13
keyakinan atas kemampuan diri dalam menyelesaikan suatu tugas. d. Bagaimana perasaan individu tentang perilaku yang dimaksud
reaksi emosional. Sebagai contoh, seorang atlet yang melakukan pemanasan
untuk perlombaan
lari menginterpretasikan
kecemasannya sebagai tanda kalau ia merasa tegang untuk menampilkan upaya terbaiknya di hari perlombaan tersebut.
Sementara atlet lain mungkin menginterpretasikan isyarat tubuh yang sama se
bagai indikasi bahwa ia sedang “berada di puncak”, bahwa “adrenalinnya sedang mendidih” yang artinya ia siap
menampilkan upaya terbaiknya. Friedman dan Schustack 2008: 283 menyatakan bahwa dari empat
sumber informasi tersebut, pengalaman individu sendiri adalah sumber informasi terpenting. Selanjutnya, secara berurutan ialah vicarious
experience, persuasi verbal dan reaksi emosional.
3. Aspek-aspek Efikasi Diri
Corsini dalam Mita Aggraini, 2010: 18 membagi aspek-aspek efikasi diri menjadi empat, yakni sebagi berikut:
a. Aspek Kognisi Kemampuan individu memikirkan cara-cara yang digunakan dan
merancanng tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Agar tujuan tercapai maka setiap orang mempersiapkan diri
dengan pemikiran-pemikiran terdepan, sehingga dapat dilakukan
14
tindakan yang tepat. Fungsi utama berpikir memungkinkan individu untuk memprediksi kejadian sehari-hari yang akan berakibat pada masa
depan. Asumsi timbul pada aspek kognisi adalah semakin efektif kemampuan individu dalam analisis berpikir dan dalam berlatih
mengungkapkan ide-ide atau gagasan pribadi maka akan mendukung individu bertindak dengan cepat mencapai tujuan yang diharapkan.
b. Aspek Motivasi Kemampuan individu memotivasi diri melalui pikirannya dalam
melakukan suatu tindakan dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi individu timbul dari pemikiran optimis
dari dalam dirinya untuk mewujudkan tujuan yang diharapkan. Setiap orang berusaha memotivasi diri dengan menetapkan keyakinan pada
tindakan yang akan dilakukan dan merencanakan tindakan yang akan direalisasikan. Motivasi dalam efikasi diri digunakan untuk memprediksi
kesuksesan dan kegagalan. c. Aspek Afeksi
Kemampuan mengatasi perasaan emosi yang timbul pada diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Afeksi terjadi secara alami
dalam diri individu dan berperan dalam menentukan intensitas pengalaman emosional. Afeksi ditunjukkan dengan mengontrol
kecemasan dan perasaan depresif yang menghalangi pola pikir yang benar untuk mencapai tujuan.
15
d. Aspek Seleksi Kemampuan individu untuk menyeleksi tingkah laku lingkungan
yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Seleksi tingkah laku ini dapat mempengaruhi perkembangan individu. Asumsi
yang timbul pada aspek ini yaitu ketidakmampuan individu dalam melakukan seleksi tingkah laku sehingga membuat perasaan tidak
percaya diri, bingung dan mudah menyerah ketika menghadapi situasi yang sulit.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa aspek- aspek dalam efikasi diri meliputi aspek kognisi kemampuan individu
dalam memikirkan rancangan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan yang diharapkan, aspek motivasi kemampuan individu
memotivasi diri melalui pikirannya dalam melakukan suatu tindakan dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan yang diharapkan, aspek
afeksi kemampuan individu mengatasi perasaan emosi yang timbul pada diri sendiri untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan aspek seleksi
kemampuan individu untuk menyeleksi tingkah laku lingkungan yang tepat sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Dimensi Efikasi Diri