Tugas Perkembangan Masa Remaja

37 masa remaja individu dituntut untuk menyelesaikan masalah secara mandiri. Hal tersebut membutuhkan keyakinan diri dalam memecahkan sebuah permasalahan. Individu yang memiliki efikasi diri tinggi diindikasikan dapat menyelesaikan masalah dengan memilih atau menentukan alternatif secara tepat. Selain itu, ciri- ciri masa remaja yakni “masa remaja yang tidak realistik” yang berarti bahwa remaja cenderung memandang diri sendiri dan orang lain terkait cita-cita yang dimiliki berdasarkan apa yang diinginkan. Salah satu yang mempengaruhi individu untuk berpikir secara realistik yakni pengalaman pribadi dan sosial yang dimiliki individu. Hal tersebut mempengaruhi pandangan terhadap diri dan orang lain dengan pandangan secara realistis. Kaitannya dengan aspirasi karir, individu atau remaja dengan efikasi diri tinggi akan memilih dan menentukan cita-citanya berdasarkan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki, bukan berdasarkan keinginan saja.

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja

Remaja memiliki beberapa tugas perkembangan yang harus dilakukan, menurut Hurlock dalam Rita Eka Izzaty, dkk., 2008: 126 tugas perkembangan masa remaja yang harus dilalui dalam masa itu adalah sebagai berikut : a. Mencapai hubungan baru dan yang lebih matang dengan teman sebaya baik pria maupun wanita. b. Mencapai peran sosial pria dan wanita. 38 c. Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara efektif. d. Mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab. e. Mempersiapkan karir ekonomi. f. Mempersiapkan perkawinan dan keluarga. g. Memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan untuk berperilaku mengembangkan ideologi. Berdasarkan penjelasan diatas salah satu tugas perkembangan remaja yakni mempersiapkan karir ekonomi. Dalam hal ini masa remaja perlu mempersiapkan, merencanakan dan melakukan usaha yang optimal dalam mewujudkan aspirasi karir atau harapan akan cita-cita yang dimiliki. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam proses pencapaian cita-cita, seperti mengenal dan memahami bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki, mencari informasi terkait karir atau cita-cita yang diinginkan, dan fokus belajar untuk berproses memperoleh cita-cita yang diinginkan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nailil Faridah mengenai hubungan antara aspirasi karir dengan kematangan vokasional pada siswa di SMK Walisongo 1 Gempol, Pasuruan memaparkan bahwa tugas perkembangan remaja yang penting salah satunya adalah mempersiapkan karir ekonomi yang di fokuskan pada perencanaan dan persiapan akan suatu pekerjaan. Tugas perkembangan ini sering disebut dengan tugas perkembangan vokasional. Havighurst dalam Nailil Faridah, 2014 39 menjelaskan tugas perkembangan vokasional pada remaja adalah kemampuan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan dasar dalam bekerja dengan jalan belajar, mengorganisasikan energi untuk menyelesaikan suatu tugas pekerjaan sekolah, pekerjaan sehari-hari, dan belajar menomorsatukan pekerjaan dari keinginan untuk bermain. Misalnya, remaja yang memiliki aspirasi karir menjadi dosen, remaja tersebut mengenal bakat dan minat serta kemampuan yang dimiliki. Selanjutnya, remaja perlu mencari informasi terkait persyaratan atau kebutuhan untuk menjadi dosen, contohnya yakni remaja perlu menempuh studi ke perguruan tinggi minimal jenjang pasca sarjana. Oleh sebab itu, untuk menjadi dosen remaja diharapkan berusaha secara optimal dengan meningkatkan prestasi akademik dan menambah pengalaman pribadi dan sosialnya.

D. Penelitian Sejenis yang Relevan