84 video.
Mengetahui media yang sesuai dengan materi
Mengetahui media sesuai untuk siswa tunagrahita ringan.
2 Validasi
media dan
validasi materi
Angket Angket media untuk menguji
kelayakan validitas media video dari aspek media.
Ahli media
Angket materi untuk menguji kelayakan validitas media vi-
deo dari aspek materi. Angket respon siswa untuk
menguji kelayakan instrument angket siswa.
Ahli materi
Guru
3 Uji
lapangan kelayakan
media Angket
pedoman wawancar
a Digunakan untuk mengetahui
respon siswa terhadap kela- yakan media
dimana pewa- wancara membacakan isi butir
angket kemudian siswa me-ngisi angket
pada kolom
yang tersedia.
Siswa
Dokument asi
Mendokumentasikan hasil uji coba lapangan.
2. Alat Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data disebut juga instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati Sugiyono, 2013: 148. Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan
cara pengukuran. Instrumen dalam penelitian secara garis besar terdiri atas dua macam, yaitu: instrumen tes dan instrumen non tes berupa angket, panduan
wawancara, dan panduan observasi Eko Putra, 2013: 51. Pada penelitian pengembangan ini instrumen yang digunakan adalah jenis
intrumen non tes. Oleh karena itu dalam pengumpulan data, instrumen yang digunakan meliputi:
85 1. Panduan observasi
2. Panduan wawancara 3. Angket siswa panduan wawancara
4. Dokumentasi Pada instrumen panduan observasi dan panduan wawancara digunakan
pada saat studi pendahuluan untuk mencari masalah dan kebutuhan. Sedangkan instrumen angket validasi digunakan pada saat validasi kepada ahli media, ahli
materi dan angket respon siswa sebagai pengguna terhadap kelayakan media. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Angket
tertutup adalah angket yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun respon sudah ditentukan, responden tinggal memilikinya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya Eko Putra, 2013: 36. Angket yang diberikan kepada ahli media dan ahli materi kemudian dinilai
dengan cara para ahli mengisi lembar angket validasi yang berisi butir-butir pernyataan yang dinilai menggunakan skala guttman. Skala guttman digunakan
untuk mendapatkan jawaban yang jelas tegas dan konsisten terhadap permasalahan yang ditanyakan Eko Putro, 2013: 116.
Angket validasi pada penelitian ini menggunakan skala guttman dimana masing-masing butir memiliki dua alternatif jawaban yaitu ‘Ya’ dan ‘Tidak’.
Jawaban ‘Ya’ yang dipilih memiliki bobot skor 1 maka isi butir instrumen dinyatakan layak. Sedangkan jawaban ‘Tidak’ yang dipilih memiliki bobot skor 0
berarti isi butir instrumen dinyatakan tidak layak.
86 Tabel 08. Kriteria Penilaian untuk Validasi dengan Para Ahli
Pernyataan Jawaban
Skor
Iya Layak 1
Tidak Tidak Layak Sugiyono, 2013: 96
Supaya penyusunan instrumen lebih sistematis, mudah dikontrol, dikoreksi, dan dikonsultasikan pada ahli, maka sebelum instrumen disusun perlu dibuat
kisi-kisi instrumen Sugiyono, 2013: 160. Pada penelitian pengembangan ini kisi-kisi instrumen kelayakan media video mata pelajaran keterampilan
menyulam yang ditinjau dari aspek materi dapat dilihat pada tabel 09 .
Sementara kisi-kisi instrumen kelayakan media video keterampilan menyulam yang ditinjau
dari aspek media dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 09. Kisi-kisi Instrumen Kelayakan Media Video Ditinjau dari Aspek Materi
Variabel Penelitian
Sub variabel Indikator
Sub Indikator No
Butir
Pengembangan media
pembelajaran video
keterampilan menyulam
untuk siswa tunagrahita
klasifikasi ringan di SMA
Luar Biasa Negeri
Yogyakarta. Kelayakan
materi pada video
pembelajaran mata
pelajaran keterampilan
menyulam Relevansi
materi dengan
silabus Materi yang
disajikan sesuai dengan yang
terkandung dalam Standar
Kompetensi SK dan Kompetensi
Dasar KD 1
Kesesuaian materi dengan isi silabus
2 Kualitas
Materi Kejelasan materi
3 Ketepatan teknik
4 Kedalaman materi
5 Sistematika materi
6 Kualitas materi
secara umum 7
Bahasa dan tipografi
Ketepatan bahasa 8
Ketepatan teks 9
Sumber: Silabus SMA Luar Biasa Negeri 1 Yogyakarta
87 Tabel 10. Kisi-kisi Instrumen Kelayakan Media Video Ditinjau dari Aspek Media
Variabel Penelitian
Sub variabel Indikator
Sub Indikator No
Butir
Pengembangan media
pembelajaran video
keterampilan menyulam untuk
siswa tunagrahita
klasifikasi ringan di SMA Luar
Biasa Negeri Yogyakarta.
Kelayakan media
pembelajaran video pada
mata pelajaran
keterampilan menyulam
Fungsi dan Manfaat
Memperjelas dan mempermudah
penyampaian pesan. 1
Membangkitkan minat dan motivasi
siswa 2
Membangkitkan kreativitas siswa
3 Aspek visual
media Kemenarikan warna,
background, gambar, dan
animasi 4
Kesesuaian pengambilan ukuran
gambar 5
Kejelasan gambar 6
Ketepatan pencahayaan.
7 Kecepatan gerakan
gambar 8
Aspek audio media
Ritme suara 9
Kejelasan suara 10
Kesesuaian musik 11
Aspek tipografi
Pemilihan jenis teks 12
Ketepatan ukuran
teks 13
Aspek bahasa
Ketepatan bahasa 14
Aspek pemrograman
media Durasi waktu
15
Sumber: Cheppy Riyana2007, Azhar Arsyad 2014 Untuk mengetahui respon siswa terhadap kelayakan media video, peneliti
menggunakan instrumen angket pedoman wawancara yang diberikan kepada siswa dimana pewawancara membacakan masing-masing butir instrumen
kepada siswa tunagrahita ringan, kemudian siswa mengisi kolom yang telah disediakan. Angket yang dibacakan bertujuan agar siswa tunagrahita ringan yang
88 memiliki penalaran yang kurang baik dapat lebih memahami isi butir angket yang
ada sehingga dapat mengisi angket dengan pemahaman yang benar. Angket pedoman wawancara berisi butir-butir pernyataan dengan menggunakan Skala
Likert. Skala likert digunakan apabila peneliti ingin mengungkapkan lebih maksimal perbedaan sikap responden Eko Putro, 2013: 106.
Angket pedoman wawancara respon siswa terhadap kelayakan media video sebelumnya telah divalidkan oleh guru mata pelajaran keterampilan
menyulam. Alternatif jawaban untuk angket yang diberikan kepada siswa meliputi: jawaban Sangat Setuju SS diartikan bahwa media pembelajaran video
dikatakan sangat layak. Jawaban Setuju S diartikan bahwa media video dikatakan layak. Apabila jawaban Tidak Setuju TS diartikan bahwa media video
tidak layak. Sedangkan jawaban Sangat Tidak Setuju STS adalah apabila media yang dikatakan sangat tidak layak.
Dalam pengisian angket, responden memberikan tanda centang √ pada
kolom jawaban yang telah disediakan pada kolom pilihan jawaban yang paling sesuai menurut masing-masing siswa. Masing-masing jawaban memiliki skor
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 11. Kriteria Penilaian Angket Respon Kelayakan Media oleh Siswa
Pernyataan Jawaban
Skor
Sangat Setuju SS 4
Setuju S 3
Tidak Setuju KS 2
Sangat Tidak Setuju TS 1
Eko Putra, 2013:105 Berikut ini adalah kisi-kisi angket respon kelayakan media oleh siswa yang
dapat dilihat pada tabel 12.
89 Tabel 12. Kisi-kisi Instrumen Angket Respon Siswa Terhadap Kelayakan Media
Video Mata Pelajaran Keterampilan Menyulam
Variabel Penelitian
Aspek yang dinilai
Indikator Sub Indikator
No Butir
Pengembangan video
pembelajaran video
keterampilan menyulam untuk
siswa Tunagrahita
SMA Luar Biasa Negeri 1
Yogyakarta Pengembangan
video sebagai media
pembelajaran Fungsi
dan manfaat
Memperjelas dan mempermudah
pemahaman materi. 1
Melatih kemandirian siswa
2 Membangkitkan
motivasi siswa 3
Membangkitkan kreativitas siswa
4 Penyajian
program Kejelasan gambar
5 Tampilan warna
6 Kesesuaian
kecepatam gerak gambar
7 Suara dan music
8 Bahasa
dan Tipografi
Ketepatan bahasa 9
Ketepatan tulisan 10
F. Validitas Instrumen