4. Catatan Lapangan
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat hal-hal dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa selama penelitian berlangsung. Catatan lapangan
dibuat oleh mahasiswa dan peneliti berdasarkan pengamatan saat pembelajaran. 5.
Angket Angket merupakan instrumen penilaian data yang berupa pertanyaan
tertulis yang memerlukan jawaban tertulis. Instrumen ini disusun berdasarkan indikator yang dapat mengungkapkan pengetahuan dan pengalaman menulis
khususnya penulisan puisi. 6.
Dokumen Tugas Siswa Dokumen tugas siswa adalah hasil kerja siswa dalam menulis puisi baik
saat pratindakan, siklus I, maupun siklus II. Dokumen tugas siswa digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan oleh guru. 7.
Dokumentasi Dokumentasi berupa foto-foto kegiatan pelaksanaan penelitian tindakan
dari awal sampai akhir yang berguna untuk merekam peristiwa penting dalam aspek kegiatan kelas.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang dipakai untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrument yang dipakai dalam penelitian ini meliputi pedoman
wawancara, angket, pedoman observasi, pedoman penilaian, dan catatan lapangan.
Selain itu, dokumentasi yang berupa foto-foto penelitian juga ikut disertakan agar data yang diperoleh lebih akurat.
Dalam penelitian ini peneliti juga menggunakan pedoman penilaian menulis puisi dengan menggunakan acuan dari buku penilaian dalam pengajaran
Bahasa dan Sastra Nurgiyantoro, 2011:487, yang telah dimodifikasi. Penilaian dalam puisi ini disesuaikan dengan kemampuan siswa SMP khususnya kelas
VIIA. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan menulis puisi siswa kelas VII A SMP Negeri 4 Yogyakarta. Berikut pedoman penilaian menulis
puisi siswa.
Tabel 1: Pedoman Penilaian Menulis Puisi yang Digunakan dalam Penelitian dengan Modifikasi Seperlunya.
Aspek Kriteria
Indikator Skor
Tema Kesesuaian
antara tema, judul, dan
isi. Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang
didalamnya terdapat kesesuaian antara isi dengan tema.
Siswa mampu menulis puisi yang
didalamnya terdapat kesesuaian antara judul puisi dengan tema dan isi masing-
masing puisi. 4
Cukup Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang didalamnya kurang terdapat kesesuaian
antara isi dengan tema.
Siswa mampu menulis puisi yang didalamnya kurang terdapat kesesuaian
antara judul puisi dengan tema. 3
Kurang Baik:
Siswa mampu menulis puisi tetapi tidak terdapat kesesuaian antara isi dengan
tema.
Siswa mampu menulis puisi tetapi tidak terdapat kesesuaian antara judul dengan
tema puisi. 2
Pencitraan Adanya kekuatan
imaji dalam puisi.
Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang didalamnya mengandung ≥ 4 kekuatan
imaji contoh: seolah-olah mengandung gema suara imaji auditif, seolah-olah
tampak imaji visual, atau sesuatu yang dapat diraba, dirasakan, atau disentuh
imaji taktil. 4
Cukup Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang didalmnya mengandung 2-3 kekuatan
imaji contoh: seolah-olah mengandung gema suara imaji auditif, seolah-olah
tampak imaji visual, atau sesuatu yang dapat diraba, dirasakan, atau disentuh
imaji taktil. 3
Kurang Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang didalamnya mengandung 1 kekuatan
imaji contoh: seolah-olah mengandung gema suara imaji auditif, seolah-olah
tampak imaji visual, atau sesuatu yang dapat diraba, dirasakan, atau disentuh
imaji taktil. 2
Ketepatan Diksi
Penggunaan atau
pemilihan kata yang
tepat. Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang
didalamnya terdapat diksi pilihan kata yang tepat yakni sesuai dengan konteks,
mengandung bahasa konotasi yakni banyak makna, dan memiliki nilai
estetis. 4
Cukup Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang didalamnya terdapat diksi pilihan kata
yang cukup tepat yakni cukup sesuai dengan konteks, mengandung sedikit
bahasa konotasi yakni sedikit makna, dan cukup memiliki nilai estetis.
3
Kurang Baik:
Siswa mampu menulis puisi yang didalamnya terdapat diksi pilihan kata
yang tidak tepat yakni tidak sesuai dengan konteks, tidak mengandung
bahasa konotasi yakni makna lugas, dan tidak memiliki nilai estetis.
2