Menyusui selama dua tahun Mengkhitankan Menafkahi dan memenuhi kebutuhannya Menikahkan

28 Nama tidak hanya terpakai semasa hidup di dunia, tetapi sampai di akhirat kelak, di alam hisab kita akan dipanggil dengan nama kita sewaktu di dunia, begitu juga di alam-alam berikutnya di akhirat. Oleh karena itu hendaknya para orang tua memberi nama yang baik dan indah kepada anak-anaknya. 38

d. Menyusui selama dua tahun

Secara fitrah begitu bayi lahir ia membutuhkan makanan dan minuman. Makanan dan minuman paling tepat bagi bayi adalah air susu ibu kandungnya sendiri. Adapun masa waktu menyusui yang di anjurkan dalam Islam adalah dua tahun. Di anjurkan ketika masa menyusui ini, seorang ibu makan makanan yang memenuhi gizi, vitamin dan mineral yang diperlukan bagi dirinya sendiri juga bagi bayi yang disusuinya. Ketika seorang ibu menyusui bayinya maka terjalinlah kontak batin diantara keduanya. Ibu akan semakin sayang kepada anaknya, begitu juga sang bayi akan senang, sehat, cerdas, dan tumbuh serta berkembang lebih baik.

e. Mengkhitankan

Mengkhitankan ialah membersihkan alat kelamin, yakni dengan membuang kulit yang menutup kepala kemaluannya. Khitan merupakan sunah para Nabi dan Rasul. Ketika mengkhitankan anak, apabila mampu kita diperbolehkan mengadakan semacam syukuran dengan mengundang para kerabat, tetangga dan kenalan. Namun hendaknya jangan sampai 38 Ibid., hal. 79 29 berlebihan seperti mubadzir. Adakanlah secara sederhana dan bermanfaat bagi anak yang di khitan maupun bagi keluarga dan undangan. Misalnya dengan mengadakan pengajian dari ceramah para ulama. 39

f. Menafkahi dan memenuhi kebutuhannya

Setiap orang tua berkewajiban untuk memenuhi kebutuhan anak- anaknya, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohani, baik kebutuhan primer maupun kebutuhan tambahan. Mengenai nafkah untuk anak, Islam tidak menentukan besarnya secara khusus. Hal ini terserah kepada kemampuan masing-masing. Batas umur yang masih berhak dinafkahi ialah anak yang belum mencapai umur baligh, dibawah umur 15 tahun. 40

g. Menikahkan

Sesudah anak cukup umur, ada jodohnya serta sudah siap lahir batin dan sanggup untuk berkeluarga, maka orang tua dianjurkan untuk segera menikahkan anaknya tersebut, namun hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut: mengarahkan anak ketika remaja untuk bergaul dengan teman-teman yang baik, bersikap lembut pada orang tua, menjelaskan pada anak bahwa dalam Islam tidak ada istilah pacaran, membimbing dan mengarahkan anak dalam menentukan pasangan, mencarikan calon pendamping yang seagama, ketika pernikahan hendaknya mengadakan walimah. 41 39 Ibid., hal. 82 40 Ibid., hal. 83 41 Ibid., hal. 85 30 Pembinaan akhlak merupakan tugas utama orang tua terhadap anaknya. Hal ini disebabkan baik buruknya akhlak anak ditentukan oleh bagaimana orang tua memberikan pendidikan akhlak kepada anaknya secara langsung maupun tidak langsung. Orang tua harus mengajarkan nilai dengan berpegang teguh pada akhlak di dalam hidup, membiasakannya akhlak yang baik semenjak usia dini. Sedangkan pembinaan akhlak orang tua kepada anak dapat dilakukan dengan cara: 42 a. Memberi contoh kepada anak dalam berakhlak mulia. Sebab orang tua yang tidak berhasil menguasai dirinya tentulah tidak sanggup meyakinkan anak-anaknya untuk memegang akhlak yang diajarkannya. Maka sebagai orang tua harus terlebih dahulu mengajarkan pada dirinya sendiri tentang akhlak yang baik sehingga baru bisa memberikan contoh pada anak-anaknya. b. Menyediakan kesempatan kepada anak untuk mempraktekkan akhlak mulia. Dalam keadaan bagaimanapun, sebagai orang tua akan mudah saja ditiru oleh ank-anaknya, dan di sekolah pun guru sebagai wakil orang tua merupakan orang tua yang akrab bagi anak. c. Memberi tanggung jawab sesuai dengan perkembangan anak. Pada awalnya orang tua harus memberikan pengertian dulu, setelah itu baru diberikan suatu kepercayaan pada diri anak itu sendiri. d. Mengawasi dan mengarahkan anak agar selektifitas dalam bergaul. Jadi orang tua tetap memberikan perhatian kepada anak-anak, di mana dan kapanpun orang tua selalu mengawasi dan mengarahkan, menjaga mereka dari teman-teman yang menyeleweng dan tempat- tempat maksiat yang menimbulkan kerusakan. 43 Orang tua bukanlah satu-satunya faktor penentu bagi perkembangan moral anak, namun orang tua dapat mengarahkan perkembangan moral anak 42 Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005, hal. 272-274 43 Ibid., hal. 272-274 31 sejauh mungkin, dengan menyadari akan peranannya yang sangat besar dalam kehidupan anak. 44 Adapun beberapa sikap orang tua yang perlu mendapat perhatian guna perkembangan moral anaknya adalah: a. Konsisten dalam mendidik dan mengajar anak-anaknya. Suatu tingkah laku anak yang dilarang oleh orang tua pada suatu waktu, harus pula dilarang apabila dilakukan kembali pada waktu lain. Harus ada konsisten dalam hal-hal apa yang mendatangkan pujian atau hukuman pada anak. b. Sikap orang tua dalam keluarga Bagaimana sikap ayah terhadap ibu atau sikap ibu terhadap ayah, bagaimana sikap orang tua tergadap saudara-saudaranya, dan lainnya, semua ini merupakan contoh-contoh yang nyata dan dapat dilihat anak setiap hari. 45 c. Penghayatan orang tua akan agama yang dianutnya. Orang tua yang sungguh-sungguh menghayati kepercayaannya kepada Tuhan, akan mempengaruhi sikap dan tindakan mereka sehari-hari. Hal ini akan berpengaruh pula terhadap cara-cara orang tua mengasuh, memelihara, mengajar, dan mendidik anak-anaknya. Anak yang banyak dibekali dengan ajaran agama, hidup dalam kepercayaan dan kesetiaan kepada Tuhan, semua itu dapat menjadi dasar yang kuat untuk 44 Singgih D Gunarsa dan Yulia D Gunarsa, Psikologi Perkembangan..., hal 62 45 Ibid, hal 63 32 perkembangan moral anak serta keseluruhan kehidupannya dikemudian hari. d. Sikap konsekuen dari orang tua dalam mendisiplinkan anak. Orang tua yang tidak menghendaki anak-anaknya untuk berbohong, bersikap tidak jujur, harus pula ditunjukkan dalam sikap orang tua sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Sungguh terbesar dan terburuk bagi orang tua yang menyebabkan anak memiliki akhlak tidak baik sehingga sulit untuk diarahkan dan dibimbing. Seorang ibu memilki tanggung jawab yang sama dengan seorang ayah. Namun dalam hal pendidikan anaknya, ia adalah orang yang paling bertanggung jawab. 46 Metode yang biasa dipakai orang tua dalam mendidik anaknya yaitu:

a. Metode keteladanan.

Dokumen yang terkait

UPAYA ORANG TUA DALAM MENDIDIK AKHLAKUL KARIMAH ANAK DI DESA DEPOK BENDUNGAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

UPAYA ORANG TUA DALAM MENDIDIK AKHLAKUL KARIMAH ANAK DI DESA DEPOK BENDUNGAN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 4

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 10

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 46

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 12

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 25

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 20

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

STRATEGI GURU DALAM PENANAMAN AKHLAKUL KARIMAH PADA ANAK USIA DINI DI PAUD ABDI PERTIWI DESA SUKOSARI KECAMATAN TRENGGALEK KEBUPATEN TRENGGALEK - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4