Uji Validitas Instrumen Pengumpulan Data

60 ragu-ragu. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecenderungan subjek memilih jawaban ragu-ragu. Tabel 6. Pola Opsi Alternatif Respon Model Skala Keterampilan Komunikasi Interpersonal No Alternatif Respon Skor favorable + Skor unfavorable - 1. SS 4 1 2. S 3 2 3. TS 2 3 4. STS 1 4 Untuk butir-butir favorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 4, pilihan jawaban Sesuai bernilai 3, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 2, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 1. Sedangkan untuk butir-butir unfavorable, pilihan jawaban Sangat Sesuai bernilai 1, pilihan jawaban Sesuai bernilai 2, pilihan jawaban Tidak Sesuai bernilai 3, dan Sangat Tidak Sesuai bernilai 4. Tinggi rendahnya keterampilan komunikasi interpersonal akan tampak pada skor yang diperoleh berdasarkan skala keterampilan komunikasi interpersonal. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi keterampilan komunikasi interpersonal, sebaliknya jika semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula keterampilan komunikasi interpersonalnya.

I. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Saifuddin Azwar 2013 : 105 validitas menunjukan sejauh mana skor, nilai atau ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin di ukur. 61 Suharsimi Arikunto 2006:168 menyatakan validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument dapat dikatakan valid apabila memiliki validitas yang tinggi. Begitu juga sebaliknya suatu instrument dikatakan kurang valid apabila memiliki validitas yang rendah. Suharsimi Arikunto 2010 :212 menyatakan bahwa ada dua macam validitas yaitu validitas logis dan validitas empiris. Dikatakan validitas logis karena validitas ini diperoleh dengan usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan dicapai suatu tingkat validitas yang dikehendaki. Setelah instrument disusun, instrument juga harus ditelaah dengan menggunakan kriteria tertentu disamping disesuaikan dengan kisi-kisi. Penelaahan harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dibidang yang bersangkutan, atau yang dikenal dengan istilah penilaian oleh ahli expert judgement. Validitas ini disebut validitas logis. Validitas logis mempunyai tujuan untuk mendapatkan keterangan bagaimana kesesuaian antara instrument dengan tujuan penelitian yang dapat menggambarkan indikator setiap variabel, serta menelaah apakah butir-butir pernyataan dalam instrument itu telah sesuai dengan konsep keilmuan yang susunan kaliamatnya dapat dipahami oleh responden. Pengujian validitas logis pada penelitian ini dilakukan oleh seorang ahli yang menguasai bidang tersebut dengan baik, dan dalam penyusunan instrumen ini telah dikonsultasikan dengan dosen pembimbing dan 62 merekomendasikan beberapa dosen yang memiliki ahli di bidang tersebut. Hasil dari expert judgement tersebut pada skala keterbukaan diri terdapat beberapa item yang kurang sesuai seperti pada nomor 5, 7, 13, 20, 25, 34, 36, 39 dikarenakan keteraturan bahasanya masih kurang jelas dan kurang spesifik sehingga perlu diperbaiki hingga semua item dapat dikatakan valid dan dapat digunakan. Pada skala keterampilan komunikasi interpersonal terdapat beberapa item yang kurang sesuai, seperti pada nomor 18, 21, 22, 23, 24, 33, 35 dikarenakan item tersebut belum menggambarkan perilaku yang sesuai dengan indikator sehingga harus dilakukan perbaikan pada item- item tersebut hingga semua item dapat dikatakan valid dan dapat digunakan. Pengujian validitas butir item yang dilakukan dalam penelitian ini adalah seluruh item yang terdapat dalam skala keterbukaan diri dan keterampilan komunikasi interpersonal. Validitas pada skala keterbukaan diri dan keterampilan komunikasi interpersonal diuji melalui dua orang expert judgement menggunakan rumus Gregori Gregory, 2007: 123 sebagai berikut: Expert Judgement 1 Relevan Tidak Relevan A B Relevan Expert Judgement 2 C D Tidak Relevan Rumus V= + + + Keterangan D : Yang keduanya menyatakan sesuai A : Yang keduanya menyatakan tidak sesuai BC : yang salah satunya menyatakan tidak sesuaitidak sesuai 63 Dari hasil rating tersebut didapatkan koefisien sebesar 0,82 pada skala keterbukaan diri dan koefisien sebesar 0,83 pada skala keterampilan komunikasi interpersonal. Hal ini berarti, berdasarkan kedua expert judgement, alat tes ini memiliki validitas yang baik. Setelah pengujian oleh expert judgement dilakukan, maka diteruskan dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut diuji cobakan kepada 31 siswa di SMP N 2 Berbah. Setelah data diperoleh kemudian diuji validitasnya dengan menggunakan program komputer SPSS seri 16. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 keatas, maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas yang baik Sugiyono, 2011 : 178. Berikut adalah item sahih setelah dilakukan uji coba: 64 Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Skala Keterbukaan Diri Setelah Uji Coba No Aspek Indikator No item ∑ + - 1 jumlah informasi yang diungkapkan a. Informasi pribadi 1 3 2 b. Informasi sosial 6,8 5,7 4 2 Sifat dasar yang positif dan negatif a. Pengungkapan positif tentang diri 9 12 2 b. Pengungkapan negatif tentang diri 13,15 14,16 4 3 Dalamnya suatu pengungkapan diri, a. Dalamnya pengungkapan diri tahap awal 20 18,19 3 b. Dalamnya pengungkapan diri tawap pertengahan 21,23 24 3 c. dalamnya pengungkapan diri tahap akhir puncak 29 1 4 Waktu pengungkapan diri a. Lama waktu 30,31 2 b. Kondisi diri dan suasana lingkungan 37 36 2 5 Lawan bicara a. Jenis kelamin 38,41 39,40 4 b. Peran orang lain dalam hidup 44 25 2 Jumlah item 15 14 29 Tabel 8. Kisi-kisi Instrumen Skala Keterampilan Komunikasi Interpersonal Setelah Uji Coba No Aspek Indikator no item ∑ + - 1 Keterbukaan a. menyampaikan informasi kepada orang lain 2 4 2 b. menerima informasi dari orang lain 6,7 5,8 4 2 Empati a. memahami sikap dan pendapat orang lain 12 1 b. memahami, menerima, merasakan apa yang dialami orang lain 14,16,41 13,15 5 3 Sikap mendukung a. memberikan respon 17,19 20 3 b. pengambilan keputusan 22,21 23 3 4 Sikap positif a. sikap positif mengenai pikiran dan perasaan 27 32 2 b. perilaku positif tindakan yang dipilih untuk dilakukan 28,31 30 3 5 Kesetaraan a. pengakuan berharga 34,36 35 3 b. kerelaan untuk setara dengan orang lain 37,40 38,39 4 Jumlah item 17 13 30 65

2. Uji Reliabilitas

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

1 6 19

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kemampuan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KECEMASAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA REMAJA Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Kecemasan Komunikasi Interpersonal Pada Remaja.

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin T1 132011035 BAB II

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 42

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

0 0 128

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Komunikasi Interpersonal Orangtua-Anak dengan Percaya Diri Siswa Kelas VIII SMP N 1 Bringin

0 0 16

HUBUNGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI DENGAN KETERBUKAAN DIRI SISWA KELAS VIII

0 0 11