Sosial insight 1 Kesadaran diri a Mampu

75 sebuah kelompok? b. Social insight Apakah siswa mampu memonitoring dirinya sendiri? 5 Apakah siswa mampu megontrol diri? 6 Apakah siswa dapat memahami apasaja yang harus mereka lakukan? 7 Apakah siswa dapat memahami segala sesuatu yang tidak boleh dilakukan? 8 Apakah siswa mampu menyelesaikan persoalan dengan efektif? 9 Apakah siswa menghasilkan sesuatu yang positif dalam mengatasi konflik? 10 c. Social communication Apakah siswa mampu memberikan umpan balik kepada orang lain? 11 Apakah siswa mampu mengungkapkan perasaan terhadap orang lain? 12 Bagaimana cara siswa mendukung dan menanggapi orang lain? 13 Apakah siswa mampu menerima diri dan orang lain? 14 Apakah siswa selalu memperhatikan apa yang dikatakan orang lain? 15 Apakah siswa menghargai setiap pendapat orang lain? 16 Tabel 7. Kisi-kisi Pedoman Wawancara setelah Tindakan Pedoman Wawancara dengan Guru sebelum Tindakan Aspek Deskripsi No. a. Social sensitivity sensitivitas sosial Apakah siswa kelas I dapat bersosialisasi dengan orang lain teman sebaya, guru secara baik? 1 Apakah siswa mudah percaya pada orang lain? 2 Apakah siswa senang berhubungan dengan orang lain? 3 Apakah siswa mampu bekerja sama dalam sebuah kelompok? 4 b. Social insight Apakah siswa mampu memonitoring dirinya sendiri? 5 76 Apakah siswa mampu megontrol diri? 6 Apakah siswa dapat memahami apasaja yang harus mereka lakukan? 7 Apakah siswa dapat memahami segala sesuatu yang tidak boleh dilakukan? 8 Apakah siswa mampu menyelesaikan persoalan dengan efektif? 9 Apakah siswa menghasilkan sesuatu yang positif dalam mengatasi konflik? 10 c. Social communication Apakaha siswa mampu memberikan umpan balik kepada orang lain? 11 Apakah siswa mampu mengungkapkan perasaan terhadap orang lain? 12 Bagaimana cara siswa mendukung dan menanggapi orang lain? 13 Apakah siswa mampu menerima diri dan orang lain? 14 Apakah siswa selalu memperhatikan apa yang dikatakan orang lain? 15 Apakah siswa menghargai setiap pendapat orang lain? 16 Metode Sosiodrama setelah tidakan Apakah metode sosiodrama bisa meningkatkan kemampuan interpersonal siswa SMP Negeri 5 Depok Yogyakarta? 17 3. Pedoman Observasi Tabel 8. Kisi-kisi Pedoman Observasi Kisi-kisi Pedoman Observasi pada Waktu Siklus I Tindakan I No. Aspek yang Diamati Deskripsi No. Item Jml 1. Proses tindakan a. Persiapan b. Proses 1 Kesiapan pesertasiswa jumlah dan kesiapan 2 Kesiapan fasilitas 1 Memainkan drama “siswi teladan” 1 2 3 5 77 2 Menyaksikan dan menyimak. 3 Empati dan simpati. 4 5 2. Sikap partisipan 1 Perhatian 2 Mengemukakan pendapat 3 Memberikan umpan balik 4 Menghargai pendapat orang lain 1 2 3 4 4 3. Pengaruh tindakan Perasaan dan sikap setelah tindakan 1 Tabel 9. Kisi-kisi Pedoman Observasi pada Waktu Siklus I Tindakan II No. Aspek yang Diamati Deskripsi No. Item Jml 1. Proses tindakan a. Persiapan b. Proses 1 Kesiapan pesertasiswa jumlah dan kesiapan 2 Kesiapan fasilitas 1 Memainkan drama “tobatnya preman sekolah” 2 Menyaksikan dan menyimak. 3 Empati dan simpati. 1 2 3 4 5 5 2. Sikap partisipan 1 Perhatian 2 Mengemukakan pendapat 3 Memberikan umpan balik 4 Menghargai pendapat orang lain 1 2 3 4 4 3. Pengaruh tindakan Perasaan dan sikap setelah tindakan 1 Tabel 10. Kisi-kisi Pedoman Observasi pada Waktu Siklus I Tindakan III No. Aspek yang Diamati Deskripsi No. Item Jml 1. Proses tindakan a. Persiapan b. Proses 1 Kesiapan pesertasiswa jumlah dan kesiapan 2 Kesiapan fasilitas 1 Memainkan drama “sahabat sejati” 2 Menyaksikan dan menyimak. 3 Empati dan simpati. 1 2 3 4 5 5 2. Sikap partisipan 1 Perhatian 1 4 78 2 Mengemukakan pendapat 3 Memberikan umpan balik 4 Menghargai pendapat orang lain 2 3 4 3. Pengaruh tindakan Perasaan dan sikap setelah tindakan 1

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Sebelum digunakan untuk menjaring data penelitian, maka instrumen yang dipergunakan dalam penelitian ini diuji cobakan terlebih dahulu. Hal tersebut bertujuan untuk mendapatkan instrumen yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi, dan memperoleh data yang akurat serta dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mengestimasi validitas dan reliabilitas dari instrumen yang meliputi angket, maka dilakukan pengujian yang akan dijabarkan sebagai berikut: 1. Uji Validitas Instrumen Untuk menguji validitas instrumen digunakan pengujian validitas isi dan validitas konstruks. Validitas isi dilakukan dengan menyusun kisi-kisi yang dikembangkan dari kajian teori yang mendalam. Maka untuk menguji validitas konstruksi akan digunakan pendapat dari ahli. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Instrumen yang telah disetujui para ahli tersebut kemudian dicobakan pada sampel dari populasi diambil Sugiyono, 2009: 125. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 30 siswa. Selanjutnya, setelah data diperoleh dan ditabulasikan, maka pengujian validitas konstrukis dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor 79 tiap-tiap butir dengan skor total dengan bantuan SPSS 16.00 For Windows. Suharsimi Arikuto 1998: 161, mengatakan bahwa untuk menguji validitas tiap-tiap butir maka skor yang ada pada butir tersebut dikorelasikan dengan skor total. Dalam penelitian ini, uji validitas butir dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment, yang rumusnya sebagai berikut:            } }{ { 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X XY n r xy Keterangan: xy r : koefisien korelasi antara x dan y X : skor total butir pernyataan Y : skor butir pernyataan N : Jumlah subyek Suharsimi Arikunto, 2010: 171 Jika hasil perhitungan koefisien xy r ≥ xy r pada tabel, maka butir pernyataan dari instrumen dikatakan valid, sebaliknya jika diperoleh hasil perhitungan koefisien xy r ≤ xy r pada tabel, maka item dikatakan gugur. Selanjutnya item-item yang valid digunakan dalam penelitian. Untuk menentukan valid tidaknya item digunakan taraf signifikan 5 item. Item dinyatakan gugur bila p ≤ 0,2665 dan jika p 0.2665 maka item tersebut valid. Dalam penelitian ini uji validitas butir dilakukan dengan program SPSS 16.00 For Windows, maka hasil uji validitas instrument sebagai berikut: 80 Tabel 11. Item Valid dan Item Gugur N

o. Sub

Variabel Nomor butir sebelum ujicoba Jml Nomor butir setelah ujicoba Jml Keterangan 1 Sensitivitas sosial 1,2,3,4,5,6,7,8 8 3,4,7,8 4 Item gugur nomor 1,2,5,6 2 Sosial insight 9,10,11,12,13,14,1 5,16,17,18,19,20 12 12,14,15,16, 17,18,19,20 8 Item gugur nomor 9,10,11,13 3 Keterampilan komunikasi sosial 21,22,23,24,25,26, 27,28,29,30,31,32 12 22,23,24,25, 26,28,29,30, 31, 32 10 Item gugur nomor 21, 27 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. “Reliabel” artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan Suharsimi Arikunto 1998: 170. Untuk menguji reliabilitas dari alat ukur yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Alpha Chronbach dalam Suharsimi Arikunto 2002: 171:                    t b k k r 2 2 11 1 1  81 Keterangan : 11 r = Reliabilitas instrument k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal  2 b  = Jumlah varians butir  t 2 = Variabel total Rumus Alpha Chronbach digunakan untuk menguji reliabilitas instremen karena skor untuk angket atau skala biasanya bukan 1 atau 0, tetapi bertingkat dari 0 atau 1 sampai berapa saja menurut kemauan dan pertimbangan peneliti. Jadi untuk instrumen yang sekor butirnya bukan 1 atau 0 tetapi bertingkat dalam mencari reliabilitas digunakan rumus Alpha Chronbach. Realibilitas dinyatakan oleh koefisien realibilitas yang angkanya berkisan antar 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien realibilitas mendekati 1,00 berarti semakin tinggi realibilitas.

I. Analisis Data

Tujuan dari analisis data daalam penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti kepastian apakah terjadi perbaikan, perubahan, atau peningkatan seperti yang diinginkan. Langkah selanjutnya setelah seluruh data terkumpul, dan diolah adalah menganalisis data. Data-data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen kemudian diolah dengan menetapkan tingkatan kemampuan interpersonal siswa, apakah berada dalam tingkatan, tinggi, sedang, atau rendah. Hasil dari data penelitian ini dianalisis dengan