Peningkatan Kemampuan Interpersonal melalui Metode Sosiodrama

52

D. Hipotesis

Tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis yaitu dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian, dimana setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh teori yang dirujuk. Setelah hal tersebut telah dilakukan, maka kemudian dilanjutkan dengan perumusan hipotesis yang akan dibuktikan kebenarannya, sebagai berikut: H o : Tidak ada peningkatan kemampuan interpersonal siswa dari sebelum dan sesudah diterapkannya metode sosiodrama. H 1 : Terdapat peningkatan kemampuan interpersonal siswa dari sebelum dan sesudah diterapkannya metode sosiodrama. 53

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelititian tindakan kelas dan bersifat kuantitatif. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 2-3, penelitian tindakan kelas memiliki tiga pengertian yang dapat diterangkan, yaitu: 1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus untuk siswa. 3. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas, dapat dipahami bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. 54 Burns Suwarsih, 1994: 9 mengatakan bahwa penelitian tindakan merupakan penemuan fakta dan pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya yang melibatkan kolaborasi dan kerjasama peneliti, praktisi dan orang awam. Sedangkan menurut Suharsimi 2006: 62-63 pengertian kolaborasi dalam penelitian kelas adalah adanya kerja sama antara praktisi guru, kepala sekolah, siswa dan lain-lain dan peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan, pengambilan keputusan, yang akhirnya melahirkan kesamaan tindakan atau action. Penelitian tindakan atau action research didefinisikan sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan. Penelitian tindakan dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran yang saat ini sedang dihadapi dan menuntut segera mendapatkan pemecahannya. penelitian tindakan dipilih atas dasar pertimbangan mencari solusi dari permasalahan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dengan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang didalamnya melibatkan kolaborasi dan kerjasama peneliti, praktisi, dan orang awam. 55

B. Subyek Penelitian

Pemilihan subyek dalam penelitian ini melalui teknik propursive. Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang diperkirakan mempunyai keterkaitan erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada dalam diri subyek yang sudah diketahui sebelumnya. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 5 Depok Sleman Yogyakarta tahun ajaran 20132014 yang berjumlah 32 siswa, 18 laki- laki dan 14 perempuan dengan usia rata-rata 13-14 tahun. Pemilihan subyek berdasarkan hasil observasi yang didapatkan melalui informasi dari guru BK bahwa kemampuan interpersonal di sana sedang. Indikasi yang menunjukkan tingkat kemampuan interpersonal siswa kelas VIIA SMP Negeri 5 Depok Yogyakarta masih sedang antara lain sebagai berikut: 1. Skor yang diperoleh dari hasil skala kemampuan interpersonal rata-rata berada pada kategori sedang. 2. Suka mengganggu serta bertengkar dengan temannya, menyendiri, susah bergaul, berkomunikasi, berinteraksi, serta susah bersosialisasi dengan orang lain.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 5 Depok Jl. Weling Karanggayam, Catur Tunggal Depok Sleman Yogyakarta yang merupakan tempat peneliti melakukan penelitian.