Landasan Pendidikan Inklusif Tujuan Pendidikan Inklusif

11 mengemukakan bahwa tujuan praktis yang ingin dicapai dalam pendidikan inklusif meliputi: tujuan yang dapat dirasakan langsung oleh anak, oleh guru, orang tua, dan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai oleh peserta didik dalam mengikuti kegiatan belajar dalam setting inklusif, antara lain: kepercayaan diri peserta didik dapat berkembang, mampu berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, mampu belajar secara mandiri dan menerima adanya perbedaan. Tujuan yang dapat dicapai oleh guru dalam pelaksanaan pendidikan inklusif, antara lain: memperoleh kesempatan belajar dari cara mengajar dalam setting inklusif, terampil dalam melakukan pembelajaran kepada peserta didik yang memiliki latar belakang beragam, mampu mengatasi berbagai tantangan dalam memberikan layanan kepada semua peserta didik, memiliki sikap positif terhadap lingkungan sekitar dalam situasi yang beragam. Tujuan yang akan dicapai bagi orang tua, antara lain: dapat belajar lebih banyak tentang bagaimana cara mendidik dan membimbing anaknya, orang tua merasakan keberadaannya menjadi lebih penting dalam membantu anak untuk belajar, orang tua mengetahui bahwa semua anak di sekolah menerima pendidikan yang berkualitas sesuai dengan kemampuan masing-masing individu anak. Tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan inklusif, antara lain: masyarakat dapat melihat bahwa masalah yang menyebabkan penyimpangan sosial yang menjadi penyakit masyarakat akan dikurangi dengan adanya layanan pendidikan untuk semua dan masyarakat akan lebih terlibat di sekolah dalam rangka menciptakan hubungan yang lebih baik antara sekolah dan 12 masyarakat. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan inklusif adalah memberikan kesempatan yang seluas-luasnya dan mewujudkan penyelenggaran pendidikan yang menghargai keanekaragaman, dan tidak diskriminatif kepada semua peserta didik.

4. Prinsip-prinsip Pendidikan Inklusif

Pada konferensi dunia UNESCO United Nations Educational Scientific and Cultural Organization Budiyanto, 2005: 41 berpendapat bahwa pendidikan kebutuhan khusus menganut prinsip-prinsip pedagogi yang sehat dan dapat menguntungkan semua anak. Pendidikan kebutuhan khusus berasumsi bahwa perbedaan-perbedaan manusia itu normal adanya. Oleh sebab itu pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik bukan peserta didik yang disesuaikan dengan kecepatan dan hakekat proses belajar. Sejalan dengan itu Florian Mudjito dkk, 2012: 33 mengemukakan bahwa pendidikan inklusif mempunyai prinsip-prinsip filosofis sebagai berikut: a. Semua anak mempunyai hak untuk belajar dan bermain bersama. b. Anak-anak tidak boleh direndahkan atau dibedakan berdasarkan keterbatasan atau kesulitannya dalam belajar. c. Tidak ada satu alasanpun yang dapat dibenarkan untuk memisahkan anak selama ia sekolah. Anak-anak saling memiliki bukan untuk dipisahkan satu dengan yang lainnya. Johnsen dan Skojen Budiyanto, 2005: 41 menjabarkan tiga prinsip dasar pendidikan inklusif: 13 a. Setiap anak termasuk dalam komunitas setempat dan dalam satu kelas atau kelompok. b. Hari sekolah diatur penuh dengan tugas-tugas pembelajaran kooperatif dengan perbedaan pendidikan dan kefleksibelan dalam memilih dengan sepuas hati. c. Guru bekerja bersama dan mendapat pengetahuan pendidikan umum, khusus dan teknik belajar individu serta keperluan-keperluan pelatihan dan bagaimana mengapresiasikan keanekaragaman dan perbedaan individu dalam pengorganisasian kelas. Mulyono Budiyanto, 2005: 54 juga telah mengidentifikasi prinsip-prinsip dalam pendidikan inklusif menjadi sembilan elemen dasar yang memungkinkan pendidikan inklusif dapat dilaksanakan: a. Sikap guru yang positif terhadap kebinekaan b. Interaksi promotif c. Pencapaian kompetensi akademik dan sosial d. Pembelajar adaptif e. Konsultasi kolaboratif f. Hidup dan belajar dalam masyarakat g. Hubungan kemitraan antara sekolah dengan keluarga h. Belajar dan berfikir independent i. Belajar sepanjang hayat Dari beberapa uraian, dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pendidikan inklusif adalah semua peserta didik mempunyai hak bermain dan belajar bersama,