuannya.
18
B. Aspirasi Karir 1. Definisi Aspirasi Karir