35
orang konseli normal mengelola masalah-masalah penyesuaian dan keprihatinan perkembangan, pemecahan bersama berbagai bidang masalah
sosiopsikologis individu dalam kelompok. Hal tersebut senada dengan pendapat Harrison M. Edi Kurnanto, 2013: 7, konseling kelompok
adalah konseling yang terdiri dari 4-8 konseli yang bertemu dengan 1-2 konselor. Dalam prosesnya, konseling kelompok dapat membicarakan
beberapa masalah, seperti kemampuan dalam membangun hubungan dan komunikasi, pengembangan harga diri, dan keterampilan-keterampilan
dalam mengatasi masalah. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, konseling kelompok
adalah bentuk layanan konseling kelompok yang dilakukan secara kelompok yaitu antara konselor sebagai pemimpin kelompok dan beberapa
individu. Antar anggota kelompok saling berinteraksi dalam memecahkan masalah atau konflik-konflik antarpribadi. Dalam proses konseling
kelompok menggunakan prinsip dinamika kelompok dan umpan balik
feedback
.
2. Tujuan Konseling Kelompok
Tujuan konseling kelompok, yang dikemukakan oleh Gibson dan Mitchell Latipun, 2008: 181, konseling kelompok berfokus pada usaha
membantu klien dalam melakukan perubahan dengan menaruh perhatian pada perkembangan dan penyesuaian sehari-hari, misalnya modifikasi
tingkah laku, pengembangan ketrampilan hubungan personal, nilai, sikap,
36
atau membuat keputusan karir. Selanjutnya Gibson dan Mitchell 2011: 282 memberikan definisi lain mengenai tujuan konseling kelompok
adalah memenuhi kebutuhan dan menyediakan pengalaman nilai bagi setiap anggotanya secara individu yang menjadi bagian kelompok tersebut.
Menurut Dewa Ketut Sukardi 2002: 49-50, tujuan konseling kelompok adalah:
a. Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang
banyak. b.
Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
c. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing
anggota kelompok. d.
Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok. Sedangkan tujuan konseling kelompok menurut Pietrofesa
Latipun, 2008: 181, pada dasarnya konseling kelompok dibedakan menjadi dua, yaitu teoritis dan tujuan operasional. Tujuan teoritis
berkaitan dengan tujuan yang secara umum dicapai melalui proses konseling, sedangkan tujuan operasional disesuaikan dengan harapan klien
dan masalah yang dihadapi klien. Sedangkan tujuan teoritis konseling kelompok secara lengkap dikemukakan oleh Corey Latipun, 2008: 181-
182, sebagai berikut :
a. To learn to trust oneself and others.
b.
To achieve self knowledge and develop a sence of one’s unique
identity.
37
c. To recognize the comunality of the participants needs and
problems and develop a sence of universality. d.
To increase self acceptance, self confidence, and self respect in order to achieve a new view of oneself.
e. To find alternative ways of dealing with normal developmental
issues and of resolving certain conflict. f.
To increase self direction, autonomy, and responsibility toward oneself and others.
g.
To become aware of one’s choices and to make choices wisely.
h. To make specific plan for changing certain behavior and to
commit oneself to follow through with these plans. i.
To learn more effective social skills. j.
To become more sensitive to the needs and feeling of others. k.
To learn how to confront others with care, concern, honesty, and directness.
l. To move away from merely meeting others, expectation and to
learn to live by one’s own expectation.
m.
To clarify one’s value
s and decide whether and how to modify them.
Tujuan-tujuan tersebut diupayakan melalui proses dalam konseling kelompok. Pemberian dorongan
supportive
dan pemahaman melalui redukatif
insight reeducative
sebagai pendekatan yang digunakan dalam konseling, diharapkan klien
dapat mencapai tujuan-tujuan itu.sedangkan tujuan operasionalnya disesuaikan dengan masalah klien, dan dirumuskan secara
bersama-sama antara klien dengan konselor. Nelson-Jones Latipun, 2008: 182.
Dari beberapa pendapat di atas tujuan konseling kelompok terbagi dalam tujuan pokok dan tujuan teoritis serta operasional.
Tujuan teoritis yang berkaitan dengan tujuan yang secara umum dicapai melalui proses konseling, sedangkan tujuan operasionalnya
38
disesuaikan dengan harapan klien dan masalah yang dihadapi klien.
3. Tahapan Konseling Kelompok