52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Sebelum dilakukan pengembangan buku ajar membaca berdasarkan strategi panduan antisipasi, terlebih dahulu dilakukan studi pendahuluan dengan
penelitian dan pengumpulan informasi untuk menganalisis kebutuhan di lapangan. Penelitian dan pengumpulan informasi merupakan langkan awal yang dilakukan
dalam proses pengembangan buku ajar ini yaitu dengan cara mewawancarai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul.
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian dan pengumpulan informasi dilakukan melalui wawancara. Wawancara ditujukan
untuk mengetahui gambaran awal penggunaan buku teks pelajaran membaca kelas XI. Narasumber dalam wawancara ini adalah guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul. Berdasarkan kondisi di lapangan, semua guru Bahasa Indonesia belum pernah menggunakan ataupun menemukan buku ajar
khusus kompetensi membaca berdasarkan strategi tertentu. Berikut adalah deskripsi hasil pengumpulan informasi yang diperoleh
melalui proses wawancara tentang gambaran awal penggunaan buku ajar keterampilan membaca.
53
Tabel 2: Hasil Penelitian dan Pengumpulan Informasi Mengenai Penggunaan Buku Ajar Keterampilan Membaca Kelas XI
No. Sb
Penggunaan Buku Ajar
1. G1 Guru 1 menggunakan buku teks 2013 dan sumber lain untuk
mendukung materi. Misalnya ketika materi yang diajarkan tentang cerpen jika dalam buku itu hanya membahas sedikit tentang struktur
cerpen kemudian karena ada kaitannya dengan unsur intrinsik dan ekstrinsik maka menambah materi dari buku lain. Belum pernah
menemukan buku khusus keterampilan tertentu berdasarkan strategi tertentu.
2. G2 Guru 2 dalam proses pembelajaran selalu menggunakan buku teks
2013, tetapi ada juga reverensi lain sebagai pertimbangan. Jadi tidak hanya berpedoman pada satu buku teks saja. Pernah menemui buku
dengan kompetensi tertentu tetapi belum pernah menggunakannya.
3. G3
Guru 3 dalam pembelajaran menggunakan buku teks, akan tetapi menurutnya jika menggunakan buku teks terus-menerus siswa akan
jenuh. Sehingga selain menggunakan buku teks dalam pembelajaran juga sering didampingi buku-buku lain juga media pembelajaran
lain sumber lain dari internet atau buku-buku pendukung lain. Kalau untuk pelajaran membaca yang utama biasanya menggunakan
buku paket atau teks bacaan diambil dr surat kabar sehingga lebih aktual. Tidak ada buku khusus kompetensi membacamenulis.
4. KS Semua guru menggunakan buku penunjang dan referensi lain dalam
proses belajar mengajar. Namun buku acuan yang utama digunakan adalah buku teks K13. Untuk itu semua guru belum pernah
menggunakan ataupun menemui buku yang hanya memuat satu kompetensi membaca berdasarkan langkah-langkah strategi
tertentu.
Keterangan: Sb: Subjek
G1: Guru 1 Dra. Sri Sulastri G2: Guru 2 Suranti Endras Susilowati, S.Pd.
G3: Guru 3 Muhammad Heru Purnomo, S.Pd., M.Si. KS: Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan tiga guru, dapat diketahui bahwa semua guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul sudah
menggunakan buku teks K13 dan buku penunjang lain dalam kegiatan belajar- mengajar. Buku yang digunakan oleh masing-masing guru bervariasi. Ada yang
menggunakan buku teks, buku acuan lain, dan bahkan ada yang dari internet dan
54
surat kabar. Namun, buku-buku yang digunakan selalu memuat kompetensi berbahasa membaca dan menulis sekaligus. Guru belum pernah menggunakan
atau menemukan buku khusus yang memuat satu kompetensi berbahasa yang diintegrasikan berdasarkan suatu strategi. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
akan dikembangkan buku ajar membaca berdasarkan strategi panduan antisipasi. Semua guru yang diwawancara belum ada yang mengetahui strategi
panduan antisipasi. Strategi ini merupakan metode dalam keterampilan membaca yang dimulai dari membaca materi, menuliskan pengetahuan awal, memilih
pernyataan-pernyataan yang benar atau salah sebelum membaca teks, membaca teks, dan setelah membaca teks meninjau ulang jawaban benar atau salah dari
setiap pernyataan. Menurut semua guru yang diwawancara keterampilan membaca penting diajarkan kepada siswa karena kegiatan membaca dapat memberikan
informasi, pengetahuan, wawasan dan keterampilan serta secara tidak langsung memberikan contoh gambaran kehidupan kepada siswa melalui isi bacaannya.
Semua guru menyetujui rencana pengembangan buku ajar membaca dengan strategi tersebut, dengan catatan harus merujuk pada KI dan KD
kurikulum 2013. Buku teks pelajaran Bahasa Indonesia yang baik menurut guru adalah sesuai dengan kurikulum yang berlaku, menggunakan kosakata atau istilah
yang umum digunakan familiar sehingga mudah dipahami, memberikan bacaan yang aktual dan menarik serta diberikan penjelasan dan contoh. Pemilihan contoh
teks dalam buku pelajaran Bahasa Indonesia tidak perlu dibedakan untuk SMA atau SMK, namun haruslah dipilih teks yang umum dan tidak menjurus pada
bidang tertentu.
55
2. Produk Pengembangan
Dalam penelitian ini produk yang dikembangkan berupa Buku Ajar Keterampilan Membaca Berdasarkan Strategi Panduan Antisipasi untuk Siswa
SMASMK kelas XI. Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi pendahuluan yang bertujuan untuk analisis kebutuhan di lapangan. Studi
pendahuluan dilakukan dengan wawancara guru Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul. Setelah melakukan studi pendahuluan dan diperoleh hasil atau informasi
yang dibutuhkan, langkah selanjutnya dalam pengembangan buku ajar membaca berdasarkan strategi panduan antisipasi ini adalah merencanakan pembuatan buku.
Langkah yang dilakukan adalah menentukan tujuan, pengumpulan bahan dan referensi, menyusun kerangka buku, serta pemilihan bahan dan referensi.
Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan tujuan akhir yang dapat dikuasai siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan buku
ajar ini. Tujuan umum yang dirumuskan dari penyusunan buku ini adalah siswa mampu memahami materi pembelajaran, serta memahami dan menganalisis isi
bacaan dari contoh teks. Tujuan khusus dirumuskan pada setiap indikator dalam kegiatan pembelajaran dalam buku ini. Pada setiap kegiatan pembelajaran
indikator pembelajaran yang dirumuskan adalah memahami struktur dan kaidah kebahasaan serta menganalisis teks
“Cerpen” pada Pembelajaran 1, Pembelajaran 2
teks “Pantun”, Pembelajaran 3 teks “Cerita Ulang Biografi”, Pembelajaran 4 “Eksplanasi”, dan pada Pembelajaran 5 teks “Ulasan FilmDrama”.
Langkah kedua adalah pengumpulan bahan dan referensi yang akan dimasukkan ke dalam buku ajar, meliputi: teori, contohilustrasi, dan prosedur