Tingkatan Keterbukaan Diri Keterbukaan Diri

21

4. Tingkatan Keterbukaan Diri

Dalam suatu proses hubungan interpersonal, terdapat tingkatan- tingkatan yang berbeda dalam pengungkapan diri. Menurut John Powell Supratiknya, 1995: 32- 34, tingkatan pengungkapan diri dalam komunikasi adalah: a. Tahap kelima, yakni basa- basi Taraf ini merupakan tahap komunikasi paling dangkal. Komunikasi ini biasanya terjadi antara dua orang yang bertemu secara kebetulan. Kata- kata yang diucapkan dalam tahap ini hanay kata- kata ringan seperti sapaan atau basa basi ketika bertemu. Dalam taraf ini tidak terjadi proses keterbukaan diri secara mendalam. b. Tahap keempat, yakni membicarakan orang lain Pada tahap ini individu sudah saling menanggapi, akan tetapi masih dalam taraf dangkal karena pada tahap ini individu belum mau mengungkapkan diri masing-masing. c. Tahap ketiga, yakni menyatakan gagasan dan pendapat Pada tahap ini antar individu sudah mau untuk saling membuka diri namun masih terbatas pada taraf pikiran. Saat berbicara, individu masih berusaha keras menghindarkan diri dan menunjukkan kesan memiliki pendapat yang berbeda dengan individu lain. d. Tahap kedua, yakni hati dan perasaan 22 Setiap individu memiliki emosi atau perasaan yang berbeda seperti individu yang menginginkan hubungan yang jujur, terbuka, dan menyatakan perasaan secara mendalam. Individu yang memiliki keberanian untuk saling bersikap jujur dan terbuka berarti memiliki kesepakatan untuk saling mempercayai. e. Tahap pertama, yakni hubungan puncak Tahap ini ditandai dengan keterbukaan, kejujuran, dan saling percaya antara kedua belah pihak. Dalam hal ini, individu tidak merasakan adanya ganjalan berupa rasa takut atau khawatir untuk menceritakan hal yang bersifat pribadi kepada individu lainnya dan dengan demikian komunikasi tersebut telah terjadi secara mendalam sehingga kedua belak pihak merasakan hubungan timbal balik yang sempurna. Berdasarkan tingkatan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkatan pengungkapan diri pada remaja terdiri dari tahap awal yaitu menyapa dan membicarakan orang lain, tahap pertengahan yaitu memberikan ide dan pendapat, dan tahap akhir mampu mengungkapkan isi hati, perasaan, dan emosi.

5. Manfaat Keterbukaan Diri

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

1 6 19

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 42

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 0 128

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 16

HUBUNGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI DENGAN KETERBUKAAN DIRI SISWA KELAS VIII

0 0 11