menulis puisi melalui penggunaan media visual Seni Mural ini, kualitas pembelajaran menulis puisi siswa dapat ditingkatkan.
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas dan Peningkatan Keterampilan Menulis
Puisi Melalui Penggunaan Media Visual Seni Mural
Pelaksanaan pembelajaran menulis puisi melalui penggunaan media visual Seni Mural yang telah diterapkan dalam dua siklus, memfokuskan pada bentuk
kegiatan menulis puisi. Tahap awal dalam penelitian ini dimulai dengan kegiatan wawancara dengan guru kelas bahasa Indonesia di SMP Negeri 4 Yogyakarta
yakni Ibu Sri Aminah, S.Pd dan siswa. Kemudian, dilanjutkan dengan tes menulis puisi dan pengisian angket. Wawancara bersama guru dan siswa dilakukan untuk
mengetahui kondisi siswa dalam hal penulisan puisi, serta menggali informasi tentang kesulitan guru dalam melakukan pembelajaran menulis puisi. Tes menulis
puisi dilakukan untuk mengetahui keterampilan awal siswa dalam hal penulisan puisi sebelum diberi tindakan, sedangkan pengisian angket dilakukan untuk
mengetahui masalah yang dihadapi siswa ketika menulis puisi. Berdasarkan hasil kegiatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kendala yang
dihadapi guru dan siswa dalam pembelajaran menulis puisi adalah sebagai berikut. a
Siswa sulit menemukan ide dan inspirasi dalam menyusun puisi b
Siswa sulit memunculkan diksi, majas, dan citraan yang tepat dalam menulsi puisi
c Siswa beranggap bahwa menulis puisi itu sulit
d Siswa sulit berkonsentrasi saat menulis puisi
e Guru telah menguasai materi tentang puisi, akan tetapi belum menemukan
media yang mampu membangkitkan minat siswa dalam menulis puisi. Berdasarkan hasil penilaian terhadap keterampilan menulis puisi siswa belum
dikenai tindakan, masih banyak siswa yang mengaku kesulitan dalam menemukan ide penulisan serta mengembangkannya. Selain itu, siswa belum mengetahui
penggunaan media dalam menulis puisi dengan baik. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui peningkatan keterampilan menulis puisi secara produk adalah
berdasarkan puisi yang dihasilkan siswa. Penilaian tersebut meliputi lima aspek, yaitu 1 tema, 2 citraan, 3 diksi, 4 pemajasan, dan 5 amanat.
Pada siklus I, proses yang dilakukan dari perencanaan hingga refleksi belum mendapatkan hasil yang diharapkan. Beberapa siswa masih mengalami kesulitan
menemukan diksi yang tepat, citraan, dan majas. Sebagian besar siswa belum memunculkan pencitraan dan majas yang tepat. Berdasarkan hasil pelaksanaan
siklus I tersebut, dapat diketahui bahwa masih perlu dilaksanakan perbaikan pada siklus II. Terkait dengan materi menulis puisi, guru melakukan perbaikan agar
siswa menguasai materi dan mampu menerapkan dalam kegiatan menulis puisi, sehingga mampu menghasilkan puisi yang lebih baik.
Pada siklus II, guru menjelaskan kembali unsur-unsur pembangun puisi berdasarkan contoh konkrit yaitu melalui gambar seni mural. Akan tetapi, pada
siklus II ini, guru lebih menekankan pada aspek-aspek yang kurang selama siklus I, yaitu pada aspek pemilihan diksi, citraan dan majas. Dalam siklus II ini, guru
mengajak siswa untuk melihat gambar seni mural yang berbeda dari siklus I.
Siswa diminta untuk memperhatikan cara memunculkan tema, citraan, diksi, majas, dan amanat dalam gambar seni mural tersebut. Pada siklus II ini, guru
berupaya menciptakan suasana yang lebih santai dan akrab. Pembelajaran menulis puisi yang menyenangkan membuat siswa senang dan menikmati jalannya proses
pembelajaran. Setelah tindakan dalam dua siklus dilakukan, diadakan kegiatan wawancara
pascatindakan dengan guru dan siswa. Berikut ini kutipan wawancara dengan guru dan siswa setelah tindakan dilakukan.
a. Menurut Ibu, apakah media visual Seni Mural dapat meningkatkan
keterampilan menulis puisi? Jawaban: “Sangat dapat mbak”
b. Perubahan apa yang menurut Ibu jelas terlihat saat pembelajaran menulis
puisi dengan media seni mural berlangsung? Jawaban: “Perubahannya saya lihat anak-anak sudah mulai bisa menggali
ide sam a inspirasi mereka untuk menuangkan ke dalam puisi”
c. Bagaimana pendapat Ibu terhadap pembelajaran menulis puisi dengan
media visual Seni Mural? Jawaban: “Sangat efektif dan berguna sekali untuk meningkatkan minat
siswa dalam menulis puisi” d.
Apakah kendala yang Ibu rasakan selama menggunakan media visual Seni Mural dalam pembelajaran menulis puisi?
Jawaban: “Menurut saya tadi ga ada kendala sih mbak” Selain wawancara dengan guru, dilakukan juga wawancara dengan siswa
untuk mengetahui pendapat siswa mengenai kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berikut ini tanggapan siswa yang terangkum dalam kutipan
wawancara.