33
B. Metode Sosiodrama 1. Pengertian Metode Sosiodrama
Kita mengetahui bahwa sosidrama adalah salah satu metode mengajar dengan bermain peranan role playing. Nana Sudjana 2005: 84, mengatakan
bahwa dalam metode, sosiodrama dan bermain peranan role playing merupakan dua istilah kembar yang dalam pemakaiannyapun sering disilih
gantikan. Namun pada prinsipnya, keduanya merupakan metode yang berbeda.
Hal ini terlihat dari pendapat Abu Ahmadi 2005:65 yang mendefinisikan metode sosiodrama dan bermain peranan role playing dalam pengertian yang
berbeda. “Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, sedangkan
bermain peranan menekankan kenyataan dimana para murid diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam mendemonstrasikan masalah-masalah
sosial”. Herman J Waluyo 2001: 54 menuturkan bahwa sosiodrama adalah
bentuk pendramatisan peristiwa-peristiwa kehidupan sehari-hari yang terjadi dalam masyarakat. Selanjutnya Herman Waluyo menuturkan bahwa simulasi
dan role playing dapat diklasifikasikan sebagai sosiodrama. Nana Sudjana 2005: 84-85 menyatakan bahwa metode sosiodrama
dan role playing dapat dikatakan sama artinya, dan dalam pemakaiannya sering disilihgantikan. Sosiodrama pada dasarnya mendramatisasikan tingkah laku
dalam hubungannya dengan masalah sosial.
34
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono 2004: 123 menyatakan bahwa teknik sosiodrama adalah suatu cara dalam bimbingan yang memberikan
kesempatan pada murid-murid untuk mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayalan seseorang seperti yang dilakukan dalam hubungan sosial
sehari-hari di masyarakat. Sementara menurut Wina Sanjaya 2006: 158 sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan
masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja,
narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya. Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-
masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya.
Winarno www. pakguruonline juga menjelaskan definisi keduanya dengan lebih rinci lagi yaitu sosidrama berasal dari dua kata yaitu “sosio” yang
berarti sosial dan “drama” yang berarti suatu kejadian atau peristiwa dalam kehidupan manusia yang mengandung konflik, pergolakan, clash atau benturan
antara dua orang atau lebih, sedangkan bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya, sebagai contoh berperan sebagai
Lurah, Penjudi, Presiden dan sebagainya. Namun dari hal tersebut, ia menggabungkan kedua istilah itu dalam satu pengertian yang sama yaitu
“Metode Sosiodrama” yang artinya suatu metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan sosial
untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dalam hal ini, Winarno