98
Tahap-tahap dalam penelitian ini adalah terdiri dari 3 tahap, berikut penjelasannya:
1. Tahap persiapan, meliputi :
a. Observasi pendahuluan atau orientasi untuk mendaptakan informasi awal
atau gambaran umum tentang objek penelitian b.
Mengurus surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Tulungagung sebagai persyaratan penelitian
c. Membuat rancangan penelitian
d. Membuat pertanyaan sebagai pedoman wawancara
e. Mempersiapkan alat penelitian sebagai penunjang seperti alat perekam,
kamera, buku catatan, dan sebagainya.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap inti penelitian. Sebagai langkah awal peneliti mencari dokumen resmi yang akan digunakan dalam penelitian dan
wawancara guna memperoleh data awal tentang keadaan dlingkungan. Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi dan wawancara. Data yang telah
terkumpul kemudian dianalisis dan dicek keabsahannya.
3. Tahap Analisis Data
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan data yang ada di lapangan berupa dokumen, wawancara maupun pengamatan langsung pada
objek penelitian, sehinggv dari data yang terkumpul peneliti dapat mengetahui bagaimvna upaya orang tua dalam mendidik akhlakul karimah
anak di desa Depok.
99
4. Alokasi Waktu
Waktu yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian, pada tahap ini melakukan penelitian lapangan.
5. Tahap Laporan
Tahap ini merupakan tahap akhir dari sebuah penelitian. Data yang sudah diolah, disusun, disimpulkan, diverivikasi selanjutnya disajikan dalam
bentuk penulisan laporan penelitian. Kemudian peneliti melakukan
member cek
, agar penelitian mendapat kepercayaan dari informan dan benar-benar valid. Langkah terakhir yaitu penulisan laporan penelitian yang mengacu
pada penulisan skripsi IAIN Tulungagung.
100
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Desa Depok
Menurut sumber cerita dari para sesepuh desa, diketahui bahwa terbentuknya desa Depok dimulai sekitar tahun 1924 an. Dahulu ada dua
Desa yaitu desa Tawang dan desa Blendis. Desa Tawang dengan wilayah meliputi dusun Banaran dan dusun Joho yang dipimpin oleh lurah Sodinoyo
kemudian diteruskan oleh lurah sonodrono yang dibantu oleh carik Mertomedjo Sarko dan desa Blendis dengan meliputi dusun Soko dan dusun
Kebonagung yang dipimpin oleh lurah Noyokarso kemudian secara berturut turut diteruskan olah lurah Nolo dan lurah Moenodjo Dikil yang dibantu
oleh carik Saido. Pada tahun 1918 di desa Tawang dan Blendis terjadi musibah pagebluk mayangkara. Banyak penduduk yang meninggal dunia.
Pagi sakit sore meninggal,sore sakit pagi meninggal sehingga penduduknya tinggal sedikit. Akhirnya pada tahun 1924 dilakukan penggabungan kedua
desa ini. Kemudian dilakukan “Rembug Desa” untuk menentukan nama desa baru ini. Dalam rembug desa disepakati bahwa nama desa baru ini
adalah Desa Depok.Alasan yang dapat dikemukakan dipilih nama tersebut Desa Depok secara politis untuk menghindari kecemburuan diantara
penduduk desa Tawang dan desa Blendis apabila tetap menggunakan dari nama dari salah satu desa ini, di desa Blendis ada pesanggrahan keramat
100