43
1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi
Tahap pertama dalam sebuah penelitian adalah melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, atau disebut juga dengan studi lapangan atau analisis
kebutuhan. Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menganalisis kebutuhan di lapangan dan mengetahui hal-hal yang harus disiapkan pada proses perencanaan
dan pembuatan produk. Pengumpulan informasi diperoleh melalui wawancara terkait gambaran awal penggunaan buku teks pelajaran membaca kelas XI.
Wawancara dengan tiga orang guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul. Setelah memeroleh informasi dari guru, maka hasil tersebut
digunakan sebagai dasar penulisan buku ajar membaca kelas XI. Pemilihan lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Bantul karena peneliti
tertarik melakukan penelitian di sana. Selain itu, dari beberapa sekolah percontohan Kurikulum 2013, SMK tersebut merupakan sekolah yang
berkompeten, baik dari segi sekolahnya maupun komponen sekolahnya. Selain itu, informasi juga diperoleh dari salah satu dosen Program Studi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta yang mengampu mata kuliah Penulisan Bahan Ajar bahwa, buku ajar
masih jarang dikembangkan sehingga perlu dilakukan pengembangan buku dengan keterampilan tertentu untuk mengimbangi perkembangan ilmu di
Indonesia terutama bidang membaca.
2. Perencanaan dan Pembuatan Penyusunan Produk
Setelah melakukan penelitian dan pengumpulan informasi, langkah selanjutnya adalah merencanakan dan membuat buku ajar disesuaikan dengan
44
gambaran awal yang diperoleh dari hasil wawancara pada langkah sebelumnya. Buku ajar ini berkaitan dengan keterampilan kompetensi membaca yang diajarkan
pada kelas XI dengan menggunakan acuan Kurikulum 2013. Penyusunan buku didasarkan pada strategi panduan antisipasi.
Tahap awal perencanaan produk adalah mendesain buku dengan memilih format buku yang sesuai. Pada tahap ini juga dilakukan pengumpulan referensi-
referensi serta teks bacaan yang sesuai dengan lima jenis teks yang dipelajari pada kelas XI serta strategi panduan antisipasi.
Setelah melakukan perencanaan, semua referensi yang dibutuhkan untuk mneyusun buku terkumpul terkumpul langkah selanjutnya adalah pembuatan atau
penyusunan buku. Penyusunan ini didasarkan pada kerangka yang telah dibuat pada tahap sebelumnya. Setelah produk selesai dibuat dan dilakukan pemantapan
secara mandiri peneliti berkonsultasi kepada dosen pembimbing sebelum produk divalidasi oleh ahli materi. Pemantapan secara mandiri ini meliputi pengecekan
sistematika, pengecekan bahasa, pengecekan contoh dan ilustrasi, pengecekan format dan desain isi buku, serta pengecekan kelengkapan buku seperti kata
pengantar, daftar isi, dan lain-lain
3. Uji Validitas Produk
Validasi produk ditujukan untuk menilai apakah rancangan produk akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Validasi dilakukan oleh dosen ahli materi
yaitu Esti Swatika Sari, M.Hum. dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul yaitu Dra. Sri Sulastri, Suranti Endras Susilowati, S.Pd.,
Muhammad Heru Purnomo, S.Pd., M.Si. Sebelum dilakukan validasi, produk
45
dikonsultasikan pada dosen pembimbing untuk mengetahui apakah buku sudah layak untuk divalidasi atau belum. Setelah produk dinyatakan layak diujikan,
validasi pertama oleh dosen ahli materi. Setelah dilakukan revisi sesuai saran dari dosen ahli materi, produk kemudian divalidasi oleh guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia untuk mengetahui relevansi buku ajar dengan pembelajaran di sekolah.
4. Revisi Produk
Setelah produk divalidasi dinilai dan diberi komentar oleh dosen ahli materi dan guru, maka produk tersebut direvisi. Revisi pertama dilakukan
berdasarkan saran dan komentar dari dosen ahli materi, revisi kedua berdasarkan saran dan komentar dari guru Bahasa Indonesia, dan revisi ketiga berdasarkan
saran dari siswa.
5. Uji Coba Produk
Setelah buku divalidasi oleh ahli materi dan guru langkah selanjutnya adalah uji coba produk terhadap siswa. Uji coba dilakukan untuk mendapatkan
informasi penilaian dari siswa selaku pengguna terkait buku ajar keterampilan membaca yang dikembangkan. Uji coba ini dilakukan secara terbatas pada 32
siswa di SMK Negeri 1 Bantul. Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat bagan prosedur pengembangan
buku ajar sebagai berikut:
46
Gambar 1: Skema Tahap Prosedur Pengembangan Buku Ajar Keterampilan Membaca Berdasarkan Strategi Panduan Antisipasi
Penyempurnaan Produk Berdasarkan Penilaian Siswa sebagai Responden
Diseminasi Terbatas Penilaian Siswa
Penyempurnaan Produk Hasil Penilaian II Revisi Tahap II
Penilaian Produk II oleh Guru Perbaikan dan Penyempurnaan Produk Awal
Revisi Tahap I Penilaian Produk I oleh Dosen Ahli
Pemantapan Perencanaan dan Pembuatan Penyusunan Produk
Studi Pendahuluan Pengumpulan Informasi
47
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian terhadap produk yang dihasilkan adalah reviewer. Penilaian dilakukan dengan mengisi instrumen penilaian yang telah disediakan.
Reviewer dalam penelitian ini adalah dosen ahli materi yaitu Esti Swatika Sari,
M.Hum. dan tiga guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1 Bantul yaitu Dra. Sri Sulastri, Suranti Endras Susilowati, S.Pd., dan Muhammad Heru
Purnomo, S.Pd., M.Si. Selain reviewer, subjek penelitian ini adalah siswa SMK Negeri 1 Bantul kelas XI sebagai responden.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data atau observasi adalah bentuk penerimaan data yang dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitungnya mengukurnya dan
mencatatnya. Teknik data dalam penelitian merupakan kegiatan penting untuk mendapatkan data yang relevan dengan permasalahan yang diteliti agar
permasalahan dapat dipecahkan. Untuk memeroleh data diperlukan alat bantu pengumpulan data atau disebut instrumen. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian pengembangan ini yaitu pedoman wawancara dan angket. Pedoman wawancara diberikan secara lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual
dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengumpulkan informasi studi pendahuluan.
F. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen adalah alat penelitian atau alat bantu pengumpulan data dengan metode tertentu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tiga jenis
48
instrumen yang meliputi instrumen untuk studi pendahuluan, instrumen validasi ahli materi dan guru, dan angket penilaian siswa terhadap buku ajar. Jenis data
yang digunakan adalah deskripsi kuantitatif yang berasal dari pedoman wawancara guru, lembar validitas uji ahli dan guru, dan lembar penilaian siswa.
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
1. Bentuk Instrumen
Dalam penelitian ini digunakan instrumen berupa pedoman wawancara yang digunakan dalam tahap pengumpulan informasi studi pendahuluan, lembar
validasi untuk dosen dan guru serta angket yang digunakan untuk mendapatkan data tentang kelayakan buku pembelajaran keterampilan membaca untuk siswa
SMK kelas XI. Pedoman wawancara diberikan kepada guru sebagai responden, lembar validasi diberikan pada validator buku, sedangkan angket penilaian
diberikan siswa SMK kelas XI sebagai respondennya. 2.
Kisi-Kisi Instrumen Kisi-kisi instrumen penilaian kualitas buku pembelajaran membaca untuk
dosen ahli dan guru disusun berdasarkan pedoman penilaian buku teks pelajaran bahasa dan sastra Indonesia untuk SMPSMA yang disampaikan oleh Pusbuk
Depdiknas 2006 dan instrumen kelayakan buku teks untuk dapat dikategorikan sebagai buku standar menurut BSNP 2007. Disajikan pula instrumen untuk
mengetahui respon siswa. Kisi-kisi instrumen penilaian kualitas buku dapat dilihat di lampiran 2 dan 4.
49
G. Teknik Analisis Data
Data yang berasal dari subjek penelitian berdasarkan wujud datanya dapat berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif adalah data yang
berwujud angka-angka yang diperoleh sebagai hasil pengukuran atau penjumlahan. Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka-angka yang
biasanya berupa daat verbal yang diperoleh dari pengamatan, wawancara, atau bahan tertulis Nurgiyantoro, 2012:27.
Jenis data yang diperoleh dari penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari
skor penilaian kualitas buku pembelajaran keterampilan membaca yang diberikan oleh dosen ahli, guru dan siswa. Kemudian data kualitatif diperoleh dari hasil
wawancara pada tahap pengumpulan informasi studi pendahuluan serta dari komentar dan saran yang diberikan oleh dosen ahli, guru dan siswa dalam angket
kelayakan buku pembelajaran keterampilan membaca. Setelah semua data terkumpul tahap terakhir adalah analisis data. Data
yang diperoleh dengan instrumen pedoman wawancara lisan dituliskan menjadi bentuk verbal berupa transkrip hasil wawancara. Kemudian data yang diperoleh
dengan instrumen angket dianalisis dengan teknik statistik deskriptif. Penilaian oleh reviewer dan responden dilakukan dengan pengklasifikasian interval lima.
Berikut ini langkah analisis data kualitas buku pembelajaran keterampilan membaca yang dikembangkan adalah sebagai berikut.
50
1. Analisis wawancara guru
Mereduksi data hasil wawancara yang telah dilakukan berdasarkan pedoman wawancara yang telah dibuat. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
tersebut ditulis dalam bentuk uraian kemudian direduksi, dirangkai dan dituliskan pada baris-baris penting.
2. Analisis data kualitas buku
a. Menjumlah skor untuk setiap butir aspek penilaian dari seluruh subjek
penelitian. b.
Menghitung skor rata-rata dengan rumus berikut Nurgiyantoro, 2013:219:
X
=
∑ � �
Keterangan:
X
= skor rata-rata ∑x = jumlah skor
n = jumlah subjek penilaian
c. Mengubah skor rata-rata menjadi nilai berupa kategori berdasarkan pedoman
konversi skor lima dalam Yuliastanti sebagai berikut.
Tabel 1: Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif No.
Rentang Skor Nilai
Presentase Kategori
1. × ,
A 81-100
Sangat Baik 2.
, × ≤ , B
61-80 Baik
3. ,6 × ≤ ,
C 41-60
Cukup 4.
,8 × ≤ ,6 D
21-40 Kurang
5. × ≤ ,8
E 0-20
Sangat Kurang Dalam penelitian ini, nilai kelayakan ditentukan dengan nilai minimal
“C” dengan kategori
“cukup”. Jadi jika hasil penelitian oleh ahli, guru, dan respon