49 6 tusuk simpul perancis, 7 tusuk silang, dan 8 tusuk veston. Macam-macam
tusuk hias tersebut merupakan dasar dari pengembangan tusuk hias lainnya. Dari berbagai macam-macam tusuk hias tersebut dapat membuat macam-
macam sulaman.
e. Langkah-langkah membuat sulaman
1 Mempersiapkan alat dan bahan. Menurut Yossi Zulkarnaen 2007:4 alat yang digunakan untuk
menyulam adalah sebagai berikut: a Jarum jahit. Ada beberapa jenis jarum jahit yang dapat digunakan untuk
menyulam yaitu jarum crewel, jarum sharp, dan jarum straw. Jarum crewel adalah jarum dengan ujung jarum lebih tajam dengan mata lebar
dan panjang. Jarum sharp adalah jarum yang mempunyai lubang kecil dan bundar tetapi tidak lebih besar dari batangnya. Jarum ini bisa
digunakan untuk segala macam jahitan. Sedangkan jarum straw adalah jarum ini mempunyai mata lubang kecil dengan benang panjang A. J
Boesra, 2006: 3. b Karbon. Karbon jahit tersedia dalam berbagai warna, untuk bahan ber-
warna gunakan warna putih atau kuning. Karbon digunakan untuk mengutip motif ke kain.
c Gunting. Digunakan untuk menggunting benang dan kain saat menyulam. Untuk menggunting benang menggunakan gunting kecil.
d Kertas Minyak. Tempat menggambarkan motif yang akan dipindahkan ke kain.
e Pensil. Digunakan untuk menggambar motif langsung ke kain. f Pemidang. Pemidang digunakan agar kain tidak berkerut.
50 g Jarum pentul digunakan untuk menekan motif saat mengutip.
Sementara bahan yang digunakan untuk menyulam adalah sebagai berikut:
a Benang sulam. Untuk hasil terbaik dan tahan lama gunakan benang mauline dan katun perle.
b Kain. Semua jenis kain dapat digunakan seperti kain katun, linen, wool, dan sutra.
2 Membuat desain pada kain Sebelum menyulam terlebih dahulu kita harus menyiapkan pola desain
yang akan disulam. Menurut Yossi Zulkarnaen 2009: 7 dalam pembuatan desain pada kain terdapat beberapa cara yakni:
a Menggambar langsung di atas kain. Metode ini digunakan pada kain yang mudah digambar, seperi belacu, dan katun. Caranya dengan
membuat langsung desain gambar di atas kain menggunakan pensil kapur.
b Menjiplak dengan karbon. Metode ini banyak digunakan karena mudah dan dapat dilakukan pada semua jenis kain. Caranya yaitu letakkan
karbon di atas kain dan gambar. Lapisi kertas dengan plastik kaca. Selanjutnya jiplak dengan pulpen.
c Metode sablon. Metode ini dilakukan jika bahannya susah untuk digambar dan dijiplak. Biasanya dilakukan untuk melakukan jiplakan
dalam jumlah besar. 3 Memasangkan kain pada pemidang
Langkah-langkah selanjutnya yang harus kita persiapkan adalah memasangkan kain yang telah diberi motif pada pemidang. Linda Rahmawati
51 http:idkf.bogor.net mengemukakan bahwa cara memasang pemidang
adalah sebagai berikut: 1 Longgarkan skrup pemidang bagian luar, 2 Pisahkan bagian pemidang yang ada dibawah dengan kain yang ada di atas,
3 Letakkan bagian yang tidak berskrup pada bagian bawah kain dan bagian yang berskrup pada bagian atas kain, 4 Masukkan kain pada pemidang
sehingga kain terjepit diantara keduanya, 5 Tarik kain hingga kecang dengan kedua tangan hingga siap untuk disulam, 6 Untuk membuka pemidang,
longgarkan skrup lalu tekan dari luar pemidang bagian dalam dengan ibu jari. Berdasarkan uraian yang telah disampaikan di atas maka dapat
disimpulkan bahwa sebelum membuat macam-macam tusuk hias yang perlu diper-siapkan adalah alat dan bahan. Langkah selanjutnya yaitu membuat motif
desain baik dengan cara menggambar langsung di kertas, menjiplak menggunakan kertas karbon, maupun menggunakan sablon. Setelah motif
dijiplak langkah selanjutnya yaitu memasangkan kain yang telah digambar motif pada pemidang.
5. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus a. Pengertian anak berkebutuhan khusus