4
sehingga saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung pengetahuan awal siswa sudah terbentuk. Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran yang disiapkan
dalam kulikulum 2013. Salah satu strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran kurikulum 2013 adalah strategi panduan antisipasi.
Strategi anticipation guide panduan antisipasi ini bertujuan untuk mengantisipasi atau memperkirakan apa isi materi yang akan dibaca Tierney,
1990:45-46. Strategi ini menyajikan format pembelajaran yang digunakan untuk memperluas pemahaman membaca siswa dengan cara menuntun mereka untuk
menanggapi pernyataan-pernyataan tentang sebuah topik sebelum siswa mulai membaca. Pernyataan ini digunakan sebagai prediksi sementara untuk memahami
teks yang akan dibaca. Pernyataan akan disajikan dan dibahas kembali setelah siswa membaca teks.
Metode pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas yaitu pembelajaran kolaborasi, individual, teman sebaya, sikap dan bermain Kurniasih, 2014:26.
Adanya buku pelajaran dapat digunakan sebagai langkah-langkah pembelajaran yang harus dilakukan siswa melalui metode pembelajaran yang disesuaikan
dengan kurikulum yang berlaku. Langkah-langkah pembelajaran itu dapat dituangkan dalam buku pelajaran dengan strategi terpusat agar dapat tercapai
tujuan pembelajaran sehingga memiliki landasan dan arah yang jelas. Kompetensi inti KI mata pelajaran Bahasa Indonesia dirancang untuk
kegiatan pembelajaran berbasis teks, maka setiap peserta didik dituntut untuk memahami teks yang disajikan berdasarkan suatu bidang tertentu. Kompetensi
yang harus dikuasai oleh siswa berdasarkan rumusan KI dan KD kurikulum
5
terbaru terbatas pada dua jenis keterampilan berbahasa, yakni keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Dalam setiap penyusunan kurikulum mata
pelajaran Bahasa Indonesia selalu memuat keterampilan membaca namun, sampai saat ini minat baca siswa Indonesia masih tergolong rendah. Buku ajar dengan
keterampilan membaca ini diharapkan akan dapat meningkatkan motivasi dan minat baca siswa Indonesia. Pengembangan buku ajar membaca dengan strategi
panduan antisipasi ini diharapkan menjadi salah satu upaya peningkatan kualitas pembelajaran membaca siswa untuk mempelajari jenis-jenis teks pada kelas XI
SMASMK kurikulum 2013.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi permasalahan yang muncul sebagai berikut.
1. Berdasarkan hasil penelitian para ahli, kemampuan baca anak Indonesia
sangat rendah. 2.
Kurangnya motivasi dan kesadaran siswa untuk membaca. 3.
Guru dan siswa perlu referensi yang mampu meningkatkan keterampilan siswa.
4. Keterbatasan buku pendukung atau bahan ajar pada jenjang SMASMK.
5. Belum banyak tersedia buku ajar keterampilan membaca merupakan bagian
dari buku pelajaran. 6.
Perlu dilakukan pengembangan buku ajar membaca berdasarkan pendekatan atau metode pembelajaran tertentu.
6
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan yang diuraikan dalam identifikasi masalah masih terlalu luas sehingga diperlukan pembatasan masalah agar pembahasan bisa lebih terfokus,
dan supaya tidak terjadi kesalahpahaman dalam penerimaan pembahasan. Dalam penelitian ini, masalah dibatasi pada pengembangan buku ajar membaca
berdasarkan strategi panduan antisipasi untuk SMASMK kelas IX berdasarkan Kurikulum 2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah, sebagai berikut.
1. Bagaimana gambaran awal penggunaan buku ajar membaca kelas XI di
SMK? 2.
Bagaimana cara mengembangkan buku ajar membaca berdasarkan strategi Panduan Antisipasi untuk SMASMK kelas XI?
3. Bagaimana kelayakan buku ajar membaca berdasarkan strategi Panduan
Antisipasi untuk SMASMK kelas XI yang dikembangkan?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka secara umum dapat diambil tujuan penelitian ini, yaitu:
1. untuk mendeskripsikan gambaran awal penggunaan buku ajar membaca kelas
XI di SMK,
7
2. untuk mengetahui cara mengembangkan buku ajar membaca berdasarkan
strategi Panduan Antisipasi SMASMK kelas XI, dan 3.
untuk mengetahui kelayakan buku ajar membaca berdasarkan strategi Panduan Antisipasi untuk SMASMK kelas XI oleh uji ahli materi dan guru.
F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan
1. Buku ajar ini berisi materi keterampilan membaca lima jenis teks pada kelas
XI kurikulum 2013. 2.
Penyusunan buku ajar ini didasarkan pada strategi panduan antisipasi. 3.
Setiap kegiatan pembelajaran mengikuti kelima tahapan dalam strategi panduan antisipasi.
4. Penyusunan buku ajar sesuai dengan komponen isi atau materi, penyajian
materi, keterbacaan, bahasa dan grafika. 5.
Pada bagian awal terdapat kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, tujuan pembelajaran, peta konsep pembelajaran dan materi pokok.
6. Dilengkapi dengan gambar serta ilustrasi, latihan soal, daftar pustaka dan
glosarium.
G. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan solusi dalam pengajaran bahasa Indonesia, khusunya dalam penyediaan buku ajar keterampilan membaca
berdasarkan kurikulum 2013 sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pembelajaran membaca siswa.
8
2. Secara Praktis
a. Bagi sekolah, dapat meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia,
sehingga diharapkan bisa menjadi contoh untuk pembelajaran yang lain. b.
Bagi guru, dapat menambah bahan ajar sebagai modal pelaksanaan pembelajaran bagi siswa di kelas, khususnya pembelajaran berbasis teks
berdasarkan kurikulum 2013. c.
Bagi siswa, dapat mempermudah mempelajari materi berdasarkan kurikulum 2013. Siswa dapat belajar mandiri dengan proses yang jelas dan terstruktur.
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Dalam penelitian mengenai pengembangan buku ajar keterampilan membaca berdasarkan strategi panduan antisipasi pada siswa SMASMK kelas
XI, peneliti berasumsi bahwa: a.
buku ajar yang dikembangkan dapat menambah referensi pembelajaran membaca bagi guru dan siswa,
b. upaya meningkatkan kualitas pembelajaran membaca siswa melalui inovasi
model pembelajaran melalui penerapan strategi panduan antisipasi, c.
siswa mampu belajar mandiri dengan menggunakan buku ajar tersebut, dan d.
mengacu pada satu pendekatan terpusat. Di samping berasumsi, peneliti juga merasa bahwa dalam penelitian ini juga
mengalami keterbatasan-keterbatasan meliputi: a.
prosedur penelitian pengembangan dalam penelitian ini terbatas pada 5 langkah yang diadaptasi dan disederhanakan dari 10 langkah penelitian dan
pengembangan yang dikemukakan oleh Brog dan Gall,