72
diinginkan”. Pernyataan pada item tersebut mengarah pada indikator individu yang memiliki efikasi diri positif yakni bagaimana bentuk usaha
yang dilakukan individu untuk mengatasi persoalan atau menyeleksi tugas Baron dan Byrne, 1991.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta memiliki efikasi diri yang tinggi. Secara
keseluruhan dari 6 kelas yang diambil menjadi subyek, masing-masing lebih banyak memiliki efikasi diri pada kategori yang tinggi.
2. Apsirasi karir siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat aspirasi karir siswa SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta cenderung pada kategori tinggi
sejumlah 127 siswa 68.3, kemudian kategori sedang 59 siswa 31.7, dan pada kategori rendah tidak ada 0. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
di SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta memiliki kecenderungan aspirasi karir yang tinggi.
Dalam penelitian ini aspirasi karir ditinjau dari tiga aspek yaitu cita- cita, hasrat, dan ketetapan hati. Setelah dilakukannya penelitian ketiga aspek
tersebut masing-masing memiliki jumlah persentase, untuk aspek cita-cita sebesar 28.2 , aspek hasrat sebesar 48.3 dan aspek ketetapan hati
sebesar 23.5. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat tertinggi aspirasi karir siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta adalah pada
aspek hasrat. Hal ini didukung dengan item yang menyatakan “saya rutin
73
melakukan ak tivitas yang dapat meningkatkan bakat saya” termasuk
kategori item pernyataan tertinggi di antara item yang lain. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Hurlock 1999: 24 yang
menjelaskan bahwa individu yang memiliki aspirasi karir tinggi menunjukkan antusiasme dalam mempersiapkan diri untuk mewujudkan
aspirasi karir di masa depan yang diinginkan. Lebih lanjut, Hurlock 1999: 24 berpendapat bahwa indikator individu yang memiliki aspirasi karir
tinggi ditentukan dalam usaha yang terarah dan optimal untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik atau lebih tinggi daripada keadaan yang sekarang.
Penjelasan mengenai antusiame dalam mepersiapkan diri untuk mewujudkan aspirasi karir senada dengan aspek hasrat dalam aspirasi karir
yang diartikan bahwa hasrat berkaitan dengan harapan dan keinginan individu untuk memenuhi apa yang dinilainya penting dan ingin dicapai,
serta berkaitan dengan kemajuan diri dan peningkatan prestasi Hurlock, 1980: 45.
Siswa SMA yang menjadi subyek penelitian ini usianya pada rentang 14-15 tahun. Berdasarkan kajian perkembangan karir, masa remaja tersebut
berada pada periode tentatif dan dalam hal ini diartikan bahwa siswa mulai sadar akan kemampuan yang dimiliki terkait penentuan aspirasi karir
Ginzberg, dan kawan-kawan dalam Didi Tarsidi, 2007: 4-6. Meninjau dari karakteristik tersebut maka relevan jika hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa aspirasi karir siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta berada pada kategori tinggi yakni sejumlah 127 siswa 68.3
74
karena subjek dalam penelitian ini berada pada periode tentatif, yang dapat di artikan periode ini adalah masa dimana siswa kelas X SMA mulai sadar
dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki terkait penentuan aspirasi karir. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian mengenai
tingkat aspirasi karir siswa kelas X di SMAN 1 Depok Sleman Yogyakarta menunjukkan bahwa tingkat aspirasi karir yang dimiliki oleh siswa kelas X
SMAN 1 Depok Sleman Yogyakarta cenderung berada pada kategori tinggi.
3. Pengaruh efikasi diri terhadap aspirasi karir pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pengujian hipotesis pada penelitian ini membuktikan adanya pengaruh efikasi diri
terhadap aspirasi karir pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta. Hal ini ditunjukkan dari nilai koefisien beta yang positif yakni
0.730, selanjutnya dengan membandingkan nilai signifikansi 0.000 dengan taraf kesalahan 5 atau 0.05 p0.05 yang artinya bahwa efikasi diri
berpengaruh positif dan signifikan terhadap aspirasi karir. Lebih lanjut, hasil perhitungan antara efikasi diri dengan aspirasi karir
diperoleh nilai konstanta sebesar 22.426 dan nilai koefisien regresi prediktor sebesar 0.730. Hasil menunjukkan bahwa nilai signifikasinnya adalah 0.000
berarti p0,05 dengan persamaan regresi linearnya yaitu Y = 22.426 + 0.730X. Model regresi ini memiliki arti bahwa diperkirakan seandainya
nilai X efikasi diri pada subyek 1 dalam penelitian ini adalah 78, maka nilai variabel aspirasi karir dapat meningkatkan sebesar 79.366.
75
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan efikasi diri terhadap aspirasi karir pada
siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta, yang artinya bahwa efikasi diri memprediksi aspirasi karir.
Aspirasi karir salah satunya dipengaruhi oleh pola kepribadian karena mengarahkan penentuan tujuan cita-cita. Pola kepribadian akan berpengaruh
pada jenis dan kekuatan aspirasi individu. Individu yang meyakini akan kemampuan yang dimiliki akan memotivasi diri individu untuk memperoleh
cita-cita. Keyakinan tersebut dinamakan efikasi diri. Efikasi diri mempengaruhi pilihan karir, kinerja dalam karir, dan ketekunan dalam
menghadapi rintangan dan pengalaman masa lalu Hackett dan Betz dalam Sullivan dan Mahalik, 2000. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
aspirasi karir salah satunya dipengaruhi oleh efikasi diri. Hal tersebut dibuktikan oleh temuan tambahan yang menunjukkan
bahwa besarnya kontribusi efikasi diri untuk aspirasi karir sebesar 53.3, yang artinya dalam penelitian ini kontribusinya cukup besar, dan sisanya
46.7 dipengaruhi oleh faktor lain, yang meliputi faktor intelegensi, minat pribadi, pengalaman masa lampau, pola kepribadian, nilai pribadi, jenis
kelamin, kompetisi, latar belakang ras, ambisi orang tua, harapan sosial, dukungan keluarga, urutan kelahiran, tradisi budaya, dan media massa
Hurlock dalam Sinta Destriana Putri, 2013: 16-19. Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil penelitian Hackett dalam
Farida Nur Iffah, 2012: 7 yang menunjukkan bahwa efikasi diri
76
mempengaruhi pilihan keputusan karir mahasiswa. Hal tersebut juga diperkuat oleh hasil penelitian Partino dalam Farida Nur Iffah, 2012: 6
yang menyatakan bahwa kematangan karir dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain: efikasi diri, layanan bimbingan, persepsi penjurusan, riwayat
hidup, dan prestasi akademik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa efikasi diri menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi aspirasi
karir individu. Berdasarkan hasil dua penelitian terdahulu yang tersebut di atas,
terdapat pula penelitian sebelumnya yang menunjang penelitian ini yakni penelitian oleh Min-Suk Kim dan Soon-Young Yun 2015 yang
menjelaskan bahwa siswa dengan efikasi diri akademik tinggi dan memiliki motivasi berprestasi yang tinggi diindikasikan memiliki tingkat aspirasi
karir yang tinggi pula, karena siswa dengan aspirasi karir yang tinggi cenderung lebih matang dalam hal mempersiapkan karir yang sesuai dengan
bakat dan kemampuan yang dimiliki. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa
terdapat pengaruh efikasi diri terhadap aspirasi karir siswa kelas X SMA Negeri 1 Depok Sleman Yogyakarta, yang artinya variabel efikasi diri dapat
memprediksikan aspirasi karir siswa.
77
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN