52
Oleh karenanya, anak membutuhkan perlindungan dan pengalaman yang kaya serta bervariasi dari seseorang, melalui kecintaan dalam asuhannya.
Melalui perlakuan kasih sayang dari orang dewasa ini, anak merasakan keamanan. Kebutuhan akan rasa aman ini hanya dapat dipenuhi bila
kebutuhan anak akan penghargaan, persetujuan dan simpati dapat diatasi. Rasa aman yang ada padanya ini memungkinkannya untuk bermain dan
bekerja dengan teman-temannya. Ia tidak hanya membutuhkan sekedar asuhan fisik yang tepat, tapi lebih dari pada itu. Ia membutuhkan keadaan
rumah yang penuh dengan suasana yang aman, untuk kalau perlu melampiaskan frustasi-frustasinya. Ia juga membutuhkan suasana yang
bersahabat, untuk melampiaskan diri dari ketegangan. Bila semua kebutuhan ini dapat terpenuhi, maka anak akan memiliki kepercayaan
terhadap dirinya sendiri dan mampu mengatasi tekanan-tekanan dan frustasi yang dijumpai dalam kehidupannya.
83
2. Karakteristik Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak
a. Perkembangan motorik
Selama masa kanak-kanak akhir, perkembangan motorik menjadi lebih terkondinasi dan lancar. Anak mampu mengendalikan tubuhnya
dengan lebih baik serta dapat duduk dan berkonsentrasi dalam jangka waktu lama. Kehidupan anak-anak berorientasi terhadap aktivitas dan
sangat aktif. Ketrampilan motorik kasar sangat baik, seperti memukul bola atau berdiri di atas balok keseimbangan. Dalam keahlian motorik
83
Ibid., hal. 160-161
53
kasar, anak laki-laki lebih menguasai dari pada anak perempuan. Kemampuan anak perempuan lebih jauh di atas laki-laki dalam
menguasai motorik halus.
84
b. Otak
Perubahan di dalam otak terus berlangsung pada masa kanak- kanak menengah dan akhir, perubahan tersebut seperti peningkatan
meilinasi, berhubungan untuk meningkatkan fungsi kognitif. Secara khusus, adanya peningkatan jalur-jalur yang melibatkan korteks
prefornal
perubahan yang berhubungan dengan peningkatan perhatian, penalaran dan kontrol kognitif. Selama masa kanak-kanak menengah dan
akhir, terjadi aktifasi yang berkurang pada difusi serta lebih fokal terjadi pada korteks
prefrontal,
suatu perubahan yang diasosiasikan dengan peningkatan kognitif.
c. Masalah kesehatan anak-anak akhir
Pada masa anak akhir, berat badan menjadi dua kali lipat dan energipun semakin besar dalam melakukan aktivitas motorik. Untuk
mendukung pertumbuhan mereka, anak-anak membutuhkan lebih banyak konsumsi kalori dibandingkan sebelumnya. Hal yang memprihatinkan
adalah bahwa banyak anak-anak yang mengkonsumsi kalori kosong yang mengandung gula, karbohidrat dan lemak yang tinggi. Orang tua
berperan penting dalam mencegah anak dari kelebihan berat badan. Mereka dapat membantu mengurangi kemungkinan anak mengalami
84
Khalimatus Sa‟diyah, Psikologi Perkembangan, Tulungagung: Diktat, 2013, hal. 30
54
berat badan
dengan mengurangi
waktu menonton
televisi, mengikutsertakan anak dalam berolahraga atau kegiatan fisik lainnya
serta hidup sehat.
85
d. Tahap operasional kongkrit
Piaget menyebutkan
bahwa tahap
operasional kongkrit
berlangsung pada usia 7-10 tahun. Pada tahap ini, anak dapat melakukan tindakan kongkrit dan mampu berfikir logis. Operasi kongkrit adalah
tindakan yang diterapkan pada obyek yang kongkrit dan nyata. Pemikiran operasional kongkrit melibatkan operasi, konservasi, klasifikasi serasi
dan transitiviti. e.
Memori Perubahan dalam pemrosesan informasi selama kanak-kanak
menengah dan akhir melibatkan memori, berfikir dan metakognisi. Memori jangka panjang meningkat pada masa kanak-kanak menengah
dan akhir. Pengetahuan dan keahlian mempengaruhi memori. Imaginasi dan elaborasi dapat digunakan siswa untuk meningkatkan memori
mereka. Fuzzy trace theory adalah teori yang menyatakan bahwa ingatan dapat dipahami dengan sangat baik dengan mempertimbangkan dua jenis
gambaran ingatan; jejak inti verbatim dan inti. Ingatan anak yang lebih tua adalah lebih baik disebabkan oleh jejak yang tidak jelas yang
diciptakan dengan mengambil inti informasi. Teori ini dikemukakan untuk menjelaskan perubahan perkembangan dalam memori.
85
Ibid., hal. 30-31
55
f. IQ
Intelegensi adalah kemampuan dalam memecahkan masalah serta beradaptasi dan belajar dari pengalaman sehari-hari. Ketertarikan pada
intelegensi berfokus pada perbedaan individu. Nilai IQ dipengaruhi oleh genetik dan karakteristik lingkungan. Genetik memiliki pengaruh yang
kuat dalam keragaman nilai dalam IQ di dalam populasi, tetapi perubahan lingkungan dapat merubah nilai IQ secara signifikan.
Pengasuhan, lingkungan rumah, sekolah serta program intervensi dapat mempengaruhi nilai IQ.
86
g. Motivasi dan efikasi
Motivasi merupakan proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan individu untuk mencapai tujuan. Pada masa anak akhir,
muncul penguasaan motivasi untuk berkembang dan terlibat secara kognitif. Efikasi diri juga berkembang, efikasi diri ialah kepercayaan
bahwa individu dapat menguasai situasi dan menghasilkan sesuatu yang baik, seperti individu yang mempunyai nilai efikasi diri yang tinggi
adalah ketika dia mengatakan bisa mempelajari materi ini dikelas. Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi cenderung menyukai
tugas pembelajaran serta lebih berusaha dan bertahan lebih lama dalam mengerjakan tugas pembelajaran.
h. Perkembangan emosi
86
Ibid., hal. 32-33
56
Perubahan perkembangan dalam emosi meliputi peningkatan pemahaman seseorang terhadap emosi kompleks seperti kebanggaan dan
rasa malu. Mendeteksi lebih dari satu emosi dapat dialami dalam situasi tertentu, mempertimbangkan keadaan yang menyebabkan reaksi yang
emosional, meningkatkan
kemampuan untuk
menekan atau
menyembunyikan emosi negatif, dan menggunakan strategi atas inisiatif diri sendiri untuk perasaan langsung.
i. Kognisi
Kognisi sosial adalah ketrampilan pemrosesan informasi sosial dan pengetahuan sosial. Pengetahuan sosial berkenaan dengan
kemampuan anak-anak bergaul dengan teman sebayanya.
87
3. Kesadaran Beragama Pada Akhir Masa Kanak-Kanak