Prinsip-prinsip Pendidikan Inklusif Kajian Pendidikan Inklusif

13 a. Setiap anak termasuk dalam komunitas setempat dan dalam satu kelas atau kelompok. b. Hari sekolah diatur penuh dengan tugas-tugas pembelajaran kooperatif dengan perbedaan pendidikan dan kefleksibelan dalam memilih dengan sepuas hati. c. Guru bekerja bersama dan mendapat pengetahuan pendidikan umum, khusus dan teknik belajar individu serta keperluan-keperluan pelatihan dan bagaimana mengapresiasikan keanekaragaman dan perbedaan individu dalam pengorganisasian kelas. Mulyono Budiyanto, 2005: 54 juga telah mengidentifikasi prinsip-prinsip dalam pendidikan inklusif menjadi sembilan elemen dasar yang memungkinkan pendidikan inklusif dapat dilaksanakan: a. Sikap guru yang positif terhadap kebinekaan b. Interaksi promotif c. Pencapaian kompetensi akademik dan sosial d. Pembelajar adaptif e. Konsultasi kolaboratif f. Hidup dan belajar dalam masyarakat g. Hubungan kemitraan antara sekolah dengan keluarga h. Belajar dan berfikir independent i. Belajar sepanjang hayat Dari beberapa uraian, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pendidikan inklusif adalah semua peserta didik mempunyai hak bermain dan belajar bersama, 14 mengapresiasikan keanekaragaman, dan perbedaan individu dalam pengorganisasian kelas.

5. Kurikulum Pendidikan Inklusif

Prinsip pelayanan pendidikan meliputi kurikulum dan program yang harus menyesuaikan dengan kemampuan individu peserta didik. Di sekolah reguler, peserta didik harus mengikuti kurikulum sekolah. Sekolah hendaknya memberikan kesempatan untuk menyesuaikan kurikulum dengan peserta didik yang memiliki berbagai kemampuan, bakat, dan minat yang berbeda-beda. Kurikulum yang ada mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal. Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional. Sedangkan kurikulum muatan lokal menerapkan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Propinsi atau Kabupaten atau Kota. Kurikulum yang digunakan di kelas inklusif adalah kurikulum anak normal reguler yang disesuaikan dimodifikasi dengan kemampuan awal dan karakteristik siswa Tarmansyah, 2007: 168. Direktorat PLB Tarmansyah, 2007: 168 menjelaskan bahwa modifikasi kurikulum dapat dilakukan dengan 6 cara, yaitu: alokasi waktu, isi atau materi, proses belajar mengajar, sarana prasarana, lingkungan untuk belajar, dan pengelolaan kelas. Memodifikasi program dan kurikulum diperlukan pemenuhan kebutuhan untuk anak-anak dengan berbagai keterbatasan. Sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut: 15 Gambar 2. Pengajaran efektif dalam kelas inklusif. Sumber: George S. Morrison 2012: 330 Pengertian kurikulum di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum pendidikan inklusif merupakan kurikulum yang dikembangkan oleh Departemen Pendidikan Nasional dengan modifikasi sesuai kebutuhan peserta didik. Pengetahuan akan Siswa dan Kebutuhan Mereka  Mempelajari karakteristik siswa dengan kebutuhan khusus.  Mempelajari undang-undang berkaitan dengan kebutuhan khusus.  Mengembangkan kemauan mengajar siswa berkebutuhan khusus.  Mendorong penerimaan sosial atas siswa- siswa berkebutuhan khusus.  Menggunakan teknologi pendukung dan mendidik. Kepemipinan dalam Kelas dan Keahlian Manajemen Kelas  Rencanakan dan atur lingkungan belajar untuk mengakomodasi siswa-siswa berkebutuhan khusus.  Sediakan inklusi dalam beragam kelompok siswa dan gunakan peertutoring.  Atur perilaku kebutuhan khusus siswa.  Berikan motivasi ke semua siswa Pengetahuan dan Keahlian dalam Kurikulum dan Pengajaran  Mengembangkan dan memodifikasi pengajaran untuk siswa-siswi berkebutuhan khusus.  Menggunakan variasi gaya pengajaran dan media serta meningkatkan cakupan gaya belajar.  Memberikan pengajaran untuk siswa-siswa di semua tingkatan.  Memodifikasi teknik penilaian untuk siswa-siswa berkebutuhan khusus.  Pengajaran perseorangan dan mengintegrasikan kurikulum. Keahlian Kolaborasi Profesional  Bekerjasama dengan pendidik khusus dan ahli lainnya.  Bekerjasama dan melibatkan orangtua.  Berpartisipasi dalam merencanakan dan menerapkan IEP.