Tindakan I Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan 1. Perencanaan

92 tindakan. Pada pertemuan kedua ini tindakan yang akan diberikan kepada siswa yaitu drama tentang “tobatnya preman sekolah” yang terdiri dari 7 orang pemeran, yaitu: 1. RK sebagai Abduh kasar 2. AQ sebagai Laila lemah lembut 3. PB sebagai Ibu. Syaroffah penyabar 4. BK sebagai Rukmam sombong 5. AA sebagai Vera sombong 6. AB sebagai Rico sombong 7. OY sebagai Rudi kasar Tindakan ini terdiri dari beberapa bagian atau kegiatan, yaitu: 1 Kegiatan Awal Kegiatan awal pada tindakan II dibuka oleh guru BK dengan mengucapkan salam “selamat pagi” selanjutnya guru BK mengabsen siswa, setelah siswa lengkap sesuai dengan absensi maka guru BK memberi gambaran tentang metode drama pada tindakan II ini yaitu menyaksikan drama secara seksama dengan tema “tobatnya preman sekolah”. Setelah drama selesai dimainkan guru BK akan memberikan pertanyaan dan meminta tanggapan terkait drama yang telah dimainkan. 2 Kegiatan Inti Kegiatan inti pada tindakan II yaitu menyaksikan drama yang akan dimainkan oleh 7 orang siswa yang telah ditunjuk sebelumnya dan masing-masing berperan sesuai dengan naskah drama. Drama ini diawali oleh guru BK dengan memaparkan tema drama tentang “Tobatnya Preman Sekolah”. 93 3 Kegiatan Akhir Pada kegiatan akhir, siswa beserta guru BK melakukan refleksi terkait drama yang telah dimainkan oleh siswa. Siswa beserta guru BK menyimpulkan dan mengambil hikmah berupa pelajaran dari drama yang telah dimainkan. Guru BK memberikan bimbingan kepada siswa sebagai berikut: “Seberat apapun keadaan ekonomi yang menghimpit, kita harus tetap berusaha mencari jalan keluar yaitu dengan bekerja yang halal tidak melanggar aturan agama, sosial dan negara, kita tidak boleh mengambil jalan pintas dengan menghalalkan segala cara demi mendapatkan yang kita inginkan. Kedua orang tua kita adalah orang yang sangat berjasa kepada kita, jika tidak ada mereka, maka tidak akan ada kita di muka bumi ini, mereka merawat dan menjaga kita sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan. untuk itu, kita harus menghargai dan menghormatinya. Jika kita durhaka maka suatu ketika pasti kita akan menyesal Tidak ada kata terlambat bagi siapapun yang telah melakukan kesalahan untuk bertobat dan kembali kejalan yang benar serta menyesali segala perbuatan yang dilakukan di masa lalu. Untuk itu kita harus memberi kesempatan dan memberi maaf bagi teman atau siapapun yang dengan sungguh-sungguh meminta maaf dan bertekat untuk kembali ke jalan yang benar. Kita hendaknya menjaga hubungan komunikasi yang baik dan harmonis dengan siapapun, baik di sekolah, di rumah ataupun di masyarakat”. Dari refleksi di atas, maka siswa dapat memahami bahwa menjadi orang jahatpreman ternyata hidupnya tidak tenang dan tidak nyaman, baik bagi dirinya ataupun bagi orang lain. Kemudian saling memaafkan adalah perbuatan yang terpuji serta seseorang tidak boleh mengklaim orang yang jahat selamanya tetap akan jahat dan ia sendiri yang baik dan pintar akan seterusnya menjadi orang pintar hanya dengan 94 mengandalkan apa yang telah ada pada dirinya tanpa berusaha lagi untuk mengembangkannya. Siswa akan berpendapat sebagaimana di ceritakan dalam drama di atas bahwa Abduh dan Rudi yang dulunya seorang preman yang kerjanya hanya memeras dan melakukan tindakan jahat kepada teman-temannya serta jarang belajar sehingga sering keluar masuk ruang BK, ternyata ketika mereka sadar dan bertobat serta berusaha belajar dengan tekun kendati harus sambil bekerja ngamen pada akhirnya mereka menjadi orang yang baik dan sukses terbukti di ujian nasional mereka mendapat nilai tertinggi di kabupatennya. Sebagaimana tindakan pertama sebelum pertemuan ditutup guru BK memberikan naskah drama untuk dibawa pulang dengan harapan agar siswa dapat mendalami drama yang akan dimainkannya pada pertemuan berikutnya dan membagikan peran kepada siswa dengan cara meminta siswa untuk mengacungkan tangan. Selanjutnya peneliti mengakhiri pertemuan dengan menegaskan kembali drama yang telah dilakukan.

c. Tindakan III