Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri

11 keyakinan dalam individu untuk meng atakan bahwa “aku bisa” dan ketidakberdayaan adalah keyakinan dalam individu yang mengatakan bahwa “aku tidak bisa”. Menurut Bandura dalam Friedman Schustack, 2008: 272, menggambarkan efikasi diri sebagai keyakinan individu bahwa dirinya dapat menunjukkan perilaku tertentu dengan sukses. Dari beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa efikasi diri adalah keyakinan individu atas kemampuan dirinya dalam menghadapi tugas-tugas tertentu yang ditunjukkan dengan sikap selalu percaya diri dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas tersebut. Individu dengan efikasi diri yang tinggi dan positif cenderung melakukan pekerjaan dengan sukses.

2. Faktor yang Mempengaruhi Efikasi Diri

Bandura dalam William Crain, 2007: 317-318 menyatakan bahwa penaksiran individu atas efikasi diri atau keyakinan akan kemampuan dirinya didasarkan pada empat sumber informasi, sumber informasi inilah yang mempengaruhi proses pembentukan efikasi diri. Sumber informasi tersebut adalah sebagai berikut : a. Sumber pengetahuan yang paling berpengaruh adalah performa aktual individu. Jika individu berhasil berulang kali dalam mengerjakan tugas-tugas yang ada, rasa keyakinan akan kemampuan diri meningkat. Sebaliknya, individu yang berulang 12 kali gagal, maka rasa keyakinan akan kemampuan dirinya menurun. Pada saat individu sanggup mengembangkan rasa kemampuan dirinya yang besar di suatu bidang, individu tidak akan terganggu oleh hambatan-hambatan yang membuat individu tersebut mundur. Individu tersebut menganggap kegagalan sebagai kurang kerasnya upaya yang dilakukannya, dan kurangnya konsep pada saat menyelesaikan tugas sehingga mendorong individu untuk mencoba lagi dan jika individu berhasil, maka rasa keyakinan akan kemampuan yang ada pada dirinya mengalami kenaikan bahkan lebih tinggi daripada sebelumnya. b. Penaksiran individu atas efikasi diri juga dipengaruhi oleh pengalaman lewat pengamatan, seolah-olah kita sendiri yang mengalaminya vicarious experiences. Jika individu melihat orang lain berhasil dalam sebuah tugas, individu tersebut menyimpulkan bahwa ia juga bisa melakukannya. Khususnya jika individu yakin orang lain juga memiliki kemampuan yang setara dengan dirinya. c. Sumber yang lain adalah persuasi verbal, yakni percakapan yang penuh semangat atau biasa disebut pep talks. Jika orang lain meyakinkan individu bahwa individu bisa melakukan sebuah tugas, biasanya individu tersebut dapat mengerjakan tugas dengan lebih baik. Dukungan semangat memang bisa membantu individu menyelesaikan tugas, namun keberhasilan biasanya lebih bergantung kepada upaya keras individu menyelesaikannya dan 13 keyakinan atas kemampuan diri dalam menyelesaikan suatu tugas. d. Bagaimana perasaan individu tentang perilaku yang dimaksud reaksi emosional. Sebagai contoh, seorang atlet yang melakukan pemanasan untuk perlombaan lari menginterpretasikan kecemasannya sebagai tanda kalau ia merasa tegang untuk menampilkan upaya terbaiknya di hari perlombaan tersebut. Sementara atlet lain mungkin menginterpretasikan isyarat tubuh yang sama se bagai indikasi bahwa ia sedang “berada di puncak”, bahwa “adrenalinnya sedang mendidih” yang artinya ia siap menampilkan upaya terbaiknya. Friedman dan Schustack 2008: 283 menyatakan bahwa dari empat sumber informasi tersebut, pengalaman individu sendiri adalah sumber informasi terpenting. Selanjutnya, secara berurutan ialah vicarious experience, persuasi verbal dan reaksi emosional.

3. Aspek-aspek Efikasi Diri