Tindakan II Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan 1. Perencanaan

94 mengandalkan apa yang telah ada pada dirinya tanpa berusaha lagi untuk mengembangkannya. Siswa akan berpendapat sebagaimana di ceritakan dalam drama di atas bahwa Abduh dan Rudi yang dulunya seorang preman yang kerjanya hanya memeras dan melakukan tindakan jahat kepada teman-temannya serta jarang belajar sehingga sering keluar masuk ruang BK, ternyata ketika mereka sadar dan bertobat serta berusaha belajar dengan tekun kendati harus sambil bekerja ngamen pada akhirnya mereka menjadi orang yang baik dan sukses terbukti di ujian nasional mereka mendapat nilai tertinggi di kabupatennya. Sebagaimana tindakan pertama sebelum pertemuan ditutup guru BK memberikan naskah drama untuk dibawa pulang dengan harapan agar siswa dapat mendalami drama yang akan dimainkannya pada pertemuan berikutnya dan membagikan peran kepada siswa dengan cara meminta siswa untuk mengacungkan tangan. Selanjutnya peneliti mengakhiri pertemuan dengan menegaskan kembali drama yang telah dilakukan.

c. Tindakan III

Tindakan III dilakukan pada hari senin, 22 Maret 2014. Tindakan dimulai pada pukul 10:30-12:00 WIB. Tindakan dilaksanakan kelas VIIA SMPN 5 Depok Sleman Yogyakarta. Peneliti bersama guru BK menyiapkan peralatan yang dibutuhkan, mengkoordinasi siswa dan mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan selama tindakan pada pertemuan ketiga ini terdapat tindakan yang akan diberikan yaitu drama dan memainkan drama 95 tentang ”Sahabat Sejati” . Tindakan ini terdiri dari beberapa bagian atau kegiatan, yaitu: 1 Kegiatan Awal Kegiatan awal pada tindakan III dibuka oleh guru bimbingan dan konseling BK dengan mengucapkan salam “selamat pagi”. Selanjutnya guru BK mengabsen siswa untuk disesuaikan pada data absensi. Setelah siswa lengkap sesuai dengan absensi, guru BK memberi gambaran kepada siswa tentang metode sosiodrama pada tindakan III ini, yaitu siswa memainkan drama sesuai dengan tokoh yang ada dalam nasskah drama yang bertema ”Sahabat Sejati” . Guru BK memberikan saran ketika drama sedang berlangsung, siswa yang lain hendaknya menyaksikan, mendengarkan dan memberi masukan serta tanggapan setelah drama selesai dimainkan. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti pada tindakan III yaitu menyaksikan drama yang akan dimainkan oleh 5 siswa yang telah ditunjuk sebelumnya dan masing-masing berperan sesuai dengan naskah drama. Drama ini diawali oleh guru BK dengan memaparkan tema drama tentang “Tema n Baru” . Pemerannya adalah: 1. FF sebagai Banu 2. NE sebagai Sita 3. TQ sebagai Dini 4. MA sebagai Budi 96 5. AA sebagai Adi 3 Kegiatan akhir Sebelum pertemuan diakhiri guru BK dan siswa melakukan refleksi terkait dengan drama yang telah dimainkan. Guru BK memberikan bimbingan kepada siswa: “Sesungguhnya komunikasi dan kerja sama yang baik adalah kerja sama yang dibenarkan dan dapat dipertanggung jawabkan, baik kepada Tuhan, manusia dan Negara. Sedangkan perbuatan jelek, curang dan semacamnya lambat laun akan ketahuan juga. Jadi, jangan coba sekali-kali berbuat curang. Langkah budi adalah contoh siswa yang patut diteladani, selain ia tidak memberi contekan kepada teman-temannya, ia juga menjelaskan buruknya perbuatan tersebut, bahkan demi persahabatan ia juga rela menemenai sahabanya menjalani hukuman di lapangan menghadap tiang bendera”. Dari refleksi di atas, maka siswa dapat memahami bahwa kendatipun bekerja sama dalam tim itu penting, tetapi tidak boleh menyimpang dari aturan main, artinya bekerja sama yang boleh hanya dalam kebaikan, sementara perbuatan yang curang dan lain sebagainnya tetap tidak boleh. Sedangkan persahabatan yang sejati tidak mengenal status, karena persahabatan akan mengalahkan segala keburukan. Selanjutnya peneliti menutup pertemuan ini dengan ucapan “terima kasih” dan do’a menurut kepercayaan masing-masing siswa.

1. Refleksi Siklus I a. Refleksi Tindakan

Pada tindakan I, siswa belum menunjukan antusias yang tenggi dalam drama. Mereka juga belum mampu mengungkapkan dan menghayati 97 makna yang terkandung dalam isi drama. Kegiatan belum berjalan dengan baik karena masih banyak siswa yang masih kurang antusias dalam menyimak drama. Hal tersebut disebabkan karena siswa masih menganggap bahwa sosiodrama tersebut hanya sebagai hiburan saja sekalipun guru BK telah memberi pengarahan dan penjelasan terkait dengan sosiodrama dan kemampuan interpersonal. Kemudian pada tindakan II, semua siswa lebih respek dalam mengikuti drama yang dimainkan oleh para pemeran, mereka tidak harus ditunjuk tapi menawarkan dirinya untuk memerankan tokoh yang telah digambarkan oleh guru BK. Mereka senang dengan penampilan yang telah diperagakan. Selanjutnya pada tindakan III, siswa terlihat semangat mengikuti kegiatan sosiodrama. Hal yang membuat semakin antusias adalah karena kisah yang dimainkan agak lucu dan menggelitik sehingga mereka menjadi senang dan semangat mengikuti kegiatan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah berupa peran dan penghayatan yang mendalam dari berbagai tokoh yang diperankan sendiri taupun bagi siswa yang menonton dan menyaksikan drama tersebut. Tokoh yang diperankan dari yang memiliki karakter kerasjahat hingga yang baik serta memiliki karakter yang sangat halus dan penyabar, oleh karena itu siswa dapat berimajinasi serta menghayati seolah-olah ia adalah tokoh tersebut. Mereka dapat memahami betul arti persahabatan, cara mengatasi persoalan, cara berkomunikasi yang baik dengan teman dan orang lain,