89 layak digunakan untuk mengambil data penelitian. Suatu instrumen yang reliabel
berarti instrumen tersebut mempunyai unsur kemantapan, keajegan atau stabilitas hasil pengamatan dengan instrumen pengukuran, seandainya barang atau orang
ataupun  apapun  yang  diamati  dalam  keadaan  tidak  berubah  dalam  kurun  waktu pertama, kedua, dan selanjutnya.
3. Uji Normalitas
Salah  satu  syarat  untuk  menganalisis  data  adalah  dengan  melakukan  uji normalitas.  Uji  normalitas  dilakukan  untuk  menguji  apakah  data  pada  masing-
masing  variabel  penelitian  terdistribusi  normal  atau  tidak.  Teknik  analisis  yang digunakan adalah Kolmogorof-Smirnov dan perhitungannya mengunakan program
SPSS  13  for  windows.  Taraf  signifikansi  yang  digunakan  sebesar  p    0,05. Berikut adalah hasil penghitungan untuk semua variabel yang disajikan pada tabel
berikut ini: Tabel 22. Hasil Uji Normalitas
Variabel KSZ
Signifikan Keterangan
Iklim Sekolah X 1,188
0,204 Normal
Kinerja Guru Y 1,068
0,119 Normal
Berdasarkan  tabel  di  atas,  dapat  dilihat  bahwa  untuk  variabel  iklim  sekolah diperoleh nilai signifikasi 0,204 dengan nilai KSZ sebesar 1,188. Sedangkan pada
variabel kinerja guru diperoleh nilai signifikansi 0,119 dengan nilai KSZ sebesar 1,068.  Oleh  karena  nilai  signifikansi  masing  –  masing    variabel  berada  di  atas
taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa  sebaran  kedua  variabel  penelitian  ini  adalah  normal,  sehingga  dinyatakan
90 mempunyai  asumsi  normalitas  dan  memenuhi  syarat  agar  dapat  dianalisis  lebih
lanjut.
4. Uji Linieritas
Uji  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  apakah  variabel  bebas  X  dan  variabel terikat  Y  mempunyai  hubungan  yang  linier.  Untuk  mengujinya  dilakukan
dengan  uji  F  penyimpangan  data  dari  garis  linier  deviation  from  linierity  yang digunakan untuk memprediksikan model. Kriteria yang digunakan untuk menguji
linieritas  adalah  jika  nilai  p  pada  uji  regresi  menunjukkan  hasil  yang  tidak signifikan  0,05,  maka  disimpulkan  korelasi  yang  diuji  mempunyai  model
linier,  sebaliknya  jika  hasil  signifikansi  hasilnya  signifikan  maka  dapat disimpulkan  terjadi  hubungan  yang  tidak  linier.  Atau  dapat  menggunakan  cara
lain  yaitu  dengan  membandingkan  nilai  F  hitung  dengan  F  tabel,  yaitu  apabila nilai F hitung  F tabel maka terjadi korelasi yang linier.
Tabel 23. Hasil Uji Linieritas Variabel
df F hitung
F tabel p-value
Ket. Iklim sekolah
dengan kinerja guru 1
116 1,140
3,94 0,323
linier
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa nilai p korelasi antara variabel iklim sekolah  dengan  kinerja  guru  sebesar  0,323,  hasil  tersebut  menunjukkan  tidak
signifikan.  Nilai  signifikansi  p    0,05  0,323    0,05,  maka  dapat  disimpulkan bahwa korelasi antara iklim sekolah dengan kinerja guru adalah linier.
D. Pengujian Hipotesis Statistik