83
Tujuan penelitian diskriptif adalah untuk membuat pecandraan diskriptif secara sistematis,
factual
dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat- sifat populasi atau daerah tertentu.
135
Jika dilihat dari sudut sosial wilayah yang dijadikan subyek, penelitian bisa dikategorikan sebagai hasil penelitian kasus, ya
itu “suatu penelitian yang dilakukan secara intensif, terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi
atau gejala tertentu”.
136
Maka untuk mendapatkan data diskriptif berupa kata-kata tertulis, perbuatan dan dokumentasi yang diamati secara menyeluruh dan apa adanya
tenta ng “Upaya Orang Tua Dalam Mendidik akhlakul Karimah anak Di Desa
Depok”, disini penulis menggunakan penelitian kualitatif karena menyesuaikan metode kualitatif ini. Lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
ganda, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak peninjauan pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
137
B. Lokasi Penelitian
Alasan memilih tempat di Desa Depok, karena menurut pandangan penulis di Desa tersebut dirasa masih ada kesenjangan antara harapan dan
kenyataan khususnya dalam pembinaan akhlak anak, dimana terdapat anak- anak yang jauh dari
akhlakul karimah.
Jauhnya perilaku mereka dari
akhlakul karimah
diindikasi dengan adanya tindakan-tindakan yang kurang bermoral
135
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008, hal. 75
136
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian..., hal. 9-10
137
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian..., hal. 9-10
84
seperti tidak sopan terhadap orang tua, di Sekolah sering berkelahi, dan lain- lain. Selain itu, mayoritas orang tua di sana hanya menempuh pendidikan
sampai SD, sehingga pengetahuaan tentang akhlak dirasa masih kurang. Oleh sebab itu, para orang tua lebih memilih menyerahkan pendidikan akhlak
kepada pihak sekolah atau madrasah karena mereka belum menyadari bahwa pendidikan akhlak yang pertama dan utama berasal dari orang tua.
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu dilakukan karena, jika
memanfaatkan alat yang bukan manusia dan mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka sangat
tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan ynag ada di lapangan. Selain itu hanya manusia sebagai alat sajalah yang dapat
berhubungan dengan responden atau objek lainnya, dan hanya manusialah yang mampu memahami kaitan kenyataan-kenyataanya di lapangan. Hanya manusia
pulalah yang dapat menilai apakah kehadirannya menjadi faktor pengganggu sehingga apabila terjadi hal yang dmikian ia pasti dapat menyadarinya serta
dapat mengatasinya. Kehadiran peneliti merupakan instrumen kunci yang menjadi salah satu
ciri penelitian kualitatif.
138
Karenanya peneliti di lapangan sangat mutlak hadir atau terjun langsung dalam melakukan penelitian. Berkenaan dengan hal
138
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, 2009, hal. 223
85
tersebut, dalam mengumpulkan data peneliti berusaha menciptakan hubungan yang baik dengan informan yang menjadi sumber data agar data-data yang
diperoleh betul-betul valid. Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti akan hadir di lapangan sejak
diizinkannya melakukan penelitian, yaitu dengan cara mendatangi lokasi penelitian sesuai dengan waktu yang telah terjadwal.
D. Sumber Data