Pembahasan Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
86
keseluruhan yaitu 3,80 dengan tingkat kelayakan penyajian 76,0 atau berada dalam kategori “baik”.
Pada aspek bahasa, nilai rata-rata yang diperoleh dari dosen ahli materi adalah 4,15 atau berkategori “baik” dan dari guru Bahasa Indonesia diperoleh
nilai rata- rata 3,67 atau berkategori “baik”. Sementara itu, skor rata-rata yang
diperoleh berdasarkan respon siswa adalah 4,16 atau berkategori “baik”. Berdasarkan ketiga perolehan nilai rata-rata tersebut, diperoleh rata-rata
keseluruhan yaitu 3,99 dengan tingkat kelayakan bahasa 79,8 atau berada dalam kategori “baik”.
Pada aspek kegrafikan, nilai rata-rata yang diperoleh dari dosen ahli materi adalah 3,82 atau berkategori “baik” dan dari guru Bahasa Indonesia diperoleh
nilai rata-rata 4,17 atau berkategori “baik”. Sementara itu, skor rata-rata yang
diperoleh berdasarkan respon siswa adalah 3,60 atau berkategori “baik”. Berdasarkan ketiga perolehan nilai rata-rata tersebut, diperoleh rata-rata
keseluruhan yaitu 3,86 dengan tingkat kelayakan kegrafikan 77,2 atau berada dalam kategori “baik”.
Hasil validasi dosen ahli materi, guru Bahasa Indonesia dan penilaian siswa pada aspek isi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan aspek kegrafikan
menunjukkan bahwa buku ajar keterampilan membaca yang dikembangkan masuk dalam kategori baik atau layak. Rata-rata skor keseluruhan aspek hasil validasi
ahli materi, guru Bahasa Indonesia, dan penilaian siswa adalah 3,89 dengan tingkat kelayakan 77,8
berkategori “baik” atau layak. Dapat dikatakan demikian sebab pada pengklasifikasian interval lima seperti yang telah dijelaskan pada bab
87
sebelumnya dinyatakan bahwa presentase 61- 80 berada dalam kategori “baik”
at au dalam hal ini dinyatakan “layak” karena yang diperhitungkan adalah tingkat
kelayakan buku ajar untuk digunakan. Perolehan rata-rata skor dari ahli materi, guru, dan siswa berbeda.
Penilaian tertinggi pada aspek isi, penyajian, dan bahasa diperoleh dari siswa. Sedangkan penilaian pada aspek kegrafikan skor tertinggi diperoleh dari guru.
Namun secara keseluruhan rata-rata skor penilaian dari ahli materi, guru Bahasa Indonesia dan penilaian siswa berada pada kategori “baik”. Kesimpulan hasil skor
rata-rata validasi ahli materi, guru Bahasa Indonesia dan penilaian siswa menunjukkan kategori “baik”. Hal ini menunjukkan bahwa buku ajar
keterampilan membaca yang dikembangkan masuk dalam tingkatan layak, baik dari segi aspek isi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan kegrafikan.
Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar buku berbasis strategi atau model tertentu. Strategi yang digunakan sebagai dasar acuan pengembangan buku
adalah strategi panduan antisipasi. Panduan antisipasi merupakan strategi untuk meningkatkan pemahaman siswa dengan meminta siswa untuk bereaksi terhadap
pernyataan yang memusatkan perhatian mereka pada topik yang harus dipelajari Tierney, 1990:45. Kelebihan utama dalam strategi ini adalam penyajian
pernyataan panduanguide sebelum membaca teks dan sesudah membaca teks. Dengan demikian buku pembelajaran keterampilan membaca berdasarkan strategi
panduan antisipasi yang dikembangkan dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat metodologis dalam penyusunan bahan ajar.
88
Secara umum buku ajar harus terdiri dari tiga bagian yang mencakup bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir Kurniasih, 2014:71-72. Bagian awal
buku ini memuat pendahuluan seperti bahan ajar pada umumnya, yakni halaman cover, halaman judul, kata pengantar, pendahuluan, dan daftar isi. Bagian isi
terdiri dari lima kegiatan pembelajaran yaitu materi, latihan dan uji pemahaman. Bagian akhir terdiri dari glosarium, kunci jawaban, daftar pustaka serta sumber
artikel dan gambar. Isi pembelajaran membaca yang dikembangkan dalam buku ajar mencakup
paparan teori, contoh berupa teks yang memperjelas teori dan penugasan atau kegiatan yang harus dilakukan siswa. Kegiatan penugasan dalam buku ajar yang
dikembangkan berupa perintah agar siswa melakukan suatu kegiatan dalam rangka melatih siswa untuk memahami isi bacaan berdasarkan materi dan contoh
yang telah diberikan sebelumnya. Penyajian materi pembelajaran dalam buku yang dikembangkan ini
mengacu pada empat landasan penulisan buku pelajaran menurut pusat perbukuan Depdiknas 2006:7 Muslich 2010:134-170. Keempat landasan tersebut adalah
landasan keilmuan bahasa dan sastra, 2 landasan ilmu pendidikan dan keguruan, 3 landasan kebutuhan siswa, dan 4 landasan bahasa yang digunakan.
Penahapan pembelajaran merupakan urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan siswa dalam setiap pelajaran. Penahapan pembelajaran dalam buku ajar
yang dikembangkan ini mencakup membaca materi, menuliskan pengetahuan awal, menentukan pernyataan yang benar dan salah sebelum membaca teks,
membaca teks, dan mengevaluasi pernyataan setelah membaca teks. Hal itu
89
sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran strategi panduan antisipasi yang dikembangkan oleh Readence, Bean and Baldwin melalui Tierney, 1990.
Materi pembelajaran membaca yang dikembangkan mengandung aspek keaktifan siswa, yakni memotivasi siswa untuk menggali informasi dari berbagai
sumber lain dan melakukan kegiatan dalam setiap pelajaran, yakni ditandai dengan penyajian perintah yang harus dilakukan siswa baik individu maupun
kelompok. Muslich 2010: 198 juga menyatakan bahwa buku pelajaran erat kaitannya dengan motivasi siswa yang harus dimunculkan dari dalam dirinya
sehingga buku pelajaran tersebut mampu menciptakan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Keaktifan siswa dapat dilihat ketika mengikuti lima tahap kegiatan
yang harus dilakukan siswa ketika menggunakan buku ajar membaca yang dikembangkan ini.
Bahasa yang digunakan dalam buku pembelajaran membaca yang dikembangkan ini sesuai dengan landasan bahasa yang digunakan dalam
penyusunan buku ajar yang dikemukakan oleh Muslich, 2010:303. Bahasa yang lugas dengan kosakata, frase, dan kalimat yang mudah dipahami, singkat, dan
jelas mampu memberi kemudahan bagi siswa untuk memahami setiap pelajaran yang disajikan.
Aspek kegrafikan dalam buku ini terbatas pada kesesuaian ukuran format buku, kemenarikan sampul, penggunaan huruf, ilustrasi, desain isi buku, dan
kualitas cetakan. Modul dicetak dengan kertas HVS A4 21 x 29,7 cm 80 gram. Ukuran tersebut sesuai dengan pedoman pengetikan buku teks pelajaran Muslich,
2010:235. Sampul dicetak dengan kertas Ivory 230 gram, dengan warna dominasi
90
ungu dan kombinasi warna orange, biru, dan putih. Berikut ini merupakan sampul depan dan belakang buku yang dikembangkan.
Gambar 5: Sampul Belakang dan Depan Modul yang Dikembangkan
Sampul depan buku meliputi judul buku; Pandai Berbahasa Indonesia
untuk SMASMK Kelas XI, sasaran buku; siswa kelas XI SMASMK dan penulis; Rosita. Judul buku berada di tengah atas sampul, sasaran buku berada di tepi
kanan bawah sampul, dan nama penulis berada di tepi kiri bawah sampul. Selain itu di bagian tengah terdapat gambar ilustrasi empat siswa yang sedang membaca
di perpustakaan. Gambar ini bertujuan agar siswa tertarik menggunakan buku dan juga sebagai identitas bahwa buku dikhususkan untuk keterampilan membaca.
Jenis huruf font face yang digunakan dalam buku ini adalah Book Antiqua
dan Century. Jenis huruf Century digunakan pada kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, kunci jawaban, glosarium, daftar pustaka, dan sumber
91
artikel dan gambar. Secara keseluruhan buku keterampilan membaca ini menggunakan jenis huruf Book Antiqua karena lebih mudah dibaca, menarik dan
tidak mencolok sehingga tidak cepat membuat mata lelah ketika siswa membaca. Ukuran huruf font size yang digunakan adalah 12 untuk semua materi dan 11
untuk contoh teks. Pemilihan jenis huruf ini sesuai dengan prinsip-prinsip dasar dalam membuat rancangan buku teks pelajaran Sitepu, 2014:138. Berikut ini
merupakan tampilan huruf pada buku yang dikembangkan.
Gambar 6: Tampilan Bagian Isi Buku yang Dikembangkan
Penggunaan ilustrasi dan gambar dalam buku disesuaikan dengan kebutuhan dan materi yang terdapat dalam setiap kegiatan belajar. Ilustrasi dan
92
gambar ditujukan untuk memberikan kesan indah dan menarik bagi siswa. Sehingga siswa tidak jenuh dalam belajar karena buku tidak hanya berisi teks,
tetapi terdapat juga ilustrasi sebagai gambaran materi yang akan dipelajari. Penyajian materi yang diuraikan dalam setiap kegiatan pembelajaran
disesuaikan dengan jenis teks yang akan dipelajari. Pada setiap halaman judul bab diberikan lima atau enam gambar terkait materi yang akan dipelajari. Pemberian
gambar ini bertujuan agar siswa dapat membayangkan jenis dan isi teks yang akan dipelajarinya, sehingga siswa tertarik untuk membaca dan belajar. Selain itu, pada
setiap kegiatan pembelajaran memuat uraian materi, latihan, dan uji pemahaman sebagai bentuk kekonsistenan sistematika penulisan buku.
Kelayakan buku ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini ditentukan dengan nilai minimal “C” atau berkategori “cukup”. Seperti yang telah diuraikan
pada bab sebelumnya, nilai “C” berada pada rentang skor 2,6 X 3,4 dengan presentase 41-60. Dalam penelitian ini, skor yang diperoleh berdasarkan
penilaian dosen ahli, guru, dan respon siswa adalah X 3,4 atau berkategori “baik” dengan nilai “B”. Rata-rata yang diperoleh dari seluruh validator pada
semua aspek adalah 3,89 atau berada dalam kategori “baik” dan tingkat kelayakan
77,8 atau berada dalam kategori “layak”. Dengan demikian, buku ajar
keterampilan membaca yang dikembangkan ini dianggap layak digunakan sebagai buku penunjang pada proses pembelajaran.
Merujuk hasil penelitian yang dilakukan Yuliastanti 2013, secara keseluruhan hasil validasi dan uji produk
menyatakan bahwa “Pengembangan Bahan Ajar Membaca Sastra Berbasis Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP
93
Kelas VII” dinyatakan layak berdasarkan semua aspek yang divalidasi dan diajukan. Skor yang diperoleh berdasarkan penilaian ahli, guru dan respon siswa
pada aspek kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan berturut-turut adalah 3,9, 4,08, 3,97, dan 3,97. Rata-rata skor bahan ajar membaca sastra yang
dikembangkan adalah skor 3,97 dengan tingkat kelayakan 79,4 berada dalam kategori “baik” atau layak.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti juga sama-sama mengembangkan bahan ajar khusus kompetensi membaca berdasarkan strategi tertentu. Kompetensi
yang dikembangkan pada penelitian ini adalah keterampilan membaca untuk siswa SMASMK Kelas XI berdasarkan strategi panduan antisipasi. Keseluruhan
hasil validasi dan uji produk menyatakan bahwa buku pembelajaran yang dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan skor yang diperoleh dari validasi
dosen ahli materi, guru Bahasa Indonesia dan penilaian siswa pada aspek kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan yang telah diuraikan pada subbab
sebelumnya.
94