Subyek Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian
58
metode sosiodrama yang diyakini mampu meningkatkan kemampuan interpersonal.
Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran menurut skenario yang telah disiapkan sebelumnya, yaitu tindakan dipandu oleh perencanaan yang
telah disusun secara rasional. Sehingga sifat skenario tindakan adalah fleksibel dan terbuka terhadap perubahan dalam pelaksanaannya. Dengan
kata lain, tindakan bersifat dinamis, serta memerlukan keputusan cepat terhadap sesuatu yang perlu dilakukan.
3. Pengamatan Observition Fase ini merupakan fase mendokumentasikan semua kegiatan yang
terjadi selama penelitian. Fase ke tiga ini adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan
sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. 4. Refleksi Reflection
Fase ini merupakan fase mengingat kembali tindakan yang dilakukan sesuai hasil observasi. Fase ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan
kembali apa yang sudah dilakukan selama proses tindakan berlansung. Dalam refleksi ini dianalisis apakah proses tindakan yang dilakukan sudah
berhasil sesuai yang diharapkan atau belum sehingga bisa diketahui kekurangannya. Jika belum sesuai yang diharapkan, maka dibuat rencana
pembelajaran untuk siklus selanjutnya, begitu seterusya sampai mencapai hasil yang diinginkan. Refleksi dilakukan apabila peneliti merasa yakin
59
mendapat pengalaman, dalam arti sudah memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki cara yang telah dilaksanakan.
Empat fase dalam penelitian tindakan kelas tersebut adalah unsur untuk membentuk siklus, yaitu satu kegiatan beruntun yang kembali ke langkah
semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi evaluasi.
Penelitian tindakan kelas dinyataka berhasil jika sudah tercapai target yang diharapkan dan dalam penelitian ini yaitu adanya peningkatan
kemampuan interpersonal. Jangka waktu yang digunakan untuk satu siklus tergantung dari materi yang diberikan dengan cara tertentu sesuai dengan
kebutuhan. Pertemuan dilakukan kurang lebih tiga pertemuan dalam tiap siklus, akan tetapi jika masih kurang akan ditambah pertemuan lagi.
Apabila pada tingkatan pertama hasil dari penelitian masih belum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka dapat dilakukan perubahan
rencana tindakan pada siklus berikutnya dengan mengacu pada hasil evaluasi sebelumnya. Dalam upaya memperbaiki tindakan pada siklus yang berikutnya
perlu dilakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan hasil observasi, baik proses maupun produk.